Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

3 Alasan Kenapa Mahasiswa Jauh Lebih Pantas dan Harus Dikasih THR daripada Anak-anak

Salma Farikha oleh Salma Farikha
30 Maret 2025
A A
3 Alasan Kenapa Mahasiswa Jauh Lebih Pantas dan Harus Dikasih THR daripada Anak-anak

3 Alasan Kenapa Mahasiswa Jauh Lebih Pantas dan Harus Dikasih THR daripada Anak-anak

Share on FacebookShare on Twitter

Lebaran sudah di depan mata. Salah satu tradisi yang tak pernah absen dari momen spesial ini dan mungkin akan bertahan ila yaumil qiyamat adalah bagi-bagi THR atau angpau lebaran. Biasanya, anak-anak yang paling sering menerima THR, baik yang sudah sekolah maupun yang masih bayi. Sementara itu, seusia mahasiswa sudah jarang ada yang memberi THR, paling cuma dapat dari keluarga dekat dan itu pun yang kondisi perekonomiannya baik.

Hal ini gara-gara mahasiswa sering dikira sudah gede, sudah bisa cari uang sendiri, dan nggak pantes dapat THR. Kalaupun ada yang ngasih THR pasti nggak cuma gocap atau ceban, minimal 20 atau 50.

Padahal, kalau dipikir-pikir, justru mahasiswa lah yang lebih membutuhkan THR dibandingkan anak-anak. Sebagai seorang mahasiswa, apalagi yang sudah di semester akhir, saya ingin menyuarakan kegelisahan para mahasiswa ini untuk membuka hati dan pikiran para calon pemberi THR di luar sana agar mempertimbangkan bahwa sebenarnya bukan anak-anak yang layak mendapat THR.

Paling bocil kalau dikasih THR cuma buat beli jajan. Jelas lebih baik dikasih ke mahasiswa yang benar-benar membutuhkan. Berikut ini tiga alasan kenapa mahasiswa lebih pantas menerima THR dibandingkan anak-anak.

Biaya hidup yang kian mahal

Bukan rahasia lagi kalau biaya hidup semakin hari semakin melambung. Nggak cuma orang tua saja yang pusing memikirkannya, mahasiswa juga ikut merasakannya. Terutama bagi mahasiswa rantau yang harus ngekos dan jauh dari keluarga. Buat mereka, perjalanan bolak-balik ke kampus dan kampung halaman saja sudah menguras kantong.

Kampus saya saja perkuliahan semester genap ini dimulai awal Maret lalu yang bertepatan dengan awal Ramadan. Itu berarti, mahasiswa baru saja membayar UKT yang nominalnya cukup besar. Sementara itu, bagi mahasiswa rantau setidaknya dalam waktu yang berdekatan, mereka harus pulang kampung tiga kali. Pertama, balik ke kampus untuk awal perkuliahan. Kedua, pulang ke rumah untuk lebaran bersama keluarga. Terakhir, kembali ke kampus setelah libur usai.

Bagi yang naik pesawat, biaya tiketnya bisa setara atau bahkan lebih mahal dari UKT-nya itu sendiri. Jadi, kalau dapat THR, setidaknya bisa sedikit meringankan beban perjalanan pulang-pergi ini.

Biaya ngeprint yang bikin dompet mahasiswa kering

Bagi mahasiswa tingkat akhir, uang bukan lagi dihabiskan untuk jajan atau nongkrong di kafe. Sekarang, prioritas utama adalah ngeprint tugas. Mulai dari laporan praktikum, tugas magang, hingga skripsi yang harus dicetak berulang kali hanya untuk dicoret-coret dosen, lalu diminta print ulang. Begitu terus sampai dompet kering.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Belum lagi mahasiswa yang setelah Lebaran harus sidang. Mereka harus ngeprint skripsi minimal empat sampai lima eksemplar untuk dibagikan ke dosen penguji. Satu bundel saja sudah mahal, ini malah diharuskan cetak berkali-kali, hadeh.

Setelah sidang, masih ada revisi yang artinya juga harus diprint ulang untuk ditunjukkan ke dosen penguji. Meski sudah mendapat ACC dari masing-masing penguji, langkah mereka untuk mendapatkan gelar di belakang nama belum selesai sampai di situ. Mereka masih harus cetak hard cover untuk disimpan di perpustakaan, meskipun entah ujung-ujungnya ada yang baca atau tidak.

Biaya wisuda yang nggak main-main

Buat mahasiswa akhir yang sidang atau ujian skripsi sebelum Ramadan, mungkin sekarang tinggal menunggu jadwal wisuda. Bahagianya? Pasti. Tapi kebahagiaan itu sering kali bercampur dengan kepusingan karena biaya wisuda yang nggak murah.

Bagi mahasiswa laki-laki, mungkin cukup dengan kemeja putih dan celana hitam. Tapi bagi mahasiswi, persiapannya bisa seperti layaknya perempuan yang mau dilamar sang pujaan hati atau bahkan seperti calon pengantin. Mereka harus sewa MUA, booking foto studio, dan beli atau sewa kebaya cantik yang kemungkinan besar cuma dipakai sekali.

Belum lagi kalau mau seragaman dengan keluarga, serta perintilan-perintilan wisuda lainnya. Semua itu butuh biaya yang nggak sedikit.

Itulah tiga alasan kenapa mahasiswa lebih pantas mendapatkan THR dibandingkan anak-anak. Mereka beneran butuh sokongan dana dari THR. Kalau dikasih ke anak-anak, paling cuma buat beli jajan atau mainan, atau malah langsung disimpan orang tuanya. Tapi kalau dikasih ke mahasiswa, uang THR itu benar-benar bisa menyelamatkan hidup mereka! Jadi, buat kalian yang tahun ini berencana membagikan THR, tolong pertimbangkan nasib mahasiswa juga, ya!

Penulis: Salma Farikha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Derita Mahasiswa Saat Lebaran: Menerima THR Sungkan, Menolak pun Enggan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2025 oleh

Tags: LebaranMahasiswaTHR
Salma Farikha

Salma Farikha

Nulis kalau lagi mood aja.

ArtikelTerkait

Dosa Purwokerto kepada Dunia Literasi (Unsplash) grendeng

Grendeng, Pusat Kemacetan di Purwokerto, Konsekuensi dari Peningkatan Jumlah Mahasiswa Tanpa Antisipasi

23 November 2023
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Kelakuan Dosen yang Bikin Ngelus Dada, Seenaknya Sendiri dan Bikin Naik Pitam Mahasiswa

11 Agustus 2024
universitas mahasantuy

Alasan UM Dikenal Sebagai Universitas Mahasantuy

14 April 2020
3 Kejadian Memalukan yang Pernah Saya Alami Saat di Bank terminal mojok.co

Sarjana Perbankan Syariah yang Sama Ngenesnya Kayak Sarjana Pendidikan

12 April 2020
Dilema Mudik Lewat Wonosobo: Pemandangannya Indah sih, tapi Problematik banjarnegara

Dilema Mudik Lewat Wonosobo: Pemandangannya Indah sih, tapi Problematik

19 April 2023
4 Cara untuk Menolak Ajakan Gabung ke Organisasi Mahasiswa terminal UKM mojok.co

Ikut UKM Nggak Apa-apa, tapi Tugasnya Dikerjain dong, Bos!

13 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.