Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

7 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Kolonial Belanda

Hangesti Arum Nuranisa oleh Hangesti Arum Nuranisa
9 Agustus 2023
A A
7 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Kolonial Belanda

7 Makanan Indonesia yang Ternyata Peninggalan Kolonial Belanda (Danang Tri Hartanto via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia memiliki beragam kuliner khas yang tersebar di berbagai daerah. Misalnya, di Jawa identik dengan makanan yang rasanya cenderung manis, sementara di Sumatra identik dengan rasa makanan yang pedas, dan sebagainya. Tapi tahukah kalian kalau ternyata beberapa makanan Indonesia merupakan peninggalan kolonial Belanda?

Pendudukan Belanda di Indonesia yang terjadi selama ratusan tahun ternyata mendorong terjadinya akulturasi budaya, salah satunya dalam hal makanan. Meskipun hampir semuanya sudah dimodifikasi ke selera lidah orang Indonesia, tetap saja akar dari makanan Indonesia berikut adalah makanan Belanda. Apa saja makanan Indonesia yang ternyata peninggalan kolonial Belanda? Berikut daftarnya.

#1 Selat Solo

Seperti namanya, selat solo adalah makanan khas Solo yang terdiri dari potongan daging dengan bumbu mirip semur. Biasanya selat solo disajikan dengan saus mustard, kentang goreng, dan potongan sayuran. Hmmm, kalau dilihat-lihat tentunya komposisi makanan kayak gitu terlihat bule banget, kan?

Maklum saja, selat solo diadaptasi dari makanan Belanda, holland biefstuk, sebagai akulturasi makanan Belanda dan Indonesia yang dulu dilakukan di Keraton Surakarta. Orang-orang Belanda dulunya lebih suka daging, sedangkan pihak keraton lebih menyukai sayuran sehingga lahirlah makanan ini.

#2 Perkedel

Siapa sangka makanan Indonesia yang sangat merakyat dan ada di mana-mana ini diadaptasi dari makanan Belanda? Perkedel diadaptasi dari makanan Belanda yang bernama frikadeller atau frikadel.

Berbeda dengan perkedel ala Jawa yang bahan utamanya kentang, frikadeller ala Belanda menggunakan bahan utama berupa daging giling. Di Jawa, perkedel dibuat sedikit downgrade dengan menggunakan kentang agar semua kalangan bisa mencicipinya kala itu. Ya maklum, namanya juga masa penjajahan, pastinya harus nrimo dan prihatin.

#3 Semur

Makanan Indonesia yang merupakan peninggalan masa kolonial Belanda selanjutnya adalah semur. Dalam versi Belandanya, semur dikenal dengan nama smoor. Tuh, namanya aja mirip-mirip, kan?

Smoor yang asli berisikan daging, tomat, dan bawang yang direbus dalam waktu yang cukup lama. Sementara semur versi Indonesia telah dimodifikasi dengan penambahan banyak rempah seperti ketumbar, pala, lada, cengkeh, kayu manis, hingga kecap.

Baca Juga:

Derita Orang yang Tidak Bisa Makan Pedas di Indonesia: Jadi Golongan Minoritas dan Kadang Kena Ranjau Tak Terduga

Rolak Songo Mojokerto, Bendungan Ratusan Tahun dengan Sosok Kakek-kakek Pembawa Musibah

#4 Kroket

Di Indonesia, makanan yang terbuat dari kentang ini umumnya disajikan sebagai camilan dan juga cukup popular di beberapa daerah. Ternyata kroket diadaptasi dari makanan Belanda yang Bernama croquette. Bedanya, dalam versi Belanda, makanan ini berisi daging cincang. Jadi, kalau kamu lagi makan kroket sore-sore sambil minum teh di teras rumah, bolehlah kalau mau sekalian cosplay jadi noni Belanda atau meneer mandor perkebunan.

#5 Kue Cubit

Di negeri Belanda sana, kue imut ini terkenal dengan nama poffertjes. Baik poffertjes maupun kue cubit sama-sama merupakan kue basah yang dibuat dari terigu, telur, mentega, hingga susu. Bedanya, poffertjes hanya menggunakan bubuk gula putih sebagai taburan. Sementara itu untuk kue cubit biasanya lebih bervariasi mulai dari parutan keju hingga meises.

#6 Lapis Legit

Lapis legit menjadi salah satu jenis makanan yang cukup popular dan digemari di Indonesia. Jenis kue satu ini biasanya disajikan sebagai snack di acara hajatan hingga ulih-ulih. Tapi ternyata siapa sangka kalau lapis legit juga merupakan kuliner warisan Belanda. Walah, tak terduga.

Di Belanda, lapis legit umum disebut spekkoek. Hanya saja spekkoek Belanda memiliki tekstur yang lebih padat. Namun secara rasa, keduanya nggak terlalu berbeda.

#7 Odading

Odading yang dulu sempat viral di media sosial ternyata juga warisan dari Belanda dengan nama asli oliebollen. Odading asli versi Belanda berisi kismis dan potongan apel. Bentuknya mirip banget dengan odading yang banyak dijual di Indonesia sekarang. Biasanya, oliebollen disajikan ketika ada perayaan tahun baru karena dianggap memiliki makna keberuntungan.

Itulah ketujuh makanan Indonesia yang ternyata peninggalan jaman kolonial Belanda. Tjang mana makanan kesukaanmoe?

Penulis: Hangesti Arum Nuranisa
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 10 Nama Makanan yang Ternyata Akronim, Kalian Pasti Baru Sadar!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Agustus 2023 oleh

Tags: Kolonial BelandaMakanan Indonesiapeninggalan belanda
Hangesti Arum Nuranisa

Hangesti Arum Nuranisa

Sering dikira aneh karena nggak suka duren.

ArtikelTerkait

Derita Orang yang Tidak Bisa Makan Pedas di Indonesia: Jadi Golongan Minoritas dan Kadang Kena Ranjau Tak Terduga

Derita Orang yang Tidak Bisa Makan Pedas di Indonesia: Jadi Golongan Minoritas dan Kadang Kena Ranjau Tak Terduga

25 Agustus 2025
Ilustrasi Bendungan Walahar Karawang Produk Penjajah, Rasanya Nikmat (Unsplash)

Bendungan Walahar Karawang: Penjajahan oleh Belanda Memang Menyakitkan, tapi Bangunan Tinggalan Mereka Memang Luar Biasa

23 Oktober 2023
Pentingkah Revisi KUHP karena Warisan Belanda?

Pentingkah Revisi KUHP karena Warisan Belanda?

10 Desember 2022
3 Peninggalan Kolonial Belanda di Jember yang Jarang Diketahui terminal mojok.co

3 Peninggalan Kolonial Belanda di Jember yang Jarang Diketahui

4 Januari 2022
Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun Terbuat dari Kayu di Jogja

Stasiun Maguwo Lama Sleman Dilupakan padahal Istimewa karena Jadi Satu-satunya Stasiun yang Terbuat dari Kayu di Jogja

23 Januari 2024
4 Lokasi Wisata Banyuwangi yang Paling Cocok untuk Pacaran Low Budget Terminal Mojok

3 Peninggalan Kolonial Belanda di Banyuwangi yang Jarang Diketahui

20 Maret 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.