Lupakan Google, Mencari Rekomendasi Tempat Liburan dan Kulineran Memang Lebih Enak di TikTok  

Lupakan Google, Mencari Rekomendasi Tempat Liburan dan Kulineran Memang Lebih Enak di TikTok  

Lupakan Google, Mencari Rekomendasi Tempat Liburan dan Kulineran Memang Lebih Enak di TikTok (unsplash.com)

Menurut Reuters Institute dalam Digital New Report 2024, Indonesia masuk dalam lima besar negara yang warganya memiliki akun TikTok dan menggunakannya untuk mencari berita. Masih menurut laporan yang sama, mayoritas pengguna TikTok adalah Gen Z dan generasi yang lebih muda. Meskipun bukan Gen-Z, saya adalah pengguna TikTok dan cukup aktif menggunakannya sebagai hiburan dan mencari informasi tertentu.

Di Indonesia, TikTok sering dilabeli sebagai media sosial tempat berkumpulnya orang-orang yang suka buat konten aneh-aneh seperti mandi lumpur hingga jualan kentut di dalam botol. Meski begitu, TikTok tetaplah media sosial yang dapat diandalkan untuk mencari rekomendasi tempat hiburan dan kulineran.

Bahkan bila dibandingkan dengan Google ataupun X, tetap lebih enak mencari informasi tentang makanan, film, buku, hingga traveling di TikTok.  Ada beberapa alasan yang membuat TikTok lebih unggul dibandingkan yang lainnya:

#1 Informasi dan rekomendasi di TikTok dikemas dalam bentuk video yang menarik

Berbeda dengan Google dan X yang lebih banyak menyediakan informasi dengan teks dan gambar, TikTok adalah platform yang menggabungkan kekuatan audio, musik, dan filter yang memungkinkan kreator menampilkan video pendek yang menarik, tak jarang juga estetik.

Rekomendasi tempat nongkrong, makanan, film, dan objek wisata akan lebih menarik jika disajikan dengan bentuk video karena memungkinkan kita untuk melihat tampilan visual secara menyeluruh tentang objek wisata yang akan kita tuju. Informasi dalam bentuk teks dan gambar masih membutuhkan imajinasi pengguna untuk mencerna objek tertentu, sementara informasi dalam bentuk video langsung menunjukkan visualnya tanpa perlu repot berimajinasi lagi. Apalagi jika video tersebut dikemas dengan estetik dan menarik, makin betah melihat informasi apa pun di TikTok.

#2 Interaksi antarpengguna

TikTok memungkinkan antarpengguna atau kreator untuk saling berinteraksi. Disediakan kolom komentar di setiap video membuat sesama pengguna bisa lebih mudah bertanya.

Nggak jarang, bukan kreator atau pemilik video yang menjawab, tapi pengguna lain yang kebetulan tahu tentang masalah yang kita tanyakan. Kemudahan berkomentar ini juga bisa membuat pengguna menyaring informasi yang keliru.

Saya sering melihat video rekomendasi tempat makan dan hotel, lalu membuka kolom komentarnya, di situ biasanya sudah ada pengguna lain yang pernah datang ke tempat tersebut dan memberikan review mereka. Hal tersebut memungkinkan saya mendapatkan informasi tambahan yang saya butuhkan.

#3 Informasi di TikTok lebih up to date

Apa pun masalah yang terjadi di negeri ini, tak butuh waktu lama akan FYP di akun TikTok-mu. Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah pengguna TikTok terbesar di dunia. Dengan penggunaan sebanyak itu rasanya tak ada satupun informasi yang akan terlewat. Semua kejadian dari yang aneh, mistis, hingga gaya hidup yang sedang populer tersedia di TikTok. Dan menariknya, informasi tersebut selalu up to date.

Sebagai orang yang suka bepergian dan senang membaca novel, saya sangat terbantu dengan kreator yang suka mereview buku, film, makanan, dan objek wisata. Mereka membantu saya lebih mudah menentukan pilihan.

Misalnya saya sedang ke Makassar dan ingin makan pallu basa, saya hanya perlu membuka TikTok dan bisa menemukan lokasi pallu basa yang enak dengan mudah. Hal yang sama juga saya lakukan saat sedang mencari hotel, tempat wisata dan  informasi lain yang berkaitan dengan gaya hidup. Karena untuk berita, misalnya sosial politik, saya masih membaca koran setiap pagi.

Sebenarnya di TikTok juga ada kreator yang fokus membahas berita tentang hukum atau konten dengan tema sospol. Namun, untuk berita jenis ini saya lebih suka membaca dari surat kabar, bukan searching di Google atau TikTok.

#4 Algoritma berdasarkan ketertarikan pengguna

Algoritma TikTok cukup cerdas, video yang muncul di akun kita akan disesuaikan dengan selera pengguna. Misalnya, saya suka melihat video review buku, rekomendasi film, dan makanan, maka video yang sering muncul di TikTok saya nggak jauh-jauh dari hal tersebut. Dengan algoritma sepintar itu, rasanya kita tidak pernah ketinggalan informasi tentang topik yang kita sukai.

Algoritma TikTok juga membuat pengguna lebih susah terkontaminasi dengan video yang tidak disukai atau buruk. Memang sih kadang masih ada video yang tidak kita suka muncul di FYP TikTok, tapi hal tersebut bisa dilaporkan dan mudah dihindari.

Berbeda dengan aplikasi X, meski sering disebut sebagai platform media sosialnya orang pintar, kalau ada berita trending topic di X, saya selalu kesulitan memahami konteksnya karena informasinya bercampur dengan pengguna jasa open BO. Meski saya tidak pernah mencari informasi pornografi, tapi laman tersebut selalu muncul di trending topic X.

Itulah hal-hal yang membuat saya lebih suka menggunakan TikTok ketimbang Google atau X untuk mencari informasi tertentu. Selain bisa mendapatkan rekomendasi tempat makan atau liburan yang bagus, video di TikTok juga menghibur dan tidak monoton. 

Penulis: Tiara uci
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version