Belakangan ini viral ada orang yang lebih memilih produk iPhone ketimbang Android. Banyak orang berpendapat kalau handphone Android tersebut spesifikasinya lebih tinggi ketimbang iPhone. Dari segi kamera, baterai, dan chipset serta harga, banyak yang bilang bahwa menukar handphone dengan produk iPhone yang spesifikasinya lebih rendah adalah hal keliru.
Pertanyaannya adalah, masalahnya di mana?
Kita tahu bahwa iPhone ini lebih menjual nilai ketimbang fungsinya. Rata-rata artis dan influencer itu pengguna iPhone. Kebanyakan mereka memilih iPhone bukan karena fungsi, tapi nilai brand tersebut. Apa-apa yang dipakai oleh artis memang kadang dianggap karena punya kualitas, padahal mungkin karena nilainya saja.
Memang terkadang kalau berbicara nilai barang, kita sering mengabaikan fungsinya. Itu hal wajar bagi manusia modern, yang masih punya hasrat ingin terlihat lebih baik daripada orang lain. Nilai barang sampai kapan pun akan lebih dilihat ketimbang fungsi dari sebuah barang. Entah siapa yang memulai budaya melihat barang itu bukan dari fungsi, melainkan dari nilainya.
Selain iPhone, sebenarnya banyak brand yang dilihat dari nilai bukan fungsi. Salah satunya adalah Supreme. Produk-produk dari brand tersebut mungkin terlihat biasa saja, tetapi harganya yang sangat mahal. Orang memilih Supreme sudah pasti melihat dari segi nilainya, bukan fungsi. Sebab, kalau dilihat dari fungsi, baju-baju di pasar juga fungsinya tidak jauh beda dengan baju-baju dari Supreme.
Jadi, kenapa orang memilih iPhone walaupun spesifikasi rendah, ya, karena nilai dari barang tersebut. Lagian, hal yang seperti itu sering kita jumpai di kehidupan kita. Misalnya, banyak orang yang lebih memilih ngopi di kafe ketimbang di warung kopi. Padahal kopi di kafe dengan di warung kopi ini nggak ada bedanya. Hanya mungkin di kafe itu pake kopi giling, dan warkop pake kopi gunting. Padahal fungsinya sama: ngopi!
Ketika kamu memilih kafe untuk nongkrong, ketimbang warung kopi, yang dirasakan adalah nilai status Anda ini lebih baik daripada orang-orang yang nongkrong di warung kopi. Orang yang nongkrong di warung kopi mungkin akan heran dan ketawa sama Anda yang memilih kafe. Harga di warung kopi lebih murah, kita bahkan bisa ngutang. Kalau di kafe, Anda tidak bisa melakukan itu.
Begitu juga dengan orang yang lebih memilih produk iPhone daripada Android. Walaupun spesifikasi lebih rendah, tapi apa yang ada di iPhone, tidak ada di Android. Begitulah manusia, kadang sering berlebihan dengan preferensi orang lain dalam memilih produk. Padahal kita melihat nilai barang daripada fungsi juga sering kita lakukan, tapi kita sadar atau tidak dengan hal itu.
Beberapa orang awam ketika melihat orang yang selfie di depan cermin dengan menggunakan iPhone, terlihat percaya diri memperlihatkan logo handphonenya. Coba bandingkan dengan mereka yang selfie dengan handphone Android, mereka kadang terlihat malu-malu menutupi logo handphone mereka dengan pelindung atau aksesoris lainnya.
Kecuali nih, kecuali, selfie pake hape flagship. Itu mah udah nggak bisa dibandingin. Orang harganya aja selangit.
Kalau dilihat dari nilai, banyak yang menganggap bahwa derajat iPhone lebih tinggi dibanding handphone Android di dunia smartphone. Orang tidak peduli dengan kapasitas baterai, resolusi kamera, chipset, dan fitur-fitur lainnya yang ada di Android. Mereka hanya mencari nilainya yang dianggap lebih tinggi derajatnya. Jadi, tidak ada salahnya memilih nilai barang ketimbang fungsinya, karena itu sesuai apa yang kita butuhkan.