Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Malang: Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup

Vranola Ekanis Putri oleh Vranola Ekanis Putri
29 September 2025
A A
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada kota-kota yang tercipta untuk mengejar mimpi, ada juga yang tercipta untuk istirahat dari mimpi yang gagal. Malang, buat banyak orang, ada di tengah-tengah: terlalu tenang untuk ambisi, terlalu pelan untuk kompetisi, tapi terlalu nyaman untuk ditinggalkan.

Sebagian datang ke Malang buat kuliah, sebagian lainnya buat sembuh. Tapi setelah lulus dan sembuh, banyak yang sadar: “Lho, saya harus ngapain sekarang?”

Jawabannya? Nggak jelas.

Malang kota pendidikan, tapi bukan kota kesempatan

Label “kota pendidikan” emang udah nempel banget sama Malang. Tapi sayangnya, pendidikan yang menjamur nggak serta-merta ngasih peluang kerja yang menjanjikan. Lulusan-lulusan perguruan tinggi di Malang seringnya lulus untuk kemudian pulang kampung, nganggur, atau malah nyoba nasib di kota lain.

Bukan karena mereka nggak pintar, tapi karena Malang sendiri nggak sanggup menampung mereka. Kota ini seperti kampus besar tanpa pintu keluar ke dunia kerja.

Saya sendiri orang Malang, dan beneran kerasa gimana susahnya cari kerja di sini. Gelar sudah di tangan, pengalaman juga ada, tapi lowongan terasa kayak legenda: sering diceritain, jarang kelihatan.

Malang bukan kota industri, juga bukan kota wisata

Coba deh tengok. Malang bukan kota industri. Pabrik besar? Nggak ada. Kawasan ekonomi khusus? Lewat. Kalaupun ada lowongan kerja, jumlahnya minim, saingannya segudang, dan gajinya seringnya cuma cukup buat bayar kos dan makan sebulan. Nabung? Mimpi.

Lalu mungkin ada yang bilang, “Kan Malang kota wisata?” 

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

Iya, tapi wisata-wisataan. Maksudnya, wisatanya hidup, tapi nggak menghidupi. Tempat-tempat hits kayak Florawisata Santerra De Laponte , Hawai Waterpark, atau Taman Rekreasi Sengkaling itu ramai… tapi tenaga kerja lokalnya tetap itu-itu aja. UMKM? Kebanyakan dikuasai keluarga sendiri. Lowongan kerja buat fresh graduate? Sekadar mitos.

Kafe ada di mana-mana, tapi lowongan kerjanya jarang

Karena statusnya sebagai kota mahasiswa, Malang kebanjiran kafe. Dari yang Instagramable sampai yang temaram dan berdebu, semua ada. Tapi jangan salah: satu kafe bisa dipegang dua orang. Baristanya merangkap kasir, kasirnya merangkap tukang nyapu. Serba efisien, tapi nyakitin para pencari kerja.

Mahasiswa-mahasiswa nongkrong lama, pesennya es kopi susu satu, duduknya lima jam. Owner-nya untung dikit, pekerjanya tambah dikit, pelamar kerja ya cuma bisa ngelus dada.

Kos-kosan banyak, tapi nggak produktif

Malang itu kota sejuta kos-kosan. Tapi jangan salah kira, kos-kosan bukan pabrik lapangan kerja. Paling-paling satu ibu kos, satu ART, udah cukup. Mau seratus kamar pun, nggak perlu HRD, nggak buka rekrutmen.

Hotel juga nggak banyak. Paling-paling yang di tengah kota, dan itu pun sudah dikuasai jaringan besar. Jadi jangan heran kalau lowongan di Malang itu langka kayak mantan yang minta maaf beneran.

Hidup nyaman, tapi bertahan hidup? Coba pikir ulang

Jadi, Malang itu memang cocok buat kamu yang pengen hidup dengan tenang: pensiun dini, menulis puisi, atau mengurus tanaman. Tapi kalau kamu masih harus jungkir balik demi bertahan hidup, kerja dari pagi sampai malam buat bayar cicilan, Malang bisa terasa sumpek.

Meski Lagu Sal Priadi mendefinisikan Malang dengan indah. Tapi hidup di Malang nggak sesantai lagunya.

Akhirnya, kita sadar bahwa nggak semua kota diciptakan untuk ditinggali lama-lama. Beberapa kota cuma jadi tempat mampir: buat belajar, buat mengenang, atau sekadar buat jatuh cinta sementara.

Malang adalah kota yang bisa kamu cintai dengan tenang, tapi jangan berharap bisa kamu nikahi dengan mapan.

Saya orang Malang, dan jujur aja: kota ini memang manis, tapi manisnya lebih cocok jadi oleh-oleh. Buat bekal hidup? Aduh, seringnya cuma cukup buat bikin kita bertahan hari ini, bukan esok.

Karena di kota ini, hidup itu santai. Tapi bertahan hidup? Ya ampun, sayang… sesak.

Penulis: Vranola Ekanis Putri

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Kota Malang Itu Bukan Kota Slow Living, tapi Slow Motion

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 September 2025 oleh

Tags: kafe di malanglowongan kerja malangMalangpabrik di malangwisata malang
Vranola Ekanis Putri

Vranola Ekanis Putri

ArtikelTerkait

Pengalaman Orang Malang Merantau di Semarang, Kesulitan Menemukan Kuliner yang Cocok di Lidah Mojok.co

Cerita Orang Malang Merantau ke Semarang, Nggak Cocok dengan Kulinernya dan Berakhir Makan Pecel Lele Hampir Tiap Hari

9 September 2025
Banyuwangi di Mata Orang Malang: Bebas Parkir Liar, Nggak Seseram yang Dibilang Orang

Banyuwangi di Mata Orang Malang: Bebas Parkir Liar, Nggak Seseram yang Dibilang Orang

2 Februari 2025
4 Makanan Khas Malang yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

4 Makanan Khas Malang yang Jarang Direkomendasikan Warga Lokal kepada Wisatawan

1 Maret 2024
sempol

Tidak Ada Sempol Hari Ini

15 Juni 2019
4 Tempat di Kota Malang yang Butuh Direlokasi karena Memiliki Masalah Terus Berulang

4 Tempat di Kota Malang yang Butuh Direlokasi karena Memiliki Masalah Terus Berulang

12 Februari 2025
4 Pantai di Malang Sebaiknya Dihindari Wisatawan yang Baru Pertama Kali Berkunjung karena Perlu Persiapan Matang Mojok.co

4 Pantai di Malang Ini Sebaiknya Dihindari Wisatawan yang Baru Pertama Kali Berkunjung karena Perlu Persiapan Matang

3 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.