Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Memahami Pendidikan Seks ala Yuni Shara: Nonton Film Bokep Bersama Anak

Suzan Lesmana oleh Suzan Lesmana
2 Juli 2021
A A
Memahami Pendidikan Seks ala Yuni Shara: Nonton Film Bokep Bersama Anak terminal mojok.co

Memahami Pendidikan Seks ala Yuni Shara: Nonton Film Bokep Bersama Anak terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa yang masa remajanya belum pernah nonton bokep bareng teman-teman sekolah? Saya yakin aktivitas terselubung (biar nggak ketahuan orang tua dan guru) ini menjadi jamak saat masa sekolah dulu. Artinya yang nonton adalah teman-teman dalam lingkaran usia sebaya. Tak masuk akal jika ada unsur orang tua apalagi guru yang ikut nimbrung bareng nonton bokep dengan kita.

Bagaimana kalau ketahuan? Bisa habis kaki diselepet sama tali pinggang bapak, habis cambang ditarik ke atas, atau telinga dijewer sama ibu. Apalagi ketahuan guru, bisa dipanggil guru BP dan orang tua kita diminta ke sekolah.

Tapi itu dulu, ya. Tampaknya, sekarang hal itu sudah kuno. Hal tersebut tidak lagi berlaku buat anak-anak zaman era digital 4.0. Masa di mana bocah-bocah milenial tak perlu lagi mengendap-ngendap menyimpan kaset video bokep ukuran besar dalam kotak obat nyamuk di film Warkop DKI atau keping VCD/DVD di sela-sela buku. Sekarang semua sudah berbentuk digital dan tersimpan dengan baik di usb flash drive atau hard disk komputer yang bisa dipakein password.

Lagi-lagi semuanya tetap saja tak bisa ditonton sembarangan alias harus sembunyi-sembunyi. Baik melalui layar komputer, TV, atau HP. Namun, beda ceritanya jika punya mama seperti Yuni Shara. Pasalnya, dalam wawancaranya dengan Venna Melinda pekan lalu, Yuni sudah membuktikan beliau adalah tipe bunda yang mempunyai pemikiran terbuka tentang pendidikan seks kepada anak-anaknya.

Buktinya, ia tak menafikan keniscayaan anak-anaknya nonton film porno alias bokep—jenis anime dan jenis-jenis lainnya. Yuni Shara berterus terang mengizinkan anaknya nonton bokep. Malah beliau menemani anaknya dan menjelaskan gimana-gimananya adegan seks dalam film tersebut. Wow!

Jujur dalam hati saya cukup kaget juga. Apakah sefrontal itu pendidikan seks yang dilakukan orang tua ke anak-anaknya zaman sekarang? Apalagi ini cukup antimainstream bagi orang Timur seperti Indonesia. Entah ini karena Yuni Shara artis atau tinggal di Jakarta kota metropolitan. Atau karena memang saya yang masih kolot?

Menyebut pendidikan seks di depan anak-anak saja rasanya masih agak tabu dan malu-malu. Palingan pendidikan seks yang saya kenalkan ke anak saya yang balita dengan pengenalan organ seksual mereka. Menyebut penis juga masih memakai istilah titit atau burung. Begitu juga vagina masih dinamai pepep atau pepek.

Sejauh ini, saya dan istri mengedukasi anak-anak sebatas menjaga kebersihan organ reproduksi mereka. Memberi tahu mereka, siapa saja orang-orang yang boleh melihat tubuh mereka saat polos, siapa saja yang dapat memandikan dan mengganti baju mereka, hingga bagian anggota tubuh mana saja yang dapat dan tidak dapat disentuh orang lain selain orang tua mereka.

Baca Juga:

5 Tips Blowjob Biar Seks Oral Makin Bikin Merinding

Mimpi Basah yang Ketahuan Ibu Setelah Keramas Sebelum Subuh

Jadi, saya pikir apa yang dilakukan Yuni Shara memang cukup antimainstream. Ia tak hanya mengizinkan anak-anak nonton bokep, tapi juga menemani mereka nonton bokep sambil menjelaskan hal-hal yang tak diketahui anak-anaknya. Mengizinkan dan menemani, saya pikir maknanya akan sangat berbeda. Kalau mengizinkan hanya memberi izin menonton tanpa ada kehadiran orang tua secara fisik. Tapi menemani? C’mon, duduk bareng sama anak-anak nonton film bokep? It’s still amazing!

