Saya sering membaca tulisan sambatan orang-orang tentang Surabaya di Terminal Mojok dan mbatin, pasti orang-orang ini belum kenal dengan Manukan. Iya, berbeda dari daerah besar lainnya di Surabaya yang cukup terkenal seperti Ampel, Demak, Kenjeran, dll., Manukan memang nggak begitu terkenal di kalangan orang-orang Surabaya sendiri, apalagi pendatang. Mungkin karena nggak banyak orang yang tahu Manukan, mereka melihat Surabaya dengan ngersulo.
Manukan adalah salah satu daerah di Surabaya Barat, tepatnya di Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes. Daerah ini juga dekat dengan beberapa kelurahan lain seperti Lontar, Kandangan, dan Balongsari. Menurut saya, daerah ini memiliki keunggulan sehingga menjadi daerah ternyaman di Surabaya. Kalau orang Manukan ditanya mau pindah dari sini atau nggak, saya jamin jawabannya adalah nggak.
Banyak kuliner enak di Manukan
Kalau berkunjung ke Manukan, hal pertama yang tampak dan menggugah mata adalah kulinernya. Sebab, dari pintu masuk daerah Manukan (Balongsari) hingga pintu keluar (Kandangan) telah berjejeran para pedagang makanan. Jadi, kalian nggak bakal kelaparan di sini karena mencari pedagang makanan semudah itu.
Selain itu, tata letak area penjual makanan di sini cukup rapi, sehingga memudahkan para pembeli. Jika kalian pengin membeli jajanan murah, datanglah ke Terminal Manukan. Kalau kalian mau jajan sedikit mahal, kalian bisa datang ke sepanjang jalan raya Manukan Kulon. Pengin makan makanan berat? Datang saja ke sepanjang jalan Manukan Lor.
Menariknya, jenis jajanan dan makanan yang tersedia di sini beragam. Sampai-sampai warga sini sering bilang, “Ngapain jauh-jauh beli jajanan? Di Manukan juga ada, kok!”
Jangan salah, para pedagang di sini juga nggak asal jualan. Mereka benar-benar memperhatikan cita rasa makanan yang dijual, lho. Cobain deh kulineran di sini, dijamin rasanya nggak ada yang gagal.
Anti curanmor
Bukan sulap bukan sihir, nggak pernah terdengar ada orang yang kemalingan sepeda motor di Manukan. Eits, jangan berpikir ini daerah sakti sehingga maling nggak bisa masuk, ya. Nggak gitu juga konsepnya. Faktor utama curanmor jarang terjadi di sini karena kondisi daerahnya yang ramai.
Dari jalan raya Manukan sampai masuk ke gang-gang, selalu ada penduduk yang lalu-lalang. Ditambah lagi warga sini peduli dengan tetangga dan orang sekitar. Jadi, kalau ada orang yang gerak-geriknya terlihat mencurigakan di depan toko, masjid, atau bahkan rumah tetangga, pasti langsung dilihatin dengan jurus Sharingan Itachi sampai orangnya pergi. Entah jurusnya beneran ampuh atau nggak, nyatanya sejauh ini belum terdengar kasus curanmor di sini.
Baca halaman selanjutnya
Akses pendidikan dan kesehatan yang ajib