Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lulus Kuliah Lewat Jalur Pimnas Adalah Impian Setiap Maba

M. Iqbal Mubarok oleh M. Iqbal Mubarok
8 November 2020
A A
Lulus Kuliah Lewat Jalur Pimnas Adalah Impian Setiap Maba terminal mojok.co

Lulus Kuliah Lewat Jalur Pimnas Adalah Impian Setiap Maba terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Lulus tanpa skripsi merupakan impian yang dimiliki setiap mahasiswa. Pasalnya, kegiatan dari awal penggarapannya sudah menuai cukup banyak keruwetan yang tentu dialami setiap penelitinya. Sehingga, keinginan menghindarinya pun juga cukup tinggi, bahkan melebihi keinginan mantan yang ingin ngajak balikan sebab diputusin pas lagi sayang-sayangnya. Namun, apakah hal itu bisa diwujudkan dengan mudah dan diterapkan sejak dini? Jika memang sudah terdidik sejak dini kenapa jarang mengambil jalan tersebut ?

Tidak bisa dimungkiri keinginan cepat lulus adalah sebuah cita-cita yang dimiliki mahasiswa pada tahun pertamanya. Angan-angan yang selalu datang beriringan dengan impian lain seperti IPK yang selalu di atas 3,50 atau selalu masuk setiap kali perkuliahan berlangsung dan membuat terpukau setiap dosen pengampu mata kuliah di kelasnya. Tidak memiliki keinginan berorganisasi atau malah tidak ingin sedikit pun memiliki kekasih seorang aktivis yang kerjanya setiap tahun hanya mencari kader dan membahas buku-buku politik.

Namun, ada sebuah iming-iming baru yang dijejali kepada setiap mahasiswa baru, dengan embel-embel royalti cukup besar beserta kesempatan lolos tidak mengerjakan skripsi sebagai syarat kelulusan. Nama mimpi tersebut adalah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau yang biasa disebut sebagai Pimnas. Sebuah ajang yang diwadahi oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Dengan menggunakan proposal sebagai karyanya, kegiatan ini memiliki tujuan untuk menyalurkan kreativitas mahasiswa yang difokuskan kembali ke beberapa sub bidang sesuai dengan tema proposal tersebut. Program ini merupakan penerus dari Program Karya Alternatif Mahasiswa yang dibentuk pada 1997, lalu berganti menjadi Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2001 demi memperluas cakupan dan mengurangi batasan bagi mahasiswa dalam berkreasi.

Program ini adalah sebuah kegiatan kemahasiswaan yang didanai oleh pemerintah, maka pengajarannya memang sudah sejak dini didoktrin dengan cukup intens. Pastinya ketika mahasiswa masih baru bergumul dengan terik matahari kampus, pemahaman akan Pimnas sudah diajarkan dengan cukup sering, sehingga keinginan untuk lulus jalur tersebut adalah impian yang dimiliki hampir setiap mahasiswa baru.

Namun, tentu seperti impian-impian yang lain, banyak pertimbangan dalam mewujudkan kelulusan lewat jalur Pimnas. Pasalnya, tentu kegiatan mahasiswa bukan hanya mengurusi PKM, terdapat beberapa kegiatan kemahasiswaan yang secara tidak langsung menumpuk seiring dengan bertambahnya usia semester para remaja tersebut. Seperti halnya tugas presentasi mata kuliah yang tidak hanya satu, keinginan masuk ke organisasi karena dorongan kakak tingkat yang dikenalnya ketika masih masa orientasi mahasiswa, dan lain sebagainya.

Sehingga, keinginan lulus lewat jalur Pimnas harus mengantre dengan banyak tanggung jawab lain yang belum terpikirkan sebelumnya akan menjadi sebanyak itu. Ketika sudah memasuki fase semester akhir secara tidak sadar dihadapkan untuk kembali ke realita yang ada untuk mengerjakan tugas akhir mahasiswa sebagai syarat kelulusan, yaitu skripsi. Tentu dalam pengerjaannya, impian tentang lulus lewat jalur Pimnas masih saja menghantui.

Hal itu tentu adalah sebuah kejadian yang lumrah terjadi. Sebab, seperti yang sudah dikatakan motivator di televisi bahwa tidak ada salahnya untuk terus bermimpi dan mencoba selama itu positif meskipun pada akhirnya tidak menghasilkan apa pun. Anggaplah hal itu adalah bagian dari proses menuju sebuah fase pendewasaan agar menjadi manusia yang lebih baik.

Baca Juga:

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Menulis Kata Pengantar Skripsi agar Nggak Jadi Bom Waktu di Kemudian Hari

4 Aturan Tidak Tertulis Saat Seminar Proposal agar Aman Tidak Dibantai Dosen Penguji

Namun, pilihan untuk akhirnya menyerah, tidak bisa menjadi alasan untuk menyalahkan nasib dan menggerutu ketika mengerjakan skripsi. Sebab, gagal dalam proses atau menyerah dalam proses adalah dua hal yang berbeda. Jadi, lulus melalui jalur Pimnas bukannya tidak bisa, hanya saja susah jalan untuk melaluinya.

Maka, para punggawa PKM perlu mengajarkannya kepada mahasiswa baru bukan hanya teori dan praktik tentang pembuatan karya ilmiah, melainkan juga peringatan bahwa jalan yang akan dilalui cukup panjang, memiliki tikungan tajam, dan tentu memiliki risiko kegagalan yang tinggi. Sehingga, dari awal mereka sudah menyiapkan tekad lebih kuat untuk mencapainya. Dan nggak menganggapnya sebagai proses yang biasa saja.

BACA JUGA Pengalaman Saya Menjadi Joki Skripsi yang Penghasilannya Nggak Main-main dan tulisan M. Iqbal Mubarok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2020 oleh

Tags: KuliahPimnasSkripsi
M. Iqbal Mubarok

M. Iqbal Mubarok

Seorang penulis yang hanya mengandalkan Mood saja

ArtikelTerkait

Bikin Skripsi Sampai Ratusan Halaman Itu buat Apa, sih_ terminal mojok

Bikin Skripsi Sampai Ratusan Halaman Itu buat Apa, sih?

9 Juni 2021
Rumah di Sleman, Kuliah di Sleman, Ngapain Kos?

Rumah di Sleman, Kuliah di Sleman, Ngapain Kos?

21 April 2023
Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Ikut Kampus Mengajar Mojok.co

Membayangkan Upin Ipin dan Anak-anak Tadika Mesra Ikut Kampus Mengajar

10 Juni 2024
5 Pertimbangan Penting sebelum Kuliah S2, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal  Mojok.co

5 Pertimbangan Penting sebelum Kuliah S2, Jangan Asal supaya Tidak Menyesal 

20 Maret 2025
lulus kuliah mau jadi apa kerja apa overthinking insomnia quarter life crisis wabah corona pandemi corona anak muda umur 20-an mojok.co

Makin Deket Lulus Kuliah, Makin Bingung Mau Jadi Apa

22 Juni 2020
Seminar Proposal Adalah Forum Ilmiah, Bukan Pesta Ulang Tahun terminal mojok.co

Seminar Proposal Adalah Forum Ilmiah, Bukan Pesta Ulang Tahun

6 Desember 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.