Kelompok suporter Everton di Indonesia, Indo Evertonian telah didirikan mulai 2000-an. Member yang tercatat ada sekitar 400 orang. Anda bisa sapa mereka melalui Twitter @IndoEvertonian.
Di Twitter, saya perhatikan fanbase @IndoEvertonian mulai ramai diperbincangkan. Sebab, performa klub kesayangan mereka musim ini sedang naik. Selain itu, mereka suka berdiskusi dengan pengikutnya, juga sering membalas komentar-komentar yang masuk dari fans Liverpool.
Salah satu komentar yang masuk dari fans Liverpool yaitu mengenai perdebatan cederanya Virgil van Dijk saat dilanggar kakinya oleh Jordan Pickford di Derby Merseyside. Terkait hal ini, saya kemudian menghubungi Mas Iwan sebagai Wakil Presiden Indo Evertonian. Bersama Mas Iwan, saya berdiskusi segala macam.
Berikut saya rangkum obrolan kami di bawah ini.
Pandangan Indo Evertonian soal cederanya Virgil van Dijk?
Cederanya Virgil van Dijk sebenarnya murni kesalahan Jordan Pickford. Tapi begini, Mas. Virgil ini buat saya bek ngaco. Dia beberapa kali melakukan tekel-tekel iseng yang berbuntut cederanya pemain lain. Silakan Mas riset sendiri. Seperti tekel yang dilakukan kepada pemain Napoli. Lalu tekel terhadap Gerard Deulofeu. Dan yang kemarin saja ketika dia beradu fisik dengan James Rodriguez, coba Mas lihat di artikel Mirror, dia sengaja mencederai James.
Menurut saya, terkait cederanya Virgil dan Dijk oleh Jordan Pickford, reaksi fans Liverpool terlalu berlebihan. Bahkan kan sampai ada intimidasi ancaman pembunuhan kepada Pickford yang kemudian ditindaklanjuti oleh kepolisian Merseyside. Bahkan, dulu fans Liverpool ini kepada Loris Karius pas kalah di final Liga Champions, keluarga Karius mendapatkan teror. Buat saya sih itu tidak perlu.
Bisa diceritakan dari sudut pandang Indo Evertonian terkait rivalitas Everton dan Liverpool?
Kalau ngobrolin rivalitas sebenarnya berbeda antara di Merseyside sana dan di Indonesia. Di kota Liverpool sendiri karena kota keluarga, mereka bebas menentukan pilihan. Dalam satu keluarga, kadang kakaknya dukung Liverpool, adiknya dukung Everton. Dan itu menjadi hal biasa.
Kalau di Indonesia, secara kelembagaan ada beberapa fanbase Liverpool. Ada Big Reds dan Reds Indo. Nah, kami sering berafilisiasi sama Big Reds. Secara organisasi kami tidak ada masalah. Suka ngopi bareng, bercanda-bercanda gitu lah. Cuma, member yang bocil-bocil, yang masih baru-baru, suka ngata-ngatain. Dan kita maklumin lah yang suka banter gitu.
Indo Evertonian sendiri lebih suka nge-troll pemain-pemain kami sendiri atau fans kami sendiri. Kami tidak sampai anarkis. Sebab, yang kami dukung kan di sana, masa yang ribut di sini. Prinsip kami begitu. Lagian kami mengutamakan kekeluargaan. Jadi, buat kami rivalitas itu buat penyemangat saja. Ada semacam kebanggaan ketika tim kami mampu mengalahkan Liverpool.
Sedikit tambahan, soal rivalitas ini ada beberapa rekan saya yang menjabat di perusahannya. Jadi dia punya anak buah, dia suka tanya, “Lu suka apa?” kalau ada yang jawab Liverpool, dia bilang gini, “Lu kerja yang bener. Kalau lu salah dikit aja, lu gue pecat.”
