Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Manfaat Bergabung dengan Karang Taruna yang Jarang Disadari Kebanyakan Orang

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
10 September 2019
A A
karang taruna

karang taruna

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi sebagian orang, aktulisasi diri merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi. Karena dengan melakukan aktualisasi diri, seseorang akan lebih mudah dikenal dari pada mereka yang memilih diam dan menyisihkan diri dari ramainya peradaban. Untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi, banyak jalan yang dapat ditempuh oleh seseorang. Salah satunya adalah dengan bergabung dalam sebuah organisasi atau sebuah komunitas.

Bagi seseorang dengan status mahasiswa, masa-masa perkuliahan bagaikan masa emas yang perlu dimanfaatkan setiap momennya. Mengapa? Karena pada masa perkuliahan seseorang bisa dengan bebas memenuhi kebutuhan aktualisasi dirinya, sebagai seseorang yang berbakat atau sekadar menunjukkan statusnya sebagai agent of change (katanya sih gitu).

Di dalam kampus kita mengenal organisasi birokrat, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), komunitas, atau paguyuban. Di desa, kita bisa menemukan organisasi pemuda desa yang sering disebut dengan Karang Taruna. Pasti tahu kan organisasi satu ini? Meskipun Karang Taruna dapat menjadi wadah bagi mereka yang hobi beraktualisasi diri, dengan bergabung dengan Karang Taruna dapat menandakan seberapa besar nasionalis seorang pemuda atau pemudi desa.

Anggap saja begini, Karang Taruna menjadi representasi kecil bagaimana jiwa nasionalisme muda-mudi desa dalam skala terkecil—yaitu desa. Dalam Karang Taruna, solidaritas dan pengabdian sukarela seorang pemuda akan diasah secara bertahap melalui beberapa proker. Sayangnya pada beberapa pengalaman saya, anggota Karang Taruna mengamalkan baktinya berdasarkan kondisi mood.

Padahal jika mereka dengan sukarela dan sepenuh hati menjalankan job desk, siapa sangka jika dengan bergabung dengan Karang Taruna, mereka akan mendapatkan beberapa keuntungan. Keuntungan-keuntungan itu akan menjanjikan ketentraman hidup para anggota selama bersosialisasi dengan masyarakat desa bahkan hingga masyarakat desa tetangga. Beberapa keuntungan pun sudah mulai saya rasakan.

1. Sarana cari gratisan

Nggak percaya kalau ikut Kartar bikin kita dapet gratisan? Oke, kalau begitu mulai sekarang coba ikut Kartar dan mengambil job desk dengan baik di sana. Menjalankan beberapa program kerja yang telah tersusun sebelumnya akan mendekatkan kita pada masyarakat. Sehingga yang tadinya kurang dikenal jadi dikenal. Pada kesempatan ini, berlakulah loyal pada mereka. Niscaya diskon dan gratisan itu bakal kalian dapat juga.

Jadi seseorang yang ikhlas membantu masyarakat dan aktif berinteraksi dengan mereka, baik dengan orang tua maupun anak-anak. Bersikap loyal terhadap memungkinkan keuntungan dapat gratisan benar-benar terjadi. Misalnya saat gotong royong kerja bakti bersih desa, akan banyak orang yang menyuguhi kita dengan makanan dan minuman—secara Cuma-cuma gengs! Kalian yang asli Indonesia pasti rata-rata memiliki hobi berburu gratisan kan?

Baca Juga:

4 Hal yang Bikin Orang Kota seperti Saya Kagok Hidup di Desa

Hidup di Desa Nggak Seindah Bayangan, Banyak Iuran yang Harus Dibayarkan kalau Nggak Mau Jadi Bahan Omongan

2. Wadah pencarian jodoh bagi jomblo

Lupakan soal KKN yang bikin cinlok antar anggota, muda-mudi yang tergabung dalam organisasi Kartar pun bisa juga terdampak cinlok! Nggak percaya? Ketika kalian menyerah dengan pencarian jodoh yang seperorganisasian di kampus, cobalah lebih aktif dalam kegiatan Karang Taruna. “Ah aku udah gabung tetep nggak dapet, tuh!”, barangkali waktu yang kalian sisihkan untuk Kartar lebih singkat dibanding waktu di kampus atau sekolah.

Beberapa pengalaman yang saya dapat, Kartar juga bermanfaat sebagai wadah pencarian jodoh bagi anggota yang jomblo. Kakak saya adalah salah satu orang yang merasakan manfaat itu. Suaminya adalah tetangga kami yang juga tergabung dalam organisasi Karang Taruna. Meskipun sepintas mirip jodoh zonasi, tapi dalam hal ini Kartar berperan banyak buat mereka.

