Maaf Indomie, Bagi Saya Mie Sedaap Goreng Adalah yang Terbaik!

Maaf Indomie, Bagi Saya Mie Sedaap Goreng Adalah yang Terbaik! terminal mojok

Selama ini, sebagian besar orang pasti sepakat bahwa Indomie merupakan brand mi instan paling dikenal dan paling banyak penjualannya. Bahkan, Indomie telah menjadi representasi dari produk mi instan sendiri. Seperti ketika kita pergi ke warung untuk beli mi instan, pasti yang kita sebut “Bang, beli Indomie”. Hal ini tidak mengherankan lantaran menurut berbagai studi ekonomi yang saya cari di internet, brand ini telah menguasai pasar mi instan sejak lama, dan penerimaan konsumen juga sangat baik.

Kepopuleran Indomie sebagai mi instan paling digemari tentu tak lepas dari produk basic mereka, yaitu Indomie goreng original-nya. Tak bisa dimungkiri, karena produk legend inilah nama Indomie menjadi sangat populer sampai sekarang. Rasa yang dinilai enak dan sesuai dengan lidah orang Indonesia pada umumnya, membuat varian ini menjadi salah satu yang terpopuler dari Indomie.

Walaupun Indomie goreng adalah produk paling populer di Indonesia, maaf saja, bagi saya Mie Sedaap goreng adalah yang terbaik. Memang ini merupakan masalah selera. Tagline “Indomie seleraku” boleh menggaung di mana-mana, tapi boleh dong saya beda selera? Pernyataan saya ini tentu nggak ujug-ujug tercipta. Ada beberapa riset kecil yang telah saya lakukan. Dalam artikel ini saya akan mengulas beberapa alasan mengapa saya mengatakan Mie Sedaap goreng lebih baik daripada Indomie goreng.

Pertama, berat bersih Mie Sedaap goreng lebih banyak. Dari segi kuantitas, Mie Sedaap goreng punya berat bersih yang sedikit lebih unggul dari Indomie goreng. Dengan berat bersih 90 gram dibanding Indomie yang 85 gram, Mie Sedaap jelas lebih unggul. Meski nggak terlalu signifikan, bagi orang yang berideologi “yang penting kenyang”, perbedaan 5 gram ini jelas jadi pertimbangan dalam memilih mi instan mana yang akan dimakan.

Kedua, bumbu Mie Sedaap lebih kuat. Entah ini hanya berdasarkan persepsi saya sendiri atau memang demikian. Tetapi jika dilihat dari kandungan sodium atau natrium dalam label kemasan, nilai kandungan sodium Mie Sedaap goreng berada pada angka 1170 mg, sementara Indomie goreng berada pada 730 mg. Maka wajar jika Mie Sedaap memiliki bumbu yang lebih kuat dari Indomie. Meskipun memiliki bumbu yang lebih kuat, terkadang hal ini justru menjadi alasan beberapa orang nggak terlalu suka dengan Mie Sedaap goreng. Bagi saya, sih, bumbu yang kuat akan lebih nikmat jika dimakan bersama nasi.

Ketiga, Mie Sedaap goreng tetap enak saat dibuat berkuah. Mungkin kalian pernah mendengar pernyataan “betapa meruginya kaum yang belum mencoba mi goreng kuah”. Nah, dari situ saya yakin bahwa pernyataan tersebut timbul lantaran bumbu Mie Sedaap goreng memiliki karakter yang kuat, maka ia cocok jika diolah jadi mi goreng kuah. Selain rasanya tetap mantap, dengan menambahkan kuah paling nggak bisa mengurangi bumbunya yang terlalu kuat. Buat kalian yang penasaran seperti apa rasanya, cobain, deh.

Keempat, kriuk atau toping Mie Sedaap goreng adalah yang terbaik. Alasan ini merupakan alasan utama mengapa saya mengatakan Mie Sedaap goreng adalah yang terbaik. Setiap produk mi instan sering menyediakan beberapa toping pelengkap, salah satunya adalah toping kriuk. Dari sekian banyak toping kriuk yang pernah saya jumpai, kriuk milik Mie Sedaap adalah yang ter-dabest. Teksturnya yang benar-benar kriuk dan sensasi smooky-nya membuat kriuk Mie Sedaap tak terkalahkan. Berbeda dengan kriuk di Indomie yang menurut saya kriuk-nya itu bahkan nggak kriuk. Ehe~

Pada akhirnya semua akan kembali pada selera masing-masing. Produk mana yang dianggap terbaik, hal itu tergantung penilaian konsumen. Seperti beberapa waktu yang lalu mengenai perdebatan tentang mi instan Lemonilo. Ada yang bilang mi Lemonilo overrated, ada juga yang bilang mi Lemonilo itu memang worth it. Begitu juga dengan Mie Sedaap goreng ini. Bagi saya, produk ini lebih baik dari Indomie goreng.

Sumber Gambar: YouTube Alfin Machmoed

BACA JUGA Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa dan tulisan Kuncoro Purnama Aji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version