Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Memahami Strategi Decoy Effect agar Nggak ‘Tertipu’ untuk Beli Produk dengan Harga Paling Mahal

Firdaus Al Faqi oleh Firdaus Al Faqi
19 Juni 2021
A A
Memahami Strategi Decoy Effect agar Nggak 'Tertipu' untuk Beli Produk dengan Harga Paling Mahal terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Berhubung lagi giat-giatnya membaca artikel bertemakan “bagaimana cara agar omzet penjualan produk meningkat”, saya menemukan beberapa artikel yang menjelaskan semacam strategi jualan, salah satunya adalah Decoy Effect. Niat saya awalnya memang mau meningkatkan penjualan lapak pribadi, tapi kok saya kepikiran bahwa bisa jadi dengan membaca artikel begituan, saya bisa hidup agak hemat dan nggak “tertipu” oleh bermacam-macam strategi penjualan.

Menurut beberapa strategi perang yang saya baca, hal paling buruk dan sangat dihindari adalah kebocoran strategi yang akan digunakan. Kalau strategi yang digunakan ketahuan, maka yang bakal terjadi adalah lawan bakalan menyiapkan counter strategy biar bisa menang dalam perang. Dalam hal ini, saya menempatkan diri sebagai pelanggan, yang justru merupakan orang yang perlu “dikalahkan” agar mau merogoh kocek untuk membeli produk yang dijual.

Strategi jualan yang kebetulan saya baca adalah Decoy Effect. Strategi psikologi marketing yang dibikin untuk mengacaukan pilihan customer untuk mengganti pilihan di antara dua opsi. Cara menggantikannya adalah dengan membuat opsi ketiga yang nggak seimbang. Dan akhirnya bakal memunculkan pikiran bahwa ada satu opsi yang nggak masuk akal dan opsi yang bakal dianggap sangat menguntungkan.

Begini. Ilustrasi sederhana yang biasa diberikan dalam beberapa artikel yang membahas strategi tersebut adalah pembelian popcorn. Saat di bioskop, deh, misalnya. Di sana, biasanya kita bakal ditawarin variasi ukuran dan harga untuk membeli popcorn. Rata-rata size dan harga yang ditentukan memiliki lebih dari dua opsi.

Ketika akan beli, kita bakal langsung ditawari, sebagai contoh saja:

Popcorn ukuran Small (S): Rp30.000

Popcorn ukuran Medium (M): Rp65.000

Popcorn ukuran Large (L): RP70.000

Baca Juga:

Apa itu Upselling? Di Indonesia Adanya “Trap Selling”!

Misteri Kamar 308 Pelabuhan Ratu: Mistis atau Strategi Marketing?

Tanpa pikir panjang, kita bakal langsung milih popcorn yang berukuran besar. Apalagi jika nontonnya bareng pacar, kan, biar romantis bisa sewadah popcorn dinikmati berdua. Alasannya? Kecenderungan pertimbangan yang diberikan adalah dua opsi terakhir, yakni antara popcorn ukuran M dan popcorn ukuran L, hanya ada selisih sekitar lima ribu untuk bisa beli yang lebih besar. Dan tanpa disadari, di situlah kita sedikit “tertipu” dalam perang antara konsumen dan penjual.

Jika saja di situ hanya ada dua pilihan;

Popcorn ukuran Small (S): Rp30.000

Popcorn ukuran Large (L): Rp70.000

Kira-kira, mana yang bakal dipilih? Besar kemungkinan, customer akan memilih popcorn dengan harga termurah. Selain untuk hemat, customer cenderung melihat rentang harga yang begitu jauh antara popcorn ukuran S dan popcorn ukuran L. Harga Rp70.000 akan dirasa sangat mahal. Tapi coba jika di sana ada opsi ketiga, yakni ukuran M dengan harga Rp65.000 seperti yang telah ditulis di atas.

Kemungkinan besar, yang dilihat oleh customer adalah selisih antara ukuran popcorn medium dan ukuran large. Secara otomatis, pelanggan bakal langsung memilih popcorn di antara dua harga tersebut. Kalaupun mau beli yang ukuran medium, pasti penjualnya bakal menawarkan, “Nggak sekalian yang ukuran large aja, Kak? Selisih lima ribu saja, loh”. Dan boom, secara nggak sadar kita bakal mengiakan lantaran penawaran yang sangat menarik itu.

Dengan selisih lima ribu doang, kita nggak bakalan berpikir panjang untuk memilih selain mengiakan penawaran tersebut. Sampai sini sudah paham ye strateginya? Ada harga ketiga yang sangat mengacaukan pertimbangan.

Cara mengingatnya ya simpel saja, pokoknya kalau ada variasi harga, ada paket harga dengan fitur yang ada di dalamnya, juga paket bundling suatu produk, itu merupakan penerapan dari Decoy Effect. Makanya jangan heran ada penelitian yang bilang bahwa penerapan hal ini bisa jadi sangat efektif untuk meningkatkan penghasilan dan menambah omzet penjualan.

Sebagai customer yang bijak, strategi Decoy Effect beginian harusnya disadari. Kalau nggak, ya jangan kaget kalau tiba-tiba liat catatan keuangan ada pembengkakan pengeluaran. Dengan tahu beginian, kita akan lebih bijak saat ngeluarin duit. Apalagi kalau sudah paham betul dengan gerak-gerik strategi para penjual yang pintar banget itu. Tapi, ini sih berlaku untuk customer yang duitnya pas-pasan. Kalau duitnya banyak, mah, nggak perlu baca beginian. Tinggal keluarin duit suka-suka dan beli apa pun sesuai keinginan~

BACA JUGA 4 Golongan Pelaku Ternak Lele yang Biasa Saya Jumpai dan tulisan Firdaus Al Faqi lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: Keuangan Terminalliterasi keuanganperencanaan keuanganstrategi marketing
Firdaus Al Faqi

Firdaus Al Faqi

Sejak lahir belum pernah pacaran~

ArtikelTerkait

Mengintip Strategi Kesuksesan IKEA di Indonesia Terminal Mojok

Mengintip Strategi Kesuksesan IKEA di Indonesia

25 Mei 2022
Misteri Kamar 308 Nyi Roro Kidul Pelabuhan Ratu: Mistis atau Strategi Marketing?

Misteri Kamar 308 Pelabuhan Ratu: Mistis atau Strategi Marketing?

15 November 2022
4 Strategi Uniqlo, H&M, Zara, dan Brand Fast Fashion Lain yang Bikin Kalap Belanja Terminal Mojok

4 Strategi Uniqlo, H&M, Zara, dan Brand Fast Fashion Lain yang Bikin Kalap Belanja

24 April 2022
Modul Gratis Ini Bantu Pengusaha UMKM Bikin Laporan Keuangan Sederhana (Shutterstock)

Modul Gratis Ini Bantu Pengusaha UMKM Bikin Laporan Keuangan Sederhana

30 Mei 2022
4 Alasan Orang Malas Menggunakan Bank Digital terminal mojok

4 Alasan Orang Malas Menggunakan Bank Digital

15 Agustus 2021

Panduan Dasar Memulai Usaha Angkringan bagi Anak Muda

5 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.