Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Membaca Komik Lookism Adalah Membaca Problematika Sosial

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
26 Desember 2019
A A
Membaca Komik Lookism Adalah Membaca Problematika Sosial

Membaca Komik Lookism Adalah Membaca Problematika Sosial

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara Korea, yang terbesit dipikiran orang pada umumnya adalah Kim Jong-un, K-pop dan drama korea. Korea tidak bisa dilihat dari satu kesatuan yang utuh, layaknya Vietnam Utara dan Vietnam Selatan zaman dahulu, Korea faktanya ada dua negara. Ada Korea Utara dan Korea Selatan. Tapi fokus tulisan saya kali ini lebih condong ke Korea Selatan. Jadi mari lupakan program nuklir Korea Utara.

Korea Selatan yang dianggap negeri yang maju di dataran Asia Timur, saat ini menjadi negara yang terpandang di dunia. Selain ekonomi dan berbagai kemajuannnya. Peran industri entertainment-nya juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Korean Wave atau lebih dikenal dengan Hallyu sejak tahun 1990-an semakin ganas menyerbu warga dunia terutama masyarakat asia dengan meledaknya industri K-pop dan drama koreanya.

Namun selain itu, Korea Selatan juga mulai mengembangkan sisi potensial negerinya lewat goresan pensil yang berwujud gambar bernama komik. Ketika komik di dataran Asia identik dengan Jepang dan Manganya. Nyatanya komik-komik Korea Selatan masih punya tempat di hati pembacanya terutama di Indonesia.

Dan salah satu komik yang sampai detik ini masih menjadi favorit masyarakat Asia terkhusus Indonesia adalah Lookism. Kalau kalian pengguna Line dan memiliki aplikasi Webtoon pastinya tahu apa itu komik Lookism. Jujur saya sebenarnya tidak terlalu tertarik dengan hal-hal berbau Korea. Namun ketika membaca komik Lookism, saya mengecualikan ketidaktertarikan tersebut.

Lookism pertama kali muncul di Naver Webtoon (Webtoon-nya Korea Selatan) pada tahun 2014 dan setahun kemudian muncul di LINE Webtoon versi Indonesia pada tahun 2015. Kepopuleran komik ini ternyata tidak diduga oleh sang kreator Park Tae-joon. Namun nyatanya Lookism populer hingga negeri Paman Sam dan beberapa negara Asia lainnya.

Sebenarnya komik Lookism tidak seimajinatif komik-komik Jepang yang rata-rata digambarkan memiliki banyak kekuatan di luar nalar. Lookism muncul dengan konsep manusiawi yang menceritakan seorang remaja tambun bernama Park Hyeong Seok yang selalu dibully oleh orang sekitarnya karena bentuk tubuh dan wajahnya yang buruk. Dengan latar setting tempat yang kebanyakan berputar di sekolahan, rumah dan jalanan. Lookism hadir dengan mengusung konsep problematika sosial masyarakat yang seringkali kita dengar dan lihat.

Lookism adalah komik dengan paket lengkap yang akan membuat kalian semakin penasaran saat mengetahui Park Hyeong Seok yang gemuk ternyata memiliki satu tubuh lagi yang jauh berbeda, lebih atletis dan tinggi semampai. Pokoknya sempurna. Dengan konsep imajiner manusia dengan dua tubuh inilah Lookism berkembang menjadi cerita yang perlahan membuat pembacanya dibuat penasaran.

Di awal cerita kesan yang bisa kita lihat adalah bagaimana unsur kekerasan terutama bullying amat kental. Kreatornya sendiri mengakui itu, dan ia mengatakan bahwa Lookism adalah proyek unek-unek masa lalunya. Jadi, jangan terlalu berharap Lookism itu kesannya komik sopan. Ada adegan merokok, cewek pakaian ketat dan seksi, hingga adegan tinju dan tendang-tendangan yang berdarah-darah. Lookism memang komik yang dibuat untuk menunjukkan kondisi sosial masyarakat modern yang sebenarnya tidak baik-baik saja.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

Selain itu, tokoh-tokoh di Lookism rata-rata diambil dari dunia nyata. Sebut saja Vasko, DG, Zin hingga Jay. Mereka semua sebenarnya adalah tokoh fiksi yang lahir dari kenyataan. Walau komik Lookism tidak seperti Manganya Jepang jika bicara perbandingan gambar. Tapi Lookism punya gayanya sendiri. Seperti kebanyakan komik-komik pada umumnya. Lookism juga membuat semua karakternya punya nilai historis yang layak difavoritkan. Tidak hanya tentang tokoh utama Park Hyeong Seok. Tapi masih ada Yohan, Jin Ho Bin, Janghyun serta karakter lainnya yang punya value yang kuat dalam cerita.