Kebiasaan melaksanakan proker bersama membuat intensitas interaksi dan kedekatan para anggota meningkat—terutama mereka yang terpilih sebagai pengurus harian. Menjalankan program desa bersama dapat merekatkan kedekatan. Bermula dari kedekatan untuk menjalankan proker, kedekatan itu akan berlanjut untuk urusan hati, cie cie cie~ Jadi, sobat jombloku, ikut Kartar bisa jadi alternatif juga bagi kalian agar mendapat pasangan.

3. Menyembuhkan patah hati dan mengusir kegalauan

Baru putus cinta? Saran saya jangan langsung jadi pribadi yang anti sosial. Misalnya gara-gara putus cinta dan galau, lalu sekonyong-konyong tidak aktif dalam organisasi Kartar. Itu akan jadi pilihan yang merugikan. Padahal dengan semakin aktif di dalam keanggotan Kartar (apalagi dalam masa-masa galau),

Menyibukkan diri dalam kegiata Kartar akan menghilangkan perlahan rasa galau. Berada dalam keramaian dan berkumpul bersama teman akan membuat suasana hati lebih membaik. Bukannya kalau jomblo lebih enak ngumpul bareng teman? Dari pada mengurung diri, menyudut di dalam kamar, lalu terkoyak oleh kesepian. :’)

4. Pembuka jaringan informasi lowongan kerja

Sudah lulus kuliah dan masih dalam masa pencarian kerja? Tenang. Duduk, tarik nafas, dan pikirkan lagi soal debut diri dalam organisasi Kartar. Jangan terlalu pusing memikirkan pekerjaan yang tak kunjung datang seperti doi yang tidak peka. Coba saja dulu lebih intens saat melakukan job desk dalam Karang Taruna. Bukan tidak mungkin, dengan aktif di Kartar,peluang kesempatan bekerja juga akan mengekor.

Ketika kita mengenal masyarakat dengan baik dan akrab dengan penduduk desa, pasti akan terjalin interaksi yang baik juga. Sesekali saat bertemu dan menyapa tetangga desa, tidak ada salahnya kita membuka pembicaraan tentang sulitnya mencari peluang dalam dunia kerja atau sedikit sambat juga boleh. Karena keakraban sudah terjalin dengan mereka, yang selanjutnya dilakukan adalah yakin jika mereka akan memberikan informasi seputar lowongan kerja.

“Oh, kemarin di perusahaan bosku butuh karyawan. Coba aja lamar di sana” dan kalimat bak angin surga itu akhirnya muncul ke permukaan juga. Atau, “Besok bawa CV-mu ke aku. Mau kutunjukkan ke bos. Siapa tau lagi bejo?” ah bahagianya hidup ini. Bahkan jika beruntung, kinerja kita yang cekatan juga akan ikut dilirik juga oleh Pak Lurah, “Besok bantu saya di kantor ya mas. Kebetulan staff kelurahan ada yang cuti” Yipiiiie!

Meskipun banyak manfaat alternatif, menjadi anggota Karang Taruna juga perlu meletakkan niat utama sebagai sosok yang cinta tanah air. Memulai perjuangan dari skala terkecil dengan giat ber-Karang Taruna akan menjadikan kita sebagai sosok berjiwa nasionalis sejati—bersatu, cinta desa, cinta tanah air. Ayo wujudkan Aditya Karya Mahatva Yodha! (*)

BACA JUGA Tidak Penasaran dengan Cerita Horor KKN Desa Penari Indikasi Seseorang Ber-IQ Tinggi: Benarkah? atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 September 2019 oleh

Tags: DesaGenerasi Mudakarang tarunaMilenialPemuda
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

25 Agustus 2025
bucin dan lpiagu galau

Menjadi Bucin dan Penikmat Lagu Galau adalah Passion Kita (Hah, Kita?)

5 Oktober 2019
Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

Investasi Sapi Disukai Warga Desa Saya daripada Investasi Emas dan Saham: Bukan Mengejar Kekayaan, melainkan Ketenteraman

26 Juni 2024
5 Hal yang Bikin Saya Nggak Betah Tinggal di Desa

5 Hal yang Bikin Saya Nggak Betah Tinggal di Desa

9 Februari 2023
Pengalaman Berkunjung ke Desa Langau di Perbatasan Indonesia-Malaysia terminal mojok.co

Hal-Hal yang Bakal Kamu Temui dan Rasakan Ketika Berada di Desa

11 Agustus 2019
Klaten Nggak Melulu Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, Ada Desa Kemudo yang Tak Kalah Istimewa! klaten solo jogja

Klaten Nggak Melulu Candi Prambanan dan Umbul Ponggok, Ada Desa Kemudo yang Tak Kalah Istimewa!

11 Mei 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.