Mahasiswa asal Ponorogo yang kuliah ke luar kota pasti pernah mengeluhkan repotnya mudik ke kampung halaman. Inginnya sih sering-sering pulang sebagai obat kangen. Namun, hal itu tidak memungkinkan karena terkendala transportasi. Apalagi mahasiswa yang merantau ke Malang seperti saya.
Sebenarnya, ada beberapa transportasi umum yang bisa diakses mahasiswa asal Ponorogo untuk bolak-balik Ponorogo dan tanah perantauan. Hanya saja beberapa transportasi umum itu tidak terkoneksi. Perjalanan menjadi terasa “mahal”. Bukan perkara harga saja ya, perjalanan terasa merepotkan, memakan waktu, energi, dan tentu saja biaya.
Naik kereta harus ke Madiun
Kalau mahasiswa asal Ponorogo mau naik kereta ke kota lain, mereka perlu ke Madiun terlebih dahulu. Saya contohnya, kalau ingin merantau ke Malang perlu ke stasiun di Madiun terlebih dahulu untuk naik kereta ke Stasiun Malang. Sekilas terdengar tidak merepotkan memang, tapi perlu kalian tahu, jam keberangkatan kereta dari Madiun ke Malang sangatlah pagi. Keberangkatan kereta tersedia mulai dari pukul 23.25 WIB, 00.45 WIB, 02.42 WIB, 03.26 WIB, dan 05.38 WIB.
Kondisi semakin menantang setelah kalian tahu waktu tempuh dari Ponorogo ke Madiun yang memakan waktu 30 menit hingga 1 jam. Coba hitung sendiri jam berapa saya harus bangun dan siap-siap? Betul antara malam sekali atau pagi sekali. Oh iya, saya juga harus menyiapkan kocek Rp95.000 untuk naik kereta. Itu yang paling murah ya. Biaya yang disiapkan harus lebih dari itu karena naik kendaraan umum dari Stasiun Madiun ke Ponorogo juga memerlukan biaya. Belum lagi kendaraan dari Stasiun Malang menuju kos.
Baca halaman selanjutnya: Naik bus tidak cocok untuk…