Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Mahasiswa Skripsi: Abadi Atau Berhenti

Muhamad Nur Halim oleh Muhamad Nur Halim
27 Juni 2019
A A
mahasiswa skripsi

mahasiswa skripsi

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi mahasiswa pengerja skripsi, sebenarnya enak dan tidak enak. Bisa dikatakan enak jika kita ketemu dengan dosbing yang supel, mudah ditemui dan yang jelas langsung ACC saat bimbingan. Benar-benar kepinginan maba—mahasiswa bangkotan—, bukan?

Sedang tidak enaknya mengambil mata kuliah skripsi adalah tuntutan ketika dirimu-dirimu segera lulus. Bayangkan! Bayangkan saja, nggak usah dikerjakan! Wong skripsimu aja belum jalan. Ada tuntutan agent of change yang dari dulu dan dulu sekali tersemat pada pundak seorang calon sarjana seperti kalian dan mau tidak mau harus kalian pegang. Setidaknya kalau kalian tidak bisa merubah sesuatu secara global, rubahlah dirimu dulu yang ketika mahasiswa yang dikit-dikit sambat sama orang tua—menjadi lebih mandiri. Syukur kalo bisa membantu meringankan beban beliau berdua. Itu yang pertama.

Kedua, embel-embel gelar kalian yang sebentar lagi akan dicapai, akan menjadi pertimbangan yang serius kala dirimu sowan ke calon mertua. Ingat! Orang tua selalu mengedepankan masa depan anaknya daripada calon mantunya. Yang ketiga, nanti dulu lah. Skripsi aja dulu—lulusnya gampang.

Namun jauh dari kata enak dan tidak enak itu, mahasiswa tingkat akhir—pengejar tanda tangan dosbing skripsi seharusnya tahu diri bagaimana siklus yang sebenarnya terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan, kebanyakan masalah dari teman seangkatan, kakak tingkat yang telat wisuda bahkan adik tingkat yang ingin segera wisuda bukanlah pada dosen semata. Kebanyakan dari mereka terbuai dengan kenikmatan hakiki ketika mengerjakan skripsi. Di antara kenikmatan yang hakiki pengerjaan skripsi adalah prosesi mencari dosbing, pengerjaan proposal skripsi, pembahasan pada Bab IV dan pascasidang pernikahan. Eh, salah. Sidang skripsi maksud aing.

 

Prosesi mencari dosbing

Saat-saat yang paling bersemangat bagi mahasiswa tingkat akhir adalah pencarian dosbing. Proses pencarian ini, bagi anak remaja seakan-akan adalah proses pencarian jati diri. Nah, yang jadi masalah adalah saat jati diri itu ketemu, kebanyakan para mahasiswa ini tidak tahu mau diapakan. Sedang kelanjutan dari kisah ini adalah dibiarkan atau dijarke nganggur.

Lantas buat apa kalian nyari dosbing jika kemudian hanya ditinggalkan. Eman lah sama bensin yang kaubelikan untuk motor kesayanganmu. Kasian pula dosbingmu yang sudah lila legawa nerima kamu apa adanya tapi malah mbok cuwekin. Plaaak!—cape deh.

Baca Juga:

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

 

Pengerjaan proposal skripsi

Yak-yak-yak. Proposal skripsi—proposal TA atau apalah namanya merupakan satu dari tahapan skripsi yang amit-amit butuh perhatian khusus seperti cewek lagi PMS. Tahu kenapa? Kamu tinggal, dia jadi pemarah. Kamu kasih perhatian tapi kamu gak akan pernah memahaminya sama sekali.

Kalian, iya kalian para pengerja skripsi harus memberikan ekstra lebih pada bagian proposal ini. Mulailah dari diri kalian untuk sowan ke sesepuh seperti Mbah Google, Pakdhe Bing atau sesepuh yang mumpuni. Tapi ya tapi. Apa yang disampaikan oleh mereka-mereka itu, jangan kamu telan mentah-mentah. Nggak akan kuat kamu—kloloten, kesedak dan berakhir pada pembantaian pada waktu sidang.

