Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Derita Menyandang Status Mahasiswa di Kampung, Disepelekan dan Dianggap Manja

Yusuf El Hakim oleh Yusuf El Hakim
20 Desember 2023
A A
Derita Menyandang Status Mahasiswa di Kampung, Disepelekan dan Dianggap Manja Mojok.co

Derita Menyandang Status Mahasiswa di Kampung, Disepelekan dan Dianggap Manja (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menyandang status mahasiswa di kampung tidaklah mudah, apalagi di kampung saya. Bukannya dukungan moral atau semangat yang didapat, tetangga saya malah curiga niatan kuliah saya sebagai hal yang tidak baik. Tentu saja itu menyakitkan hati. 

Akan tetapi, saya menyadari, menjelaskan makna kuliah pada orang-orang yang kesadaran akan pentingnya pendidikan begitu rendah itu susah. Saya pernah mencoba, ujung-ujungnya tetap masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Sia-sia.  

Jadi mahasiswa untuk menghindari kerja

Berbagai tanggapan negatif terhadap status mahasiswa di kampung membuat saya benar-benar pusing. Saya kemudian memutuskan untuk bertanya kepada salah satu kawan. Ternyata, di benak mereka, seseorang memutuskan kuliah karena menghindari bekerja. 

Mungkin dalam bayangan mereka, jadi mahasiswa hanyalah nongkrong dan haha-hihi saja. Imajinasi mereka sebenarnya nggak bisa disalahkan sih, wong mereka nggak pernah jadi mahasiswa. Saya hanya menyayangkan sikap mereka yang menyepelekan mahasiswa. Padahal saya nggak mau menyepelekan keputusan mereka untuk tetap bekerja di kampung. 

Lagi pula, di tanah perantauan saya sama sekali nggak santai. Bukannya ingin paling menderita ya. Saya betul-betul belajar dengan sungguh untuk mendapatkan hasil terbaik. Kenyataan ini tetangga saya mana ada yang tahu. 

Bergaya pakai duit orang tua

Lokasi kuliah saya yang terletak di Bandung juga membuat mereka serba curiga. Dikira menjadi mahasiswa di kota besar kemudian dekat dengan hal-hal mewah, serba mahal, dan keren. Apalagi Kota Bandung memang terkenal dengan orang-orangnya yang punya selera fesyen bagus. 

Memang benar, Kota Bandung lekat dengan hal-hal seperti yang dikira tetangga saya. Namun, tidak semua orang kota seperti itu. Mereka yang tidak punya cukup uang seperti saya, tentu akan bergaya sesuai kantong saja. Hidup masih bergantung pada orang tua, masa iya mau macam-macam. 

Ternyata setelah kulik lagi dari teman saya,  hidup bergantung dari dana orang tua ini juga dipandang sebelah mata oleh orang-orang kampung. Jadi mau mahasiswa sesederhana apapun, saya tetap keliru karena sudah “membuang-buang” duit orang tua. Padahal orang tua saya nggak protes dan saya bertanggung jawab betul dengan setiap sen uang yang dipercayakan.  

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Bisa hidup bebas

Masih berkaitan dengan gaya hidup, ternyata orang kampung melihat mahasiswa di kota itu sangat bebas. Mahasiswa yang tinggal sendiri dan jauh dari pengawasan orang tua akan lepas kontrol. Padahal kalau mereka mau hidup di kos bareng saya, hidup sendiri tidak melulu enak. 

Merantau setelah belasan tahun hidup bersama keluarga bukanlah hal yang mudah. Apalagi tujuannya kota besar seperti Bandung. Banyak sekali penyesuaian yang dilakukan, mulai dari makanan hingga lingkungan sekitar. Boro-boro hidup bebas, bisa hidup dengan normal saja sudah bersyukur. 

Sekali lagi, saya tidak menyalahkan tetangga di kampung yang berpikir demikian. Toh mereka tidak punya referensi rasanya menjadi mahasiswa dan hidup di kota. Saya hanya menyesalkan mereka yang semena-mena ngecap hidup sebagai mahasiswa di kota itu serba menyenangkan. Nyatanya, hari demi hari saya juga berjuang agar hidup terus berlanjut, seperti halnya tetangga di kampung. 

Penulis: Yusuf El Hakim
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Kota Bandung yang Semakin Terasa Asing

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2023 oleh

Tags: BandungkampungKuliahMahasiswamahasiswa di kampungPerguruan Tinggi
Yusuf El Hakim

Yusuf El Hakim

Mahasiswa UIN SGD Bandung.

ArtikelTerkait

anak magang

Anak Magang Perlu Dibayar Nggak, Sih?

6 September 2019
reformasidokorupsi polisi gembosi lemahkan mahasiswa pelajar video pengakuan kantor polisi polda metro jaya demonstrasi aksi mojok

Polisi Libatkan Orang Tua untuk Gembosi Gerakan Mahasiswa/Pelajar #ReformasiDikorupsi

28 April 2020
Cimahi Terbuat dari Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan Mojok.co

Cimahi Terbuat dari Kesalahpahaman yang Perlu Diluruskan

6 Mei 2024
Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date! terminal mojok.co

Apa Itu Ikea Date? Masyarakat Jawa Barat, sih, Ngertinya Borma Date!

23 Maret 2021
pers watchdog

Mahasiswa Jurnalistik Harapan Kembalinya Pers Sebagai “Watchdog”

19 Juni 2019
Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

Mahasiswa Pascasarjana: Kuliah Santai, tapi Otak Serasa Dibantai

29 September 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.