Beberapa waktu lalu, keponakan saya yang merupakan mahasiswa semester tengah merengek minta uang pada orang tuanya. Hal tersebut membuat saya geram karena uang yang diminta tidak sedikit, hampir mendekati nominal dua digit. Belum lagi ketika melihat orang tuanya, yang tidak lain merupakan kakak saya, malah menyanggupi sampai harus pinjam uang sana sini. Sungguh miris terlebih kejadian tersebut dialami keluarga sendiri.
Ketika saya mencari tahu mengenai keponakan saya yang sedang kuliah ini, tampaknya kerjaannya sibuk pacaran dan foya-foya. Sekalinya butuh uang banyak, orang tua yang dibikin susah. Ternyata masih ada mahasiswa zaman sekarang yang bukannya membantu meringankan beban orang tua, malah bikin orang tua menderita.
Saya jadi ingat masa kuliah dulu yang mana pikiran saya saat itu bukan hanya tentang sibuk belajar dan berorganisasi. Saya juga berpikir gimana caranya mencari cuan supaya bisa membiayai kuliah secara mandiri karena tak ingin membebani orang tua dengan uang kuliah yang begitu mahal. Boro-boro kepikiran buat foya-foya kayak keponakan saya, beli buku pegangan yang disuruh dosen saja saat itu saya harus mikir berkali-kali.
Karena perasaan ingin membantu membiayai kuliah, akhirnya saya putuskan untuk kuliah yang nggak sekadar kuliah. Saya mencoba mengisi waktu luang dengan mencari cuan sehingga bisa menambal uang kuliah, bahkan bisa menabung uang untuk menikah. Siapa tahu mahasiswa yang membaca artikel ini bisa terinspirasi dengan usaha-usaha menghasilkan pundi-pundi rupiah yang saya lakukan.
Daftar Isi
#1 Jadi mahasiswa cerdas memanfaatkan aplikasi penghasil cuan
Di zaman modern ini, menghasilkan uang bisa semudah dengan menggunakan aplikasi di smartphone. Beberapa kali saya menggunakan aplikasi penghasil cuan dan menghasilkan uang yang lumayan. Aplikasi-aplikasi tersebut ada yang berbentuk survei dan juga mengerjakan tugas sederhana.
Untuk aplikasi survei memang harus sabar agar uang terkumpul banyak supaya bisa dicairkan. Namun, yang lebih menggiurkan itu ketika memakai aplikasi yang menyediakan tugas sederhana untuk diselesaikan. Aplikasi yang saya gunakan adalah Pintarnya dan NusaTalent. Keduanya cocok digunakan mahasiswa yang sibuk dengan agendanya tapi tetap ingin menghasilkan rupiah.
#2 Memanfaatkan akun ojol saudara
Saya punya saudara yang memiliki akun ojol yang jarang digunakan padahal selalu aktif. Karena ia memiliki beberapa akun ojol dengan merek yang berbeda, jadi ada salah satu akun ojolnya yang nggak terpakai. Nah, saya pun memanfaatkan akun ojolnya dan beberapa kali mendapat orderan yang lumayan di akhir pekan.
Ketimbang harus merengek meminta uang pada orang tua, mending usaha dulu, deh. Kalau kamu mahasiswa yang punya kendaraan, kamu bisa manfaatkan kendaraanmu untuk dapat cuan seperti yang saya lakukan dulu.
#3 Berjualan makanan di kampus untuk dibeli mahasiswa lain
Sebelum pandemi melanda, hampir setiap hari saya berjualan makanan di kampus. Teman-teman mahasiswa di kampus merupakan potensi cuan terbesar jika ingin menghasilkan uang sambil kuliah. Misalnya, ketika ada kuliah pagi dan banyak yang belum sarapan, saya bisa berjualan makanan yang bisa mereka beli untuk sarapan. Hasil penjualan makanan ini lumayan sehingga saya nggak perlu minta-minta uang kepada orang tua.
#4 Memasok dagangan ke kantin fakultas
Jujur saja, memasok dagangan ke kantin fakultas merupakan ladang penghasilan terbesar selama saya jadi mahasiswa. Selain menjajakan sendiri barang dagangan, saya juga menyimpannya di kantin fakultas. Barang yang saya pasok ke kantin fakultas ini nggak cuma satu, tapi ada beberapa. Mulai dari beras, sayur, sampai Pop Mie. Hasil yang saya dapatkan dari memasok barang ke kantin ini membuat saya bisa menambal uang kuliah dulu.
#5 Mengajar privat hingga bekerja sama dengan PKBM
Lantaran mengambil jurusan pendidikan, rasanya sayang kalau ilmu yang saya dapatkan nggak langsung dipakai. Makanya beberapa kali waktu luang saya pakai untuk mengajar privat anak tetangga sampai membangun kerja sama berkelanjutan dengan PKBM di daerah saya. Saya bisa meraup keuntungan dari hasil mengajar itu. Memang cuan yang saya dapatkan nggak sebanyak berjualan makanan, tapi jumlahnya cukup untuk tabungan menikah.
Pengalaman saya di atas tolong jangan disalahartikan sebagai bentuk riya. Sama sekali nggak gitu, ya. Saya hanya ingin memberi pelajaran kepada mahasiswa saat ini yang masih seperti keponakan saya. Semoga kalian bisa lebih terinspirasi menjadi mahasiswa yang berguna, ya minimal nggak bikin orang tua menderita.
Penulis: Handri Setiadi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.