Komik kalau sudah ada adegan berantemnya tentu menjadi nilai lebih. Lookism punya itu. Adegan perkelahian pun dibalut dengan intrik perang antar geng. Jadi dalam cerita Lookism tidak hanya menceritakan seorang remaja bernama Park Hyeong Seok yang punya tubuh dua, tapi juga menceritakan soal adu kekuatan empat gangster kuat yaitu God Dog, Big Deal, Hostel, dan IL Haehwe. Dengan dipimpin satu ketua, keempat ketua gangster itu disebut four men crew atau empat orang terkuat di masing-masing daerahnya. Jalan ceritanya yang sarat akan adu kekuatan antar geng tentu saja membuat kita yang membaca penasaran, siapa sih orang-orang kuat dari empat gangster tersebut? Kalau boleh dibilang, Lookism ini mirip-mirip Crows Zero namun dengan kesan lebih modern.

Konflik antara satu tokoh dan tokoh lainnya menjadi lebih greget ketika Park Tae-joon membalutnya dengan pesan dan gambaran problematika sosial yang sebenarnya. Dalam suatu episode, Lookism menceritakan tentang betapa memilukannya menjadi korban bullying. Episode lainnya, Lookism mengekspos bagaimana kemiskinan menjadi mimpi buruk masyarakat yang hidup di tengah zaman yang terus memodernisasi dirinya. Di episode yang lain, ada part khusus yang menceritakan soal perdagangan manusia. Part lainnya lagi menceritakan soal pelecehan seksual dan kekerasan terhadap wanita. Hingga hal-hal terkait body shaming, insecure dan praktik-praktik patriarki yang biadab coba ditonjolkan Park Tae- joon dalam cerita Lookism. Dan yang baru saya baca di episode terbaru, praktik perdagangan anak menjadi problematika yang disorot sang kreator dalam komiknya. Tidak lupa, Park Tae- joon menyelipkan kondisi sosial masyarakat Korea Selatan yang penuh ironi di tengah tampilannnya yang mungkin terlihat baik-baik saja. Pola-pola cerita seperti itulah yang membuat Lookism tidak hanya sekadar komik berwarna. Lebih dari itu, Lookism adalah problematika sosial berwujud komik.

Jika ada yang bertanya, komik ini ada cinta-cintaannya, nggak? Jangan khawatir, jika kalian membaca Lookism, kalian pasti tahu bahwa Lookism adalah komik yang tak luput dari unsur romansa yang pelik. Dan Jika ada yang bertanya, ada tema friendshipnya, nggak? Tentu saja, sangat ada.

Kalau kalian sudah penasaran sebagus apa sih komik Lookism. kalian bisa membaca secara legal lewat Webtoon. Download Webtoon di Appstore atau Playstore dan coba baca mulai episode pertama. Rating komik Lookism di Webtoon juga tidak mengecewakan.

Ada yang suka baca komik Lookism juga, nggak?

BACA JUGA One Piece Bukan Sekadar Komik, Dia Maha Karya! atau tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 26 Desember 2019 oleh

Tags: Korea Selatanlookismwebtoon
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia

ArtikelTerkait

Cowok Korea Tak Semanis Drakor: KDRT Marak, Perempuan Tak Punya Ruang Gerak

Cowok Korea Tak Semanis Drakor: KDRT Marak, Perempuan Tak Punya Ruang Gerak

28 September 2023
korea selatan jepang barat tenno heika banzai mojok

Korea Selatan, Jepang Barat, dan Netizen Indonesia yang Kebablasan

3 Agustus 2021
bebas visa anime 2021 jepang mojok

Semoga 5 Negara Ini Menerapkan Bebas Visa buat Turis Indonesia

15 Desember 2020
SKY, Tiga Kampus Prestisius Korea Selatan yang Selalu Disanjung terminal mojok.co

SKY, Tiga Kampus Prestisius Korea Selatan yang Selalu Disanjung

9 Februari 2022
Stereotip Selir Dinasti Joseon_ Dianggap Ambisius akan Kuasa hingga Dicap Pelakor terminal mojok

Stereotip Selir Dinasti Joseon: Dianggap Ambisius akan Kuasa hingga Dicap Pelakor

1 Desember 2021
Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

Lookism: Webtun yang Menyajikan Sisi Gelap Korea Selatan dengan Gamblang

18 Juni 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.