Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Buku

Membandingkan Majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta

Maria Kristi oleh Maria Kristi
16 Juli 2021
A A
Membandingkan Majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta terminal mojok.co

Membandingkan Majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat sedang membacakan majalah Bobo untuk anak, tiba-tiba saya teringat tiga buah majalah yang juga menemani masa lalu saya, majalah Kawanku, Gadis, dan Citacinta. Kalau dipikir-pikir, sudah agak lama saya tidak membeli majalah. Padahal dulu, majalah merupakan salah satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan saya. Waktu kecil, saya dibelikan majalah Bobo oleh orang tua untuk memupuk keinginan membaca dan meningkatkan literasi. Beranjak remaja, saya membeli sendiri majalah remaja, biar dianggap gaul gitu, lho. (Padahal sepertinya korelasi antara antara membaca majalah remaja dan jadi anak gaul tidaklah signifikan).

Berikut adalah perbandingan antara ketiga majalan tersebut. Tentu saja seingat saya, yha~

#1 Majalah KaWanku

Majalah pertama yang saya baca setelah tidak lagi membaca majalah Bobo (baca: sudah remaja) adalah KaWanku. Saya berkawan dengan majalah ini saat SMP sampai pertengahan SMA, sesuai dengan target pembacanya yang merupakan remaja putri usia 13 sampai 16 tahun.

Dulu, majalah yang terbit seminggu sekali ini tidak bisa saya beli setiap minggunya. Maklum, harganya waktu saya SMP sekitar Rp5.000 padahal uang saku bulanan saya hanya Rp15.000 Masa di mana naik angkot cukup dengan bayar seratus rupiah. Wkwkwk.

Meskipun demikian, ini adalah majalah favorit saya (pada masanya). Serial Nana dan kawan-kawan yang selalu ada di tiap edisi membuat saya meyakini bahwa itulah standar “keren” sebagai seorang anak sekolah. Menurut saya, lho, ya. Saya juga berusaha membuat cerpen yang layak tayang di Kawanku, tapi belum pernah berhasil.

Selain serial Nana, zodiak dan kumpulan tips yang ada dalam majalah ini tidak pernah saya lewatkan. Demikian pula dengan kuis-kuisnya. Juara pokoknya. Belakangan majalah ini tidak lagi mengeluarkan versi cetaknya dan saat tulisan ini saya buat, versi digitalnya dapat dibeli seharga Rp12.000 per edisi. Cukup terjangkau jika suatu saat saya kangen ingin membaca lagi majalah ini.

#2 Majalah Gadis

Majalah kedua yang saya baca di “masa muda” adalah Gadis. Saya berkenalan dengan majalah dua mingguan ini ketika duduk di bangku SMA. Rasa-rasanya majalah ini lebih “dewasa” dari KaWanku, meskipun target usia pembacanya tidak berbeda jauh (13 sampai 17 tahun).

Hal yang saya sukai dari majalah ini adalah tema berbeda yang diusung di tiap edisi. Jadi, misal edisi kali ini membahas liburan, edisi selanjutnya tentang back to school, dan sebagainya. Pemilihan Gadis Sampul yang diadakan tiap tahunnya juga menarik untuk disimak, meskipun saya tidak mungkin mendaftar dengan tinggi yang hanya satu setengah meter.

Baca Juga:

Setelah Saya Baca Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma

Tanpa Asuhan Keluarga Kent, Superman Nggak Akan Jadi Pahlawan

Belakangan ini, majalah Gadis tidak lagi menerbitkan versi cetaknya. Versi digital majalah ini dapat ditebus seharga Rp23.200 per edisi. Lebih mahal daripada KaWanku. Namun ingat, majalah Gadis hanya terbit dua minggu sekali.

#3 Majalah Citacinta

Ini adalah majalah terakhir yang menemani “masa muda” saya. Tepatnya saat saya sudah jadi mahasiswi. Majalah dua mingguan ini sepertinya memang menarget mbak-mbak kuliah dan wanita karier muda. Hal ini melihat adanya rubrik solusi karier (yang tidak ada di kedua majalah yang saya bahas sebelumnya) dan juga rubrik tentang seks! Hehehe.

Ingatan saya tentang majalah ini tidak sebanyak kedua majalah sebelumnya, mungkin karena saya mulai “tua” saat membacanya. Ingatan masa kanak-kanak memang lebih “nempel” dibandingkan ketika kita mulai dewasa. Yang jelas, majalah ini memiliki ukuran yang mungil, sebesar buku tulis biasa (bukan yang lebar) sehingga lebih mudah dibawa ke mana-mana. Saya dapat menyelipkan majalah ini di tas kuliah dan membacanya di jeda antar kelas (atau di dalam kelas yang dosennya sangat membosankan. Ehe~)

Tidak seperti majalah KaWanku dan Gadis yang bertransformasi menjadi majalah online yang dapat kita beli di web Gramedia, Citacinta hanya beralih menjadi sebuah situs https://www.citacinta.co.id/ setelah menerbitkan edisi terakhirnya di tahun 2016 lalu.

Itulah kenangan dan kabar terkini dari tiga majalah untuk gadis remaja dan dewasa muda yang sempat menemani saya. Saya sedih, sih, saat tahu ketiganya sudah tidak terbit dalam bentuk yang sama seperti saat saya baca dulu. Namun, teknologi memang tidak bisa dilawan. Lagipula, jika saya kangen, masih banyak seller yang menawarkan edisi lawas majalah-majalah tersebut di market place. Tinggal check out aja sebetulnya. Tentu, kalau ada dana. Hehehe.

BACA JUGA Daftar Hadiah Majalah Jadul yang Paling Ditunggu oleh Kawula Muda Tahun 2000-an dan tulisan Maria Kristi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: CintacintaGadisGaya Hidup TerminalKawankumajalah remaja
Maria Kristi

Maria Kristi

Ibu tiga orang anak. Pecinta kopi tapi harus pakai gula yang banyak.

ArtikelTerkait

Ngiris Tempe_ Cara Belok Model Pengecut yang Bikin Emosi dan Membahayakan terminal mojok

Ngiris Tempe: Cara Belok Model Pengecut yang Bikin Emosi dan Membahayakan

26 Juli 2021
marine pesisir barat pantai sumatera mojok

4 Bentuk Lahan Marine yang Perlu Diketahui Kalian yang Hobi Traveling

24 Mei 2021

Jadi Pegawai Astra Honda Motor Adalah Kebanggaan bagi Kebanyakan Orang Tua di Desa Saya

14 Juni 2021
5 Jenis Pengadopsi Kucing yang Menyebalkan terminal mojok

5 Jenis Pengadopsi Kucing yang Menyebalkan

26 Juli 2021
sepatu futsal specs ortuseight mojok

4 Alasan Sepatu Futsal Ortuseight Lebih Baik Dibanding Specs

16 Juni 2021
Tanpa Asuhan Keluarga Kent, Superman Nggak Akan Jadi Pahlawan terminal mojok.co

Tanpa Asuhan Keluarga Kent, Superman Nggak Akan Jadi Pahlawan

16 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.