Yang paling menarik juga adalah kami punya member seorang wakil sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Nah, PSI kan warna merah, dia kalau rapat pakai baju Everton. Tidak mau pakai baju merah. Gitu lah, seru, sih.
Oke, melihat Everton musim ini, setuju tidak kalau pembelian James Rodriguez, Allan, dan Doucore adalah pembelian yang efektif?
Setuju, tiga pemain ini kami sebut sebagai puzzle yang hilang. Tiga pemain ini menurut saya pembelian yang oke banget. Tapi, PR selanjutnya buat Carlo Ancelotti adalah kedalaman skuad.
Performa Dominic Calvert-Lewin ini ke depannya bakal kayak gimana? Saya takutnya dia seperti Teemu Pukki…
Saya sebenarnya sudah memprediksi kalau Dominic Calvert-Lewin bakal menjadi penyerang nomor satu. Setidaknya, dia juga pemain homegrown. Jarang ada pemain homegrown berperan sebagai penyerang murni.
DCL pandai memanfaatkan peluang, bisa sangat mematikan ketika adu sprint dengan bek lawan. Saya yakin performa dia selama dukungan dari lini tengah bagus, dia akan bagus. Terbukti, di negaranya sendiri dia nyekor juga.
Member Indo Evertonian suka Everton karena apanya, sih?
Member kami suka Everton itu ibarat orang jatuh cinta pada pandangan pertama. Misal, ada yang pas lagi main PS. Biasanya orang-orang kan pakai tim gede, nah dia sendiri pakai Everton. Jadi mulai suka sama Everton. Ada juga karena bapaknya suka Everton.
Pernah juga member kami bercerita bahwa dia suka Everton di jaman ’80-an. Dia angkatan lama berarti. Nah, kalau angkatan sekarang suka Everton karena sering menjadi klub penjegal klub-klub besar. Apalagi pas jaman MU gagal juara. Kebanyakan seperti itu.
Musim ini Everton lagi bagus, stigma apa yang sering Mas dengar dari fans klub lain?
Nah ini, sebenarnya kami agak kurang nyaman ketika Everton sedang naik kemudian fans klub lain mengecap fans karbitan, fans dadakan, dan lain sebagainya. Padahal, fanbase Indo Evertonian diresmikan pada 2008. Dan member kami ada yang suka Everton mulai tahun 2000-an.
Akan tetapi, kami bisa membedakan mana fans Everton yang baru dan yang lama. Ini dilhat dari membership. Jadi, kami udah dari lama dan sampai saat ini kami belum buka membership baru. Jadi kalau misalnya ada yang bilang suka Everton dari tahun sekian, tapi kok tidak ada di member kami? Nah, berarti dia fans baru. Tapi, tidak apa-apa sih soalnya keangkat juga komunitas Indo Evertonian.
Harapan Indo Evertonian di musim ini?
Harapan kami gini. Jadi kalau dulu mah sekitar 2008 atau 2010, kami bisa bertahan di Premier League aja udah bersyukur. Kedua, kebahagiaan kami pada waktu itu bisa mengalahkan tim besar. Ketiga, masuk zona Eropa. Jadi menurut saya wajar kalau Evertonian, khususnya yang ada di Indonesia, untuk musim ini harapannya masuk Liga Champions. Penginnya ke situ. Tapi, kalau itung-itungan nih, bisa lah juara, gituu.
***
Indo Evertonian sejak 2009 telah resmi menjadi afiliasi resmi official klub Everton dan mendapatkan persetujuan di Merseyside. Mereka terdaftar juga di fanbase Everton dunia. Banyak kegiatan yang sudah mereka lakukan. Rencana tahun depan, mereka mau gathering di kota Garut. Halo @evertoniangarut, ramaikan kembali!
BACA JUGA Mewawancarai Satpam BCA soal Kenapa Pelayanan Mereka Dianggap Terbaik dan tulisan Muhammad Ridwansyah lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.