Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan

Rifky Aritama oleh Rifky Aritama
21 Oktober 2020
A A
Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Makan Nasi Padang Pakai Sendok Itu Kurang Kerjaan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa bulan yang lalu, waktu kuliah masih belajar luring alias belum daring, saya dan beberapa teman makan di sebuah rumah makan padang dekat kampus. Tidak ada hal menarik saat di sana, hanya cerita-cerita selepas kelas telah usai. Namun semua itu berubah saat hidangan nasi padang telah tiba di hadapan kami.

Bukan masalah lauknya atau rumah makannya yang gimana-gimana, tapi cara temen saya makan nasi padang itu yang membuat kaget. Seumur hidup saya yang sudah menginjak kepala dua ini kaget melihat teman saya yang makan nasi padang pakai sendok!

Padahal, titik nikmat makan nasi padang itu tanpa sendok, alias cukup dengan tangan udah nikmat banget. Sekte penganut makan nasi padang pakai sendok ternyata benar adanya, saya kira itu cuma mitos semata, eh ternyata ada beneran.

Bisa-bisanya makan nasi padang pakai sendok? Mending kalau cuma sendok, tapi ini dengan garpu pula, macam makan di restoran saja. Awalnya saya gusar dan penasaran. Lalu saya juga kurang “sreg” melihat fenomena semacam ini. Kayak ada yang mengganjal aja gitu.

Namun, setelah saya tanyakan alasan kenapa kawan saya makan nasi padang pakai sendok, rasa gusar dan penasaran itu hilang untuk sementara. Setidaknya ada empat alasan yang dia utarakan.

Pertama, di rumah makan padang itu lauk-pauknya identik dengan kuah gulainya yang didominasi dengan santan. Minyaknya pun cukup banyak. Apalagi kalau kita memesan paket ceban nasi padang, lauk apa pun itu pasti akan ditambah dengan kuah gulai khas padang.

Maka dari itu, kawan saya menganggap kalau makan nasi padang dengan tangan itu nggak nyaman, nanti tangannya licin dan berminyak juga. Ia beranggapan bahwa solusi dari itu semua adalah dengan pakai sendok.

Padahal, nikmatnya makan nasi padang ya letaknya disitu, tangan terasa berminyak dan licin. Apalagi jika nasi dan kuahnya masih menempel di jari dan dibersihkan dengan cara “dijilat” oleh. Hmmm nikmaaat…

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

5 Hal Menyebalkan di Purwokerto yang Bikin Wisatawan Mikir Dua Kali sebelum Berkunjung

Kedua, kawan saya beranggapan kalau makan pakai tangan nanti susah membersihkannya. Nggak cukup sekali cuci tangan, maka solusinya dengan pakai sendok.

Kalau ini sih memang nggak sepenuhnya salah juga. Saya pun terkadang setelah makan nasi padang mencuci tangannya harus lebih dari sekali, ya minimal dua kali untuk membersihkan tangan dari sisa kuah berminyak yang masih menempel.

Padahal mbok ya tinggal cuci tangan aja, nggak ribet kok. Apa susahnya cuci tangan lebih dari sekali. Malah makin bagus cuci tangan lebih dari dua kali, terbebas dari virus corona. 

Ketiga, kawan saya bilang kalau aroma kuah gulainya yang  masih suka menempel di tangan walaupun sudah cuci tangan pakai sabun. Ia beranggapan aroma yang masih menempel ini mengganggu aktivitasnya. Terutama saat menulis di buku catatan, aromanya mengganggu banget, kecium terus.

Sebetulnya solusinya mudah banget, kalau sekiranya aroma kuah gulainya masih menempel di jariny, ya tinggal semprot pakai parfum. Jangankan pakai parfum, pakai hand sanitizer pun aroma kuahnya sudah hilang kok.

Keempat, ia beralasan kalau dengan makan nasi padang pakai sendok jadi menghemat waktu lebih banyak. Waktunya jadi tidak habis berkutat dengan bercuci tangan.

Astagaaa padahal seberapa lama sih durasi orang cuci tangan? Lima menit pun nggak nyampe, 20 detik pun sudah selesai kok cuci tangannya, sesuai panduan dari WHO. Kalaupun masih ada aroma gulainya, cuci tangan lagi sampai aroma itu hilang paling lama satu menit. Terkadang satu menit juga nggak sampai. 

Setelah mendengar jawaban kawan saya, saya berpendapat bahwa alasan itu dibuat-buat, nggak make sense. Fix, selama hidupnya belum pernah makan nasi padang pakai tangan. Padahal, kenikmatan yang didapat itu jauh lebih banyak dibanding dengan ngurusin hal-hal yang meribetkan tadi. Pokoknya pengorbanannya terbayarkan lah.

Maka dari itu saya berkesimpulan kalau ada orang yang makan nasi padang pakai sendok, mereka belum pernah merasakan nikmatnya makan pakai tangan. Yang ngeyel pakai sendok itu ibarat makan nasi goreng nggak pakai kecap, serasa ada yang kurang dan nggak nikmat.

Kaum-kaum pakai sendok ini coba deh, sekali aja makan nasi padang pakai tangan. Saya jamin kalian akan sependapat sama saya. Kalau kalian masih keras kepala, fix memang ada yang salah sama diri kalian.

BACA JUGA Malam Minggu Miko, Pelopor Web Series di Indonesia meski Ceritanya Nggak Lucu-lucu Amat atau tulisan Rifky Aritama lainnya di Terminal Mojok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 20 Oktober 2020 oleh

Tags: KulinerNasi Padang
Rifky Aritama

Rifky Aritama

Mahasiswa Ushuludin, UIN Jakarta.

ArtikelTerkait

Membedah Komponen-komponen dalam Keanekaragaman Sate Padang terminal mojok

Membedah Komponen-komponen dalam Keanekaragaman Sate Padang

13 Mei 2021
5 Kuliner Viral Sepanjang 2023 yang Patut Dicoba sebelum Ganti Tahun Mojok.co

5 Kuliner Viral Sepanjang 2023 yang Patut Dicoba sebelum Ganti Tahun

26 Desember 2023
Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

Rekomendasi Kuliner di Pasar Lempuyangan Jogja yang Sayang untuk Dilewatkan

19 September 2023
5 Hal yang Bikin Pelanggan Kesal Saat Beli Nasi Padang

Dear Zee JKT48, Kamu Nggak Salah kok Makan Nasi Padang Pakai Sendok

8 Januari 2023
3 Rekomendasi Minuman Khas Solo selain Dawet Mojok.co

3 Rekomendasi Minuman Khas Solo selain Dawet

12 November 2023
6 Rekomendasi Kuliner Solo yang Bikin Menyesal Berat kalau Sampai Terlewat  Mojok.co

6 Rekomendasi Kuliner Solo yang Bikin Menyesal Berat kalau Sampai Terlewat  

26 Juli 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.