Saat ini kebetulan anak-anak saya belum mencapai usia remaja SMU, jadi saya belum bisa menerapakan pendidikan seks ala Yuni Shara. Membayangkannya saja belum. Terbayang menemani anak nonton bokep saja masih hal yang nggilani menurut saya. Apa nggak risih si anak nantinya? Hati kecil saya masih bertentangan.

Namun, di balik itu saya pikir cukup bagus juga jika anak-anak mendapatkan sumber informasi tentang kegiatan seksual dalam film bokep dari orang tuanya langsung. Sumber yang dapat dipercaya. Apalagi seorang ibu disebut dalam pepatah Arab adalah sekolah pertama bagi anak. Apakah termasuk pendidikan seks? Saya pikir iya. Daripada anak-anak mendapatkannya dari sumber yang tak jelas dipertanggungjawabkan validitasnya, kan?

Banyak kita saksikan, kurangnya pendidikan seks dari orang tua jadinya malah anak-anak mencari maknanya di luar rumah. Dan yang nggilani bentuk pencariannya dengan mempraktikkannya. Kita tau hormon dophamin di otak yang merekam kesenangan temasuk kesenangan menonton film bokep membuat penonton merasa semakin terobsesi. Akibatnya, terjadi pencabulan, pemerkosaan akibat pengaruh menonton film bokep yang “tanpa batasan” tersebut.

Film bokepnya diberangus dan si anak dipenjara. Paling parahnya, ada korban yang harus mengalami penderitaan dan trauma. Padahal bisa jadi masalah utamanya karena pendidikan seks di lingkungan keluarga pelaku yang tak didapat, di mana membicarakan seks secara frontal masih tabu bagi orang tua ke anak remajanya.

Saya pikir pendidikan seks ala Yuni Shara Shara patut diuji cobakan. Atau, ia dijadikan riset terlebih dahulu melibatkan beberapa responden penelitian yang bersedia secara suka rela. Maka, hasilnya nanti dapat dilihat seberapa jauh efek pendampingan menonton film bokep oleh orang tua terhadap perilaku anak. Apakah tambah meluap-luap ataukah semakin terkendali karena literasi pendidikan seksualnya sudah didapatkan dari lingkaran keluarganya, yakni orang tua sendiri.

BACA JUGA Belajar Pendidikan Seksual dari Lagu-lagu JKT48 dan tulisan Suzan Lesmana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Agustus 2021 oleh

Tags: nonton bokepPendidikan SeksPojok Tubir TerminalYuni Shara
Suzan Lesmana

Suzan Lesmana

Seorang MC yang suka menulis sejak pandemi

ArtikelTerkait

Nas Daily Dikecam Adalah Kabar Baik, Saatnya Kita Menuntut Etika dari para Influencer! terminal mojok.co

Nas Daily Dikecam Adalah Kabar Baik, Saatnya Kita Menuntut Etika dari para Influencer!

9 Agustus 2021
Dosen Pelaku Pelecehan Seksual Disanksi Skorsing Sekaligus Izin Belajar Lanjut Doktoral, Ini Sanksi Apa Hadiah MOJOK.CO

Gofar Hilman dan Monyet di Kebun Binatang

15 Juni 2021
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Pedagang Keliling dan Kenapa Kita Harus Membenci Para Koruptor

30 Juli 2021
jasa cetak kartu vaksin mojok

Jasa Cetak Kartu Vaksin Adalah Penegasan Indonesia Payah Soal Digitalisasi

14 Agustus 2021
Pejuang Kita Tidak Minta Izin Belanda Waktu Bikin Mural

Pejuang Kita Tidak Minta Izin Belanda Waktu Bikin Mural

16 Agustus 2021
Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX terminal mojok.co

Terima Kasih Pemerintah Telah Melahirkan Konspirator seperti JRX

14 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.