Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Melihat Realitas Pahit Kehidupan lewat ‘The Uncanny Counter’

Dini Aziz Nasution oleh Dini Aziz Nasution
6 Februari 2021
A A
Melihat Realitas Pahit Kehidupan lewat 'The Uncanny Counter'

Melihat Realitas Pahit Kehidupan lewat 'The Uncanny Counter'

Share on FacebookShare on Twitter

Untuk pecinta drama Korea tak lengkap rasanya jika belum menonton drama aksi The Uncanny Counter. The Uncanny Counter menceritakan tentang sekelompok pembasmi roh jahat yang disebut dengan counter. Mereka mendapat tugas untuk membasmi para roh jahat yang berkeliaran dan mengirim mereka ke neraka.

Empat anggota counter terdiri dari Chu Mae Ok, Ga Mo Tak, Do Hana, dan So Moon. Sebagai counter mereka memiliki kemampuan yang berbeda beda. Nona Chu Mae Ok, merupakan seorang yang bisa mengobati luka, Ga Motak sangat ahli dalam bertarung, Hana dapat merasakan kehadiran iblis dari jarak yang sangat jauh, sedangkan So Moon mampu menciptakan wilayah yang dapat melipatgandakan kekuatan mereka saat bertempur melawan roh jahat. Saat sedang tidak menjalankan tugas sebagai counter, mereka menjalankan bisnis dengan membuka sebuah warung mi, kecuali So Moon yang merupakan seorang siswa SMA biasa. The Uncanny Counter dipenuhi adegan-adegan aksi yang memukau, namun sarat dengan realitas kehidupan masyarakat yang terjadi dalam masyarakat.

Yang pertama adalah pembulian. Sebelum bergabung menjadi counter, So Moon merupakan seorang siswa SMA yang memiliki cacat pada salah satu kakinya akibat kecelakaan yang menimpanya sejak kecil, sehingga membuatnya agak mengalami kesulitan dalam berjalan. Gara-gara kekurangan inilah ia dan dua orang temanya kerap menjadi target bullying oleh beberapa temannya di sekolahan. Hal in menggambarkan bahwa orang cenderung untuk menyerang orang yang lemah dan tak bisa melawan. Seperti yang dialami So Moon dan teman-temannya. Sepertinya di sekitar kita juga masih sering terjadi hal-hal semacam ini, seperti pada kasus seorang nenek menjadi korban jambret oleh lelaki yang pura-pura menanyakan alamat. Walaupun berbeda kasus, namun konteksnya sama yaitu, orang cenderung lebih menargetkan kejahatan pada orang yang dianggap lebih lemah. 

Kedua, dalam The Uncanny Counter diceritakan bahwa roh jahat mampu menguasai tubuh seseorang yang memang sejak awal memiliki sifat yang jahat. Sehingga dengan mudah roh jahat melakukan aksi jahatnya dengan menggunakan tubuh inangnya. Semakin banyak orang yang mereka bunuh, maka akan semakin kuat roh jahat dan tubuh manusia yang ditumpanginya. Pada akhir cerita, roh jahat diceritakan bersekutu dengan tokoh antagonis yang berperan sebagai walikota di Kota Junjin.

Dalam cerita ini, sang wali kota telah banyak melakukan hal-hal jahat yang merugikan warga kota. Ia tak segan-segan membunuh orang yang dianggap mengancam kedudukannya sebagai wali kota dan menghalangi langkahnya mencalonkan diri sebagai presiden. Ia juga memberikan izin pembuangan limbah secara ilegal sehingga mencemari lingkungan pemukiman masyarakat dan menyebabkan masyarakat menderita berbagai penyakit, serta masih banyak kejahatan-kejahatan lainnya. Perbuatan yang sungguh tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin. Bisa dibilang, perbuatannya bahkan lebih jahat dari roh jahat. Cerita tentang pemimpin yang memanfaatkan kedudukannya demi kepentingan pribadi juga masih kerap terjadi di negara kita. 

Terakhir adalah kerjasama dan rasa kekeluargaan yang mengagumkan. Meskipun keempat anggota counter berasal dari generasi yang berbeda, mereka mampu menunjukan rasa persaudaraan yang layak dipuji. Nona Chu adalah seorang wanita paruh baya yang sangat penuh perhatian dan kasih sayang terhadap anggota yang lain. Ia dengan tulus mengobati So Moon saat ia terluka. Walaupun mereka tidak memiliki hubungan kekerabatan, namun persaudaraan mereka melebihi sebuah keluarga. Begitupun dengan Ga Motak, meskipun terlihat liar dan sulit diatur, ia sebenarnya merupakan seorang yang penuh kasih sayang. Saya harap kita masih bisa menjumpai orang-orang yang tulus menolong seperti mereka di lingkungan tempat kita. 

Sumber gambar: YouTube Paradox Drama Channel.

BACA JUGA Simbiosis Mutualisme Perusahaan E-Commerce dan K-Popers Indonesia atau tulisan Dini Aziz Nasution lainnya.

Baca Juga:

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Februari 2021 oleh

Tags: masyarakatrealitasthe uncanny counter
Dini Aziz Nasution

Dini Aziz Nasution

Saya seorang guru TK yang biasa-biasa saja

ArtikelTerkait

BEM Itu Problematik dan Saya Menyesal Telah Bergabung

Turunnya Minat Mahasiswa Gabung BEM Adalah Hal yang Biasa-Biasa Saja

4 Maret 2023
Kerugian yang Bakal Diderita Mahasiswa kalau Program KKN Ditiadakan terminal mojok.co presma ketua BEM UGM organisasi mahasiswa

KKN Itu Momen Belajar Jadi Warga, Bukan Ajang Sok-sokan Mengubah Sistem Desa

29 Juli 2023
Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

Sarjana Lulus Kuliah Nggak Harus Cari Kerjaan Enak, Jadi Ketua Karang Taruna pun Nggak Ada Salahnya

18 Desember 2023
Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim kabupaten boyolali

Selo Boyolali, Tempat Orang Tulus Bermukim

21 Desember 2023
Jadi Perempuan Sulit? Maaf, Jadi Pria Juga Ada Kalanya Sulit, Nona terminal mojok.co

Perempuan dan Laki-laki Bisa Memilih untuk Tidak Tunduk dengan Patriarki

5 Oktober 2020
Wacana PNS Naik Gaji Jadi Rp9 Juta: Saran yang Perlu Dipertimbangkan agar Tepat Sasaran kenaikan gaji asn single salary ASN

Apesnya Jadi PNS, Mau Naik Gaji Aja Kena Hantam Netizen. Memangnya Bayar Tagihan Pakai Tenaga Dalam?

6 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.