Manukan, Satu-satunya Daerah Ternyaman di Surabaya

Manukan, Satu-satunya Daerah Ternyaman di Surabaya

Manukan, Satu-satunya Daerah Ternyaman di Surabaya (Unsplash.com)

Saya sering membaca tulisan sambatan orang-orang tentang Surabaya di Terminal Mojok dan mbatin, pasti orang-orang ini belum kenal dengan Manukan. Iya, berbeda dari daerah besar lainnya di Surabaya yang cukup terkenal seperti Ampel, Demak, Kenjeran, dll., Manukan memang nggak begitu terkenal di kalangan orang-orang Surabaya sendiri, apalagi pendatang. Mungkin karena nggak banyak orang yang tahu Manukan, mereka melihat Surabaya dengan ngersulo.

Manukan adalah salah satu daerah di Surabaya Barat, tepatnya di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. Daerah ini juga dekat dengan beberapa kelurahan lain seperti Lontar, Kandangan, dan Balongsari. Menurut saya, daerah ini memiliki keunggulan sehingga menjadi daerah ternyaman di Surabaya. Kalau orang Manukan ditanya mau pindah dari sini atau nggak, saya jamin jawabannya adalah nggak.

Banyak kuliner enak di Manukan

Kalau berkunjung ke Manukan, hal pertama yang tampak dan menggugah mata adalah kulinernya. Sebab, dari pintu masuk daerah Manukan (Balongsari) hingga pintu keluar (Kandangan) telah berjejeran para pedagang makanan. Jadi, kalian nggak bakal kelaparan di sini karena mencari pedagang makanan semudah itu.

Selain itu, tata letak area penjual makanan di sini cukup rapi, sehingga memudahkan para pembeli. Jika kalian pengin membeli jajanan murah, datanglah ke Terminal Manukan. Kalau kalian mau jajan sedikit mahal, kalian bisa datang ke sepanjang jalan raya Manukan Kulon. Pengin makan makanan berat? Datang saja ke sepanjang jalan Manukan Lor.

Menariknya, jenis jajanan dan makanan yang tersedia di sini beragam. Sampai-sampai warga sini sering bilang, “Ngapain jauh-jauh beli jajanan? Di Manukan juga ada, kok!”

Jangan salah, para pedagang di sini juga nggak asal jualan. Mereka benar-benar memperhatikan cita rasa makanan yang dijual, lho. Cobain deh kulineran di sini, dijamin rasanya nggak ada yang gagal.

Anti curanmor

Bukan sulap bukan sihir, nggak pernah terdengar ada orang yang kemalingan sepeda motor di Manukan. Eits, jangan berpikir ini daerah sakti sehingga maling nggak bisa masuk, ya. Nggak gitu juga konsepnya. Faktor utama curanmor jarang terjadi di sini karena kondisi daerahnya yang ramai.

Dari jalan raya Manukan sampai masuk ke gang-gang, selalu ada penduduk yang lalu-lalang. Ditambah lagi warga sini peduli dengan tetangga dan orang sekitar. Jadi, kalau ada orang yang gerak-geriknya terlihat mencurigakan di depan toko, masjid, atau bahkan rumah tetangga, pasti langsung dilihatin dengan jurus Sharingan Itachi sampai orangnya pergi. Entah jurusnya beneran ampuh atau nggak, nyatanya sejauh ini belum terdengar kasus curanmor di sini.

Baca halaman selanjutnya

Akses pendidikan dan kesehatan yang ajib

Akses fasilitas pendidikan dan kesehatan mudah

Ngomongin fasilitas pendidikan dan kesehatan di Surabaya, semua pasti sepakat kalau mutunya sudah baik. Tapi, cuma di Manukan fasilitas pendidikan dan kesehatannya banyak, saling berdekatan, serta dapat diakses dengan mudah. Gimana nggak, di sini ada 8 SD negeri, 5 SD swasta, 3 SMP negeri, 5 SMP swasta, 1 SMA negeri dan SMK negeri, 1 SMA swasta, dan 2 SMK swasta. Makanya nggak heran kalau warga sini suka dengan sistem zonasi, wong anak mereka jadi mudah masuk sekolah.

Fasilitas kesehatannya pun nggak mau kalah. Meski setiap kelurahan hanya memiliki 1 puskesmas, dokter umum di sini lebih dari 5, lho. Ditambah lagi dekat dengan IGD dan 3 rumah sakit umum. Apotek di sini juga ada tiap 500 meter. Sungguh nikmat tinggal di Manukan. Soal pendidikan tenang, kesehatan pun aman.

Lebih adem

Sudah bukan rahasia lagi kalau Surabaya itu panas. Sampai-sampai sering dibilang neraka bocor. Tapi jangan salah, di Manukan, cuacanya nggak sepanas itu. Hal ini terjadi karena masih banyak pohon di sekitar Manukan. Mulai dari pohon naungan pemkot hingga pohon milik warga sendiri. Kalau diperhatikan, warga sini tuh suka dengan pepohonan, deh, buktinya banyak rumah warga yang punya pohon rindang.

Makanya sekalipun cuaca di sini panas, tetap terasa adem. Saya cuma bilang lebih adem ya, bukan berarti nggak panas sama sekali. Ingat, Manukan masih bagian dari Surabaya, jadi sedingin-dinginnya Surabaya ya tetap panas. Wqwqwq.

Friendly bagi perempuan

Biasanya orang Surabaya, utamanya perempuan, selalu takut keluar rumah di atas jam 10 malam. Entah takut karena adanya begal atau pelaku pelecehan yang nggak waras. Tapi di Manukan, saya nggak pernah merasa waswas keluar di atas jam 10 malam entah untuk membeli makan atau sekadar jajan pentol di pinggir jalan. Sebab, banyak toko, pedagang makanan, dan warung kopi yang baru buka malam hari dan bahkan 24 jam. Masih banyak orang di jalanan sehingga saya merasa kalau terjadi kejahatan, bakal banyak orang datang dan menolong.

Itulah hal-hal yang membuat saya menobatkan Manukan sebagai daerah ternyaman di Surabaya. Meskipun daerahnya nggak terkenal yang penting nyaman untuk ditinggali. Buat arek-arek Suroboyo yang belum pernah ke Manukan, ayo mampir ke sini. Cobain kulinernya. Tulisan mengenai kuliner di sini dari yang paling legend sampai yang ra mashok akal bakal saya kupas satu per satu nanti. Tunggu aja di Terminal Mojok!

Penulis: Naimatul Chariro
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Tiara Uci Mengungkap 5 Penderitaan yang Dirasakan Selama Tinggal di Surabaya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version