Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Masjid Ahmadiyah Dibakar, Prosesi Ibadah Agama Lain Dihina, Selanjutnya Apa Lagi?

Muhammad Bagir Shadr oleh Muhammad Bagir Shadr
7 September 2021
A A
konflik ahmadiyah minoritas dihina mojok

konflik ahmadiyah minoritas dihina mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Masjid Ahmadiyah dirusak, ibadah orang lain diganggu, orang-orang berotak kacang pilus emang sebaiknya dimasukkan ke lubang tikus.

Menjadi rakyat Indonesia rasanya memang seperti dua sisi mata uang. Terkadang, kita bersyukur setiap hari selalu saja ada hal lucu yang bisa ditertawakan. Namun, tak jarang juga kita dibikin geram setengah mati oleh kelakuan segelintir sperma yang sebenarnya tidak layak untuk tumbuh dan berkembang, tapi tetap hidup karena sudah takdir.

Beberapa hari ke belakang, kita bisa menemukan kelakuan sperma-sperma berkualitas rendah yang dibiarkan untuk tumbuh dan berkembang itu melakukan tindakan yang sangat memalukan. Pertama, sekelompok manusia berotak seukuran kacang polong yang merasa dirinya “si paling benar” merusak rumah ibadah umat Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat. Kedua, sekelompok manusia berotak kresek yang menganggap selain ajarannya sebagai “si paling sesat” melontarkan ucapan yang menyakiti hati penganut agama minoritas.

Lagi-lagi kasus Ahmadiyah, lagi-lagi kasus penistaan agama.

Saya merasa ada pemahaman yang harus diluruskan dalam konteks kehidupan beragama di negara kita. Dalam perspektif konstitusional, pasal 29 UUD 1945 sudah jelas menjamin setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agama/kepercayaan yang dianggapnya benar, tanpa paksaan dan tanpa larangan dari pihak manapun. Kesimpulannya, tak peduli Anda seorang penganut Syiah, Ahmadiyah, Sunda Wiwitan, Yahudi, bahkan pemuja kerang ajaib, selama ajaran yang Anda yakini tersebut tidak menimbulkan ancaman untuk persatuan dan kesatuan RI maka Anda memiliki hak untuk meyakininya dan negara memiliki kewajiban menjaga agar tidak ada yang bisa mencederai hak Anda tersebut.

Dalam perspektif keagamaan, saya sebagai seorang Muslim merasa wajib untuk memberi bimbingan kepada saudara-saudara seiman saya walau hanya sedikit. Saya juga tidak setuju terhadap ajaran kepercayaan lain, tapi selama mereka tidak mengusik saya, apa masalahnya? Apakah dengan mendiskriminasi penganut agama lain akan membuat Anda secara otomatis mendapat pahala? Tidak! Kelakuan norak seperti itu malah akan membuat nama Islam sendiri menjadi jelek.

Ketika mengolok-olok agama lain, sebenarnya Anda sedang mengolok-olok agama Anda sendiri. Lucunya lagi, mayoritas kakek moyang orang Indonesia pada zaman dulu beragama Hindu-Buddha. Jadi, secara tidak langsung sebenarnya bigot-bigot agama tersebut juga sedang merendahkan leluhur mereka sendiri. Saya sangat suka kutipan perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.” Jika Anda tak bisa menerima perbedaan keimanan, pakailah variabel sesama “manusia” sebagai alat yang akan menghapus rasa benci Anda terhadap keberagaman. Jika Anda benar-benar peduli terhadap saudara yang berbeda kepercayaan, cukup doakan—tentunya secara tulus dan sopan tanpa perlu diumbar ke sosmed—serta tidak mencaci apa yang mereka yakini.

Ketika Indonesia memiliki gelar sebagai negara dengan penganut agama Islam terbanyak, bukan berarti secara otomatis negara kita menjadi “Negara Islam”. Negara kita memiliki ratusan agama/kepercayaan yang telah ada sejak dulu. Itulah mengapa Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang paling berhasil soal penyebaran agama Islam karena bisa berakulturasi dengan budaya lokal seperti wayang, kentongan, dan lain sebagainya. Semenjak muncul paham fanatik kolot yang datang entah dari mana, akhirnya Islam mulai mendapatkan stigma negatif karena perilaku umatnya sendiri. Sialnya, kemajuan teknologi dibarengi dengan kualitas literasi yang rendah mempercepat proses polarisasi tersebut.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Hal ini bisa kita perbaiki dimulai dengan pendidikan keagamaan yang benar. Para guru agama di sekolah dan ulama-ulama harus terus memupuk semangat toleransi dan menghapus perasaan paling benar sendiri. Saya juga menyarankan agar kalian menambah teman yang berbeda keyakinan dan bertukar pikiran dengan mereka karena saya merasakan sendiri manfaatnya. Saya tidak akan tega mendiskriminasi agama lain karena saya merasa tindakan itu seperti sedang menyakiti teman baik yang saya kenal sendiri.

Terakhir, sebagai seorang Muslim saya ingin meminta maaf kepada umat minoritas yang pernah merasakan tindakan diskriminasi atas nama Islam. Percayalah, mereka aslinya hanya sedikit tapi paling berisik (noisy minority). Agama kami tidak pernah sekalipun mengajarkan tindakan semena-mena terhadap sesama makhluk Tuhan. Sebab, rahmat-Nya selalu meliputi segala sesuatu, menembus sekat-sekat perbedaan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2021 oleh

Tags: agamaAhmadiyahislamkonflikminoritas
Muhammad Bagir Shadr

Muhammad Bagir Shadr

Seorang pemuda dengan banyak sambatan dalam kepala.

ArtikelTerkait

hypatia

Malangnya Nasib Hypatia Gadis yang Dibunuh karena Penelitian Ilmiah

2 Juli 2019
fiqih lalu lintas

Asal Usul Fikih Lalu Lintas

27 Oktober 2019
In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Berdosa dengan Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

In the Name of God: A Holy Betrayal, Saat Manusia Menjual Agama dan Mengaku Tuhan

12 Maret 2023
Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Atheis akan Telanjang Selamanya terminal mojok.co

Kalau Agama Dilihat dari Cara Berpakaian, Orang Ateis Akan Telanjang Selamanya

5 Februari 2021
Pengalaman Saya Pakai Jilbab Lebar: Dianggap Sok Suci sampai Paling Tahu Agama

Pengalaman Saya Pakai Jilbab Lebar: Dianggap Sok Suci Sampai Paling Tahu Agama

16 April 2020
Kontroversi Depok: Membangun Masjid tapi Menggusur Sekolah, Logikanya Gimana Sih?

Kontroversi Depok: Membangun Masjid tapi Menggusur Sekolah, Logikanya Gimana Sih?

15 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.