Mall di Jakarta Mendiskriminasi Pengguna Motor. Nggak Semua Menyediakan Parkiran Khusus Motor, Kalaupun Ada Letaknya Jauh dari Gedung Mall

Mall di Jakarta Mendiskriminasi Pengguna Motor. Nggak Semua Menyediakan Parkiran Khusus Motor, Kalaupun Ada Letaknya Jauh dari Gedung Mall

Mall di Jakarta Mendiskriminasi Pengguna Motor. Nggak Semua Menyediakan Parkiran Khusus Motor, Kalaupun Ada Letaknya Jauh dari Gedung Mall (unsplash.com)

Nggak usah heran kalau ada mall di Jakarta nggak menyediakan parkiran khusus bagi pengendara sepeda motor. Malah ada juga yang menyediakan parkiran motor tapi di luar gedung mall. Hadeh.

Di Jakarta, pengguna sepeda motor adalah kasta yang paling sengsara dibanding pengguna moda transportasi lain. Karena ketika berada di jalanan Jakarta, pengendara motor harus bermacet-macetan, panas-panasan, dan bahkan bersenggolan dengan pengguna jalan lain. Dengan kondisi demikian, acap kali pengendara motor stres. Meski mayoritas pengguna jalan di Jakarta adalah pengendara sepeda motor tak serta merta membuat mereka menjadi yang paling berkuasa. Dalam kasus sepeda motor, mereka justru disepelekan dan dianaktirikan.

Apesnya, kondisi kurang menyenangkan yang dialami pengendara motor tak hanya terjadi di jalanan, tapi juga di beberapa episentrum atau pusat aktivitas manusia. Misalnya saja di gedung-gedung perkantoran Jakarta, distrik ekonomi macam SCBD, hingga pusat perbelanjaan atau mall. Pengguna motor kerap dipinggirkan keberadaannya.

Ketidakadilan terhadap pengguna motor yang terlihat di parkiran mayoritas mall di Jakarta

Dalam sebuah cuitan di media sosial X beberapa waktu lalu, seorang warganet menyebut bahwa pengguna motor di Jakarta diasosiasikan sebagai kaum jelata yang keberadaannya ditempatkan di lokasi yang jauh. Sehingga keberadaan mereka nggak merusak dan mengganggu pengguna moda transportasi lainnya, khususnya mobil.

Saya sepakat dengan cuitan tersebut. Contoh paling mudah untuk melihat ketidakadilan terhadap motor adalah lokasi parkir motor di mayoritas mall di Jakarta. Biasanya parkiran motor ditempatkan pada posisi basement paling bawah atau luar mall dengan jarak yang cukup jauh dari gedung mall sendiri. Bahkan ada beberapa mall di Jakarta yang nggak menyediakan parkiran resmi untuk motor.

Heran betul, deh. Seolah pihak mall melarang pengguna motor masuk ke lingkungan mall. Apa dikira semua pengguna motor itu rakyat jelata, ya?

Kondisinya tentu berbeda dengan mobil yang ditempatkan begitu istimewa. Lokasi parkiran mobil umumnya berada dekat pintu masuk mall. Jalurnya dibuat sedemikian bagus dan tentu saja aman. Jarang sekali kita menemukan parkiran mobil mall di lokasi terbuka. Kebanyakan mall di Jakarta menyediakan parkiran mobil yang memungkinkan pengguna mobil itu nggak perlu khawatir mobilnya kepanasan. Selain itu, meski ditaruh di basement bawah sekalipun, parkir mobil punya akses lift atau tangga naik yang nyaman bagi penggunanya.

Kalau manajemen mall punya premis bahwa semua yang naik motor itu sama dengan jelata, lah dikira semua yang naik mobil itu sudah pasti orang kaya? Bisa jadi itu mobil sewa, bisa jadi itu mobil pinjaman, bisa jadi itu mobil angsuran, dan lain sebagainya.

Parkiran motor dianaktirikan jadi tidak aman

Lokasi parkir motor yang diabaikan oleh pihak mall di Jakarta tentu punya dampak yang negatif. Misalnya pada aspek keamanan. Kehilangan barang seperti helm sering kali terjadi. Kalau kehilangan helm mungkin masih bisa diterima, lebih parahnya kehilangan motor yang diambil orang lain!

Situasi ini biasanya terjadi karena kebanyakan lokasi parkir motor terletak di luar area mall di Jakarta dan nggak dilengkapi dengan CCTV. Makanya para maling bisa leluasa dalam beraksi. Dalam banyak kasus, motor juga acapkali mengalami kerusakan tanpa si pemilik tahu penyebabnya kenapa.

Padahal banyak pengunjung mall yang naik motor

Kalau ditelaah lebih jauh, mayoritas pengunjung mall di Jakarta lebih banyak yang menggunakan motor. Yang bikin mall-mall ramai itu ya para pengguna motor yang dianggap rakyat jelata itu. Tempat makan, kafe, dan toko-toko baju kan yang meramaikan para pengguna motor juga.

Lagi pula, namanya layanan komersial yang tertujunya kepada masyarakat umum, seharusnya pihak mall menyediakan kesetaraan. Paling nggak menyediakan parkiran motor yang bisa memberikan rasa aman kepada para pengguna ketika motornya ditinggal. Menyediakan satu atau dua basement yang memenuhi aspek aksesibilitas khusus untuk parkir motor.

Sejauh ini, kalaupun ada parkir khusus yang disediakan manajemen mall untuk motor, tempat parkir itu diperuntukan bagi motor sport atau moge seperti motor Harley. Jadi ketika masuk ke tempat parkir itu, semacam masuk ke showroom atau dealer motor. Kurang sales dan SPG-nya saja tuh.

Masih ada mall di Jakarta yang menyediakan parkiran khusus motor di area mall, tapi…

Sebenarnya ada beberapa Mall yang masih menyediakan parkir khusus motor dan letaknya masih di area mall, contohnya ada Kuningan City di Kuningan, Arion Mall di Rawamangun, dan Gandaria City di Kebayoran Lama. Beberapa mall tersebut adalah sedikit contoh dari mall di Jakarta yang masih mau menyediakan parkir khusus motor. Tapi, mall-mall yang saya sebutkan itu merupakan mall kelas dua di Jakarta, sehingga luasnya terbatas.

Selebihnya, mall-mall di Jakarta begitu eksklusif dan hanya mementingkan para pengguna mobil. Kebanyakan manajeman mall begitu jemawa dan mengabaikan fakta penting bahwa indikator mall yang bagus itu dimulai dari hal yang sederhana. Contohnya ya dengan menyediakan tempat parkir yang layak untuk semua jenis transportasi mulai dari mobil, motor, becak, bahkan kuda sekalipun.

Saran saya buat manajemen mall di Jakarta, mulailah untuk memperhatikan rasa nyaman bagi semuanya karena rasa nyaman bisa menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke mall kalian. Betul nggak?

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kantin Karyawan Pondok Indah Mall Enak dan Murah, Bisa Jadi Alternatif Makanan Mal yang Overpriced.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version