Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Masih Bisakah Desa Menolong Kita dari Resesi?

Puthut EA oleh Puthut EA
25 November 2019
A A
Masih Bisakah Desa Menolong Kita dari Resesi Ekonomi?
Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa malam lalu, saya ditanya oleh seorang kawan, apa yang mesti dipersiapkan untuk menghadapi perlambatan ekonomi yang sudah mulai dirasakan?

Malam itu, saya tidak menjawab. Selain sedang malas berpikir, saya kira jawaban-jawaban yang sifatnya personal seperti berhemat, menabung, melakukan perubahan perilaku dan pola konsumsi, adalah hal yang lazim dan tidak perlu ditanyakan sebetulnya setiap orang pasti bisa dan akan melakukannya. Rerata kita, atau jaring pertemanan saya, bukanlah orang-orang yang kaya sekali, yang jika krisis ekonomi membutuhkan pemulihan lebih dari 3 tahun, tak akan berpengaruh apa pun bagi mereka. Kita semua rata-rata mirip lah, daya dukung keuangan kita kan paling sekira satu tahun saja. Kalau misal, kita sakit tak bisa ngapa-ngapain selama setahun, kayaknya nasib kita kurang-lebih sama.

Saya berpikir berbeda malam itu. Dan malam ini mencoba menuliskan apa yang saya pikirkan.

Pada krisis ekonomi ’98 (sebetulnya lebih tepat tahun ’97), ada berbagai analisis mengenai kenapa kita nisbi cepat pulih dari badai krisis itu. Kurang dari lima tahun, perekonomian kita mulai merangkak naik. Tapi hampir semua analisis tersebut, melihat ke persoalan strategi elite ekonomi. Jarang yang melihat ke bagaimana praktek perekonomian di saat itu terjadi.

Saat itu, jutaan kelas menengah perkotaan yang tumbang, diuntungkan oleh daya dukung sosial mereka. Kebanyakan dari mereka berasal dari desa. Desa ikut menyelematkan Indonesia. Berbagai strategi dilakukan oleh kelas menengah saat itu. Dari mulai pulang dulu ke desa, kehidupan mereka ditopang oleh orangtua atau sanak saudara. Ada yang memulangkan sejenak istri dan anak mereka untuk mengurangi biaya hidup di kota. Ada yang jual ternak, jual warisan, dll. Pada dasarnya, kekuatan desa teruji ikut menyangga krisis ekonomi saat itu.

Jika kita percaya bahwa krisis adalah bagian tak terelakkan dari kapitalisme, dan kita memasuki siklus krisis yang mesti diwaspadai, maka salah satu pertanyaan fundamentalnya adalah masih bisakah desa menolong kita di saat krisis ekonomi terjadi lagi?

Itu pertanyaan yang sulit dijawab, sebab kita membutuhkan data yang akurat tentang desa-desa di seluruh Indonesia. Tapi kita bisa melihat beberapa hal melalui poin-poin ini. Tentu dengan terlebih dahulu membuat pertanyaan paling mendasar: Apakah desa-desa di Indonesi masih sama dengan 20 atau 21 tahun lalu?

Banyak desa yang sedang menghadapi krisis ekologi, karena efek dari ‘neo-pembangunanisme’. Saya menduga juga ada pergeseran atau konsentrasi kepemilikan lahan, dari banyak orang ke sedikit orang. Kemudian pencacahan tanah karena bagi waris juga makin mengecil. Misal, ada petani yang dulu punya lahan 1 hektar, dia punya anak 3, tentu kondisi sekarang sudah terbagi, atau bagi terbagi makin kecil karena sudah pada jatah cucunya (dua puluh tahun memungkinkan untuk itu).

Baca Juga:

10 Istilah Ekonomi yang Sering Muncul dalam Pembahasan Utang Negara

Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997?

Tapi ada variabel positifnya, yakni kucuran dana desa yang nisbi besar. Masalahnya adalah apakah dana desa itu mempengaruhi corak produksi masyarakat perdesaan? Apakah dana desa membuat kerusakan ekologi teratasi atau justru makin rusak? Apakah berkontribusi pada konsentrasi kepemilikan tanah atau tidak?

Tentu saja rentetan pertanyaan di atas, tidak mudah dijawab. Mestinya, ada riset yang bisa memaparkan hal itu, sehingga setiap persoalan yang berpotensi keretakan sosial, bisa diantisipasi lebih dini.

Mungkin Anda punya analisis atau hasil riset atau hasil pengamatan di sekitar Anda? Silakan berbagi di kolom komentar…

BACA JUGA Indonesia Lagi Lucu-lucunya… atau tulisan Puthut EA lainnya. Follow Facebook Puthut EA.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: krisis ekonomiperlambatan ekonomiresesi ekonomi
Puthut EA

Puthut EA

Anak Kesayangan Tuhan

ArtikelTerkait

Biar Nggak Parno Soal Resesi Ekonomi, Kamu Perlu Baca Tulisan Ini MOJOK.CO

Biar Nggak Parno Soal Resesi Ekonomi, Kamu Perlu Baca Tulisan Ini

13 Agustus 2020

Indonesia Lepas dari Resesi, Emang Bener Gitu, ya?

7 Agustus 2021
Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997 Terminal Mojok

Jadi Latar Twenty Five Twenty One, Seperti Apa Korea Saat Krisis 1997?

20 Februari 2022
3 Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan Mahasiswa Kalau Resesi Ekonomi Terjadi terminal mojok.co

3 Hal Sederhana yang Bisa Dilakukan Mahasiswa Kalau Resesi Ekonomi Terjadi

11 September 2020
Menakar Pentingnya Punya Dana Pensiun walau Masih Muda terminal mojok.co

Krisis Ekonomi Membayangi, Jangan Dengarkan Lagu-lagu Orba ‘Ayo Menabung’!

29 Mei 2020
10 Istilah Ekonomi yang Sering Muncul dalam Pembahasan Utang Negara

10 Istilah Ekonomi yang Sering Muncul dalam Pembahasan Utang Negara

11 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.