Namun, jika kamu tidak kenal dengan para sesepuh itu, datanglah ke perpustakaan. Bacalah buku-buku yang belum pernah tersentuh tangan-tangan anak modern seperti kalian. #uhuk.

 

Pembahasan pada Bab IV

“Seperti hubungan kita tidak ada lagi yang perlu dibahas. Aku mau berhenti!” Makdheg. Benar-benar berhenti rasanya dunia ini jika kalimat itu keluar dari pasanganmu. Sungguh sungguh jans sekali kalimat itu. Tapi—wait.. wait..—bukan pasanganmu yang akan kita bahas. Cukup. It’s enough.

Bab IV ini merupakan bab penentuan nasib mahasiswa. Mahasiswa yang sedang menempuh bab ini kebanyakan terlena. Terlena karena nyatanya kasur lebih empuk dari pada bantalan ketikus serta keyboard laptop. Pada momen ini, sifat dasar manusia waktu kecil dimunculkan kembali mulai dari rasa malas hingga tidak pede dengan hasil kerjanya. Semua itu akan muncul ketika kamu, mengerjakan bab IV.

Kasus lain adala ekstra tenaga dan fokus yang dibutuhkan. Pada bab ini, hanya manusia kuatlah yang bisa melewatinya. Ada godaan selain kasur empuk. Tapi, tahukah kalian? Piknik dan teman seangkatan yang udah mesam mesem di pelaminan. Sungguh! Sakit mana yang tak bias kita tahankan. T_T

“Oke—pada bab ini, siapa lagi yang mau bahas?”

 

Pasca sidang skripsi

Berat berat berat. Habis ngos-ngosan lolos pada pembantaian sidang skripsi, seorang mahasiwa ditemukan DO. Inilah penyebabnya—terlalu sans, Lur.

Eh, Bujang—skripsi itu selesai kalo udah lo kelarin dan udah ada tanda tangan pengesahan dari dekan. Bukan karena kamu sudah sidang. Mbok ya kalian ki jangan tanggung-tanggung. Kalian harus menang dari masa revisi pasca sidang.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa masa setelah sidang itu sungguh melegakan. Kalian bias dolan dolen ke mana saja. “Pak munggah neng langit ya ra kaiki,” kata orang Pekalongan. Tapi mbok ya kewajibanmu dulu diselesaikan. Nanti tak temenin wis. Ke mana? Ke pelaminan? Hayuukkk~

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2022 oleh

Tags: Kapan LulusKapan Wisudamahasiswa tuasidangSkripsi
Muhamad Nur Halim

Muhamad Nur Halim

ArtikelTerkait

deadliner

Siapa Sangka Kalau Deadliner adalah Simulasi Underpressure Menuju Dunia Kerja yang Sesungguhnya

21 Agustus 2019
skripsi

5 Hal yang Akan Kamu Rindukan dari Skripsi

12 April 2020
rekomendasi warkop untuk warga kediri fast bar skripsian di coffee shop home brewer kopi cafe kafe coffee shop mojok

Artikel Balasan: Saya Skripsian di Coffee Shop karena Ingin Lulus, Bukan Gaya-gayaan

3 Juni 2021
Live Streaming Seminar Skripsi di TikTok Jenis Kebodohan 4.0 (Unsplash)

Live Streaming Seminar Skripsi di TikTok oleh Dosen Penguji Bentuk Kebodohan Masa Kini dan Sangat Berbahaya

23 November 2023
10 Fitur Microsoft Word yang Perlu Dikuasai Mahasiswa yang Sedang Skripsi

10 Fitur Microsoft Word yang Perlu Dikuasai Mahasiswa yang Sedang Skripsi

25 Agustus 2024
Hadiah untuk Dosen Pembimbing Itu Kebiasaan yang Nggak Perlu, Merepotkan Kedua Belah Pihak! Mojok.co

Hadiah untuk Dosen Pembimbing Itu Kebiasaan yang Nggak Perlu, Merepotkan Kedua Belah Pihak!

12 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.