Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Membayangkan Jika Saya Dapat Subsidi Gaji Bermodal BPJS Ketenagakerjaan Itu

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
9 Agustus 2020
A A
subsidi gaji bpjs ketenagakerjaan syarat penjelasan gaji di bawah 5 juta mojok.co

subsidi gaji bpjs ketenagakerjaan syarat penjelasan gaji di bawah 5 juta mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa hari lalu lewat grup WhatsApp, operator sekolah tempat saya bekerja menginformasikan kepada seluruh guru dan karyawan yang memiliki BPJS Ketenagakerjaan untuk menyetorkan nomor rekening bank masing-masing. Nomer rekening itu akan dia input untuk diajukan sebagai penerima subsidi gaji dari BPJS Ketenagakerjaan. Besaran subsidinya lumayan. Enam ratus ribu rupiah selama empat bulan, cair tiap dua bulan sekali mulai September 2020. Artinya, sekali cair penerima subsidi bisa mengantongi 1,2 juta rupiah. Wow. Asyik, kan?

Berita ini mau nggak mau bikin saya berandai-andai. Jika saya jadi salah satu penerima subsidi, uangnya mau saya apakan, ya?

Nah, supaya lebih mudah, saya mau mulai membayangkan dari pencairan tahap pertama dulu sebesar 1,2 juta. Rencana saya, uang itu akan saya bagi jadi 3 bagian.

Rp400 ribu yang pertama akan saya gunakan untuk membeli pakaian anak-anak. Pakaian yang ada di lemari mereka mulai tampak sempit dan tidak nyaman lagi dipakai. Sejak “dirumahkan” oleh sekolah, berat badan anak-anak memang bertambah. Mungkin karena makan meraka jadi teratur. Atau bisa juga karena jarang gerak, jarang olahraga. Paling banter cuma sepedaan keliling kompleks, itu pun jarang. Lebih sering olahraga jari lewat kegiatan mencet-mencet remote TV.

Rp400 ribu berikutnya untuk membeli pintu kamar mandi yang mulai tidak berfungsi dengan baik. Masak iya mau selamanya ngunci pintu kamar mandi menggunakan paku yang disematkan di lubang? Nah, 400 ribu lagi bisa dipakai untuk nyenengin anak-anak. Pergi ke arena bermain, mandi bola plus beli koin sakmblengere bocah. Jangan lupa juga mampir Indomaret untuk beli barang-barang yang di hari biasa rentan ngajak gelut, seperti Kinder Joy dan kawan-kawannya.

Untuk 1,2 juta berikutnya, hanya akan saya bagi jadi dua bagian. Bagian pertama untuk dekorasi rumah, sisanya untuk wisata kuliner. Rencananya, untuk dekorasi rumah saya pengin beli rumput sintetis potongan buat nutupin tembok-tembok yang mengelupas. Lho kok nggak ditambal saja? Percuma, Gan. Salah satu sisi di tembok dapur rumah saya entah kenapa bandelnya nggak ketulungan. Hari ini ditambal, ehhh nggak lama mengelupas lagi. Kan kesel. Jadi, biarlah rumput sintetis itu yang menutupinya. Dipadukan dengan bunga atau papan kata-kata mutiara pasti makin keren. Siapa yang bakal nyangka kalau keindahan itu ternyata alibi untuk menutupi suatu kebobrokan?

Selain mau beli rumput sintetis, saya juga mau beli korden. Korden model shabby sepertinya cocok untuk rumah saya yang minimalis. Kalau biasanya saya merasa cukup hanya dengan memiliki 2 korden (supaya ketika yang satu dicuci, masih ada korden lain), kali ini berhubung dapat rejeki dadakan nggak masalah dong saya beli korden lagi? Mau beli dua, tiga bahkan sepuluh, selama memang duitnya ada ya no what what kan? Jadi nanti tiap hari gordennya ganti, kalau perlu tiga kali sehari ganti.

Rp600 ribu yang terakhir, seperti yang sudah saya sebutkan, mau saya gunakan untuk wisata kuliner. Beli apa yang pengin dibeli. Nyicipi apa yang pengin dicicipi. Kalian pasti tahu acara kuliner di TV dong. Termasuk tahu betapa menyebalkannya melihat orang makan dengan begitu lezatnya sementara kita cuma bisa lihat. Nah, persis. Mumpung dapat duit dari pemerintah, kuy lah wisata kuliner.

Baca Juga:

Di Mata Buruh Pabrik, Tapera Tidak Memberi Manfaat Nyata Dibanding Potongan Gaji Lainnya

Kalau Memang Ingin SDM Madura Meningkat, Langkah Awal yang Harus Dilakukan Adalah Meningkatkan Jumlah Toko Buku

Lho, dari tadi kok rencananya konsumtif semua? Belanja-belanja, jajan-jajan, makan-makan… investasi mana investasiii?

Begini. Total duit subsidi gaji itu kan Rp2,4 juta, duit segitu mau investasi apa? Beli rumah? Beli tanah? Ya nggak cukup lah. Kalau memang mau diinvestasikan, bisa sih sebetulnya. Tinggal beli emas atau buat modal usaha. Duit segitu rasanya cukup kalau hanya untuk buka usaha jualan jus atau wedang jahe.

Atau mau disimpan aja di bank juga bisa. Tapi jika hal itu dilakukan, berarti bukan warga negara yang baik alias nggak nurut sama pemerintah. Wong tujuan subsidi gaji ini kan untuk mendorong daya beli masyarakat sehingga bisa menggerakkan perekonomian Indonesia agar cepat pulih. Artinya, kita itu disuruh belanja-belanja. Disuruh menghamburkan duit. Bukan malah disimpen. Sampai sini paham nggak?

BACA JUGA Mana yang Lebih Baik, Gaji 6 Juta di Jakarta, Atau 3 Juta di Jogja? dan tulisan Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2020 oleh

Tags: bpjs ketenagakerjaansubsidisubsidi gaji
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Meratapi Fasilitas Kereta Ekonomi PSO sebagai Kereta Api Primadona Masyarakat Indonesia

Meratapi Fasilitas Kereta Ekonomi PSO, Kereta Api Primadona Masyarakat Indonesia

31 Juli 2023
Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak toko buku

Kalau Memang Ingin SDM Madura Meningkat, Langkah Awal yang Harus Dilakukan Adalah Meningkatkan Jumlah Toko Buku

25 Agustus 2023
Pedoman Mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan

Pedoman Mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan

28 November 2019
Kesan Pertama Saya Menggunakan Minyakita, Minyak Goreng Subsidi Pemerintah

Kesan Pertama Saya Menggunakan Minyakita, Minyak Goreng Subsidi Pemerintah

8 Agustus 2023
harga pupuk mahal petani panen susah mojok

Pupuk Mahal, Petani Bisa Apa?

4 September 2021
5 Hal Konyol yang Terjadi Saat Berburu Minyak Goreng Subsidi Terminal Mojok.co

5 Hal Konyol yang Terjadi Saat Berburu Minyak Goreng Subsidi

17 Maret 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.