Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah

Fitrotin Nisak oleh Fitrotin Nisak
20 Agustus 2024
A A
Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah

Melihat Sisi Lain Jombang yang Nggak Diketahui Orang Banyak, Saya Tulis supaya Nggak Ada Lagi yang Salah Kaprah (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak merantau kuliah, saya sering mendapat pertanyaan tentang daerah asal saya dari orang-orang sekitar. Mulai dari warga sekitar kos, teman kuliah, hingga orang-orang yang saya temui saat berada di tempat umum. Saya selalu menjawab dengan sederhana tapi percaya diri dan bangga tiap kali mendapat pertanyaan tentang tempat kelahiran. “Saya dari Jombang.”

Rupanya mendengar jawaban tersebut, orang-orang langsung tertuju pada slogan Jombang Kota Santri yang terkenal dengan Pondok Pesantren Tebuireng sekaligus tempat kelahiran Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. “Jombang yang banyak pondok pesantrennya itu, ya?” atau “Dekat dengan makam Gus Dur nggak?” adalah respons yang sering saya terima setelahnya.

Rupanya di pikiran orang-orang, Jombang lekat dengan pondok pesantren dan makam Gus Dur. Padahal kalau boleh jujur, masih banyak hal yang belum diketahui orang soal tanah kelahiran saya ini. Dan saya menulis ini agar orang-orang tahu sisi lain dari kabupaten satu ini biar nggak salah kaprah.

Jombang itu kabupaten, bukan kota

Bagi beberapa orang mungkin nama Jombang kurang begitu terkenal. Apalagi jika dibandingkan dengan Malang dan Surabaya meskipun sama-sama berada di provinsi Jawa Timur.

Oke, saya akan menjelaskannya mulai dari letak geografisnya dulu. Jombang adalah kabupaten yang terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Timur. Jaraknya sekitar 80 km dari Surabaya. Ibu kotanya adalah Kecamatan Jombang. Sudah paham, kan, sekarang?

Masalahnya begini, saya kerap menemukan artikel yang menuliskan tentang Jombang, dan menyebut-nyebutnya sebagai kota alih-alih kabupaten. Kesalahan tersebut sering dianggap remeh padahal dampaknya fatal. Orang-orang bisa salah kaprah memahaminya.

Contohnya teman-teman saya yang kerap bertanya hal yang menurut saya nggak perlu dijawab. “Jombang itu kabupaten apa kota, sih?” Saya kira itu adalah pertanyaan menyedihkan yang pernah saya terima tentang Jombang. Nelangsa rasanya lantaran orang-orang masih belum bisa membedakan Jombang itu kabupaten atau kota.

Nggak punya makanan khas  

Hal lain yang nggak kalah menyedihkan dan bikin malu adalah ketika saya mendapat pertanyaan tentang makanan khas Jombang. Jujur saja saya bingung harus menjawab apa tiap kali ada orang yang bertanya mengenai hal ini. Sebab, percaya atau nggak, tanah kelahiran saya ini nggak punya makanan khas.

Baca Juga:

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Makanan khas biasanya berupa makanan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun yang menjadi ciri khas suatu daerah. Sebut saja soto, pasti orang-orang langsung ingat dengan Lamongan. Gudeg pasti langsung tertuju pada Jogja. Tahu Tek pasti keinget Surabaya. Pecel, sudah pasti khas Madiun.

Belasan tahun saya tinggal di Jombang, saya yakin kalau kabupaten ini nggak punya makanan khas yang bisa dibanggakan. Beberapa kali mengamati makanan yang dijual di sini kebanyakan memang berasal dari daerah lain. Mau mengakui makanan daerah lain, tapi kok nanti daerah lain nggak terima makanan khasnya diklaim Jombang. Jadi ya sudahlah, mau gimana lagi, memang Jombang nggak punya makanan khas. Ojo mekso!

Minim tempat hiburan

Sebagai makhluk sosial, kita pasti butuh tempat hiburan semacam mall atau tempat wisata untuk sekadar refreshing di kala penat menghadapi kehidupan. Tapi kalau kalian bertanya apakah ada mall di Jombang, tentu saja jawabannya nggak ada. Kalau mau ke mall, biasanya kami harus pergi ke kota tetangga, yakni Mojokerto atau Surabaya.

Meskipun nggak ada mall, warga Jombang masih punya Superindo lantai 2 kebanggaan sebagai tempat belanja, namanya Linggajati Plaza. Pusat perbelanjaan ini lumayan lengkap, tapi ya nggak lengkap-lengkap amat. Bisa dibilang kayak mall, tapi bukan mall. Ya sudah, sebut saja versi mall mini. Selain sebagai pusat perbelanjaan, di Linggajati Plaza juga ada bioskop dan gerai KFC, lho.

Sayangnya, kalau mencari makanan dan minuman kekinian lain seperti McD, Burger King, HokBen, Chatime, Starbucks, dll. kalian nggak akan menemukannya di sini. Kalau pengin banget, ya terpaksa harus pergi ke kota tetangga. Ribet emang!

Selain nggak punya mall, warga Jombang juga nggak punya tempat rekreasi seperti pantai, danau, atau pegunungan. Miris banget, kan? Ada sih tempat wisata, namanya Taman Keplaksari, Kebon Rojo, dan alun-alun. Tapi cuma itu tempat hiburan warga Jombang. Kalau pengin main ke tempat yang lebih cakep sedikit harus rela pergi ke kota tetangga seperti Malang yang tempat hiburannya bejibun.

Begitulah sisi lain Jombang yang nggak diketahui orang banyak. Meski bikin gigit jari, saya tetap bangga dengan tanah kelahiran saya ini. Semoga ke depannya Jombang semakin maju dan memberi rasa bangga bagi warganya.

Penulis: Fitrotin Nisak
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Musim Panen Tebu di Jombang: Dulunya Dinanti, Kini Malah Bikin Makan Hati.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Agustus 2024 oleh

Tags: jawa timurJombangorang jombang
Fitrotin Nisak

Fitrotin Nisak

Seorang penulis amatiran.

ArtikelTerkait

Surat Terbuka Untuk Calon Gubernur Jawa Timur (Unsplash)

Surat Terbuka Untuk Calon Gubernur Jawa Timur: Jangan Bahas Peningkatan SDM kalau Tawuran Pesilat dan Sound Horeg Masih Merajalela

29 Oktober 2024
Alun-alun Kota Batu dan Masalah Penataan Parkir yang Rumit

Alun-alun Kota Batu dan Masalah Parkir yang Rumit

11 Juli 2023
Rasisme Jawa Itu Nyata Dari Ngapak, Mataraman, sampai Arekan (Pexels)

Mencermati Rasisme Sesama Orang Jawa dari Ngapak, Mataraman, sampai Arekan

27 Januari 2025
Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

Ibu Kota Jawa Timur Boleh Pindah ke Mana Saja, Asal Nggak ke Lamongan

25 Maret 2023
Dilema Nama Daerah Purwodadi

Dilema Nama Daerah Purwodadi

12 April 2023
5 Tempat yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi di Surabaya terminal mojok (1)

5 Tempat yang Sebaiknya Tidak Dikunjungi di Surabaya

1 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.