Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Lori Tebu di Kayutangan Malang Adalah Wujud Penistaan Sejarah

Mohammad Faiz Attoriq oleh Mohammad Faiz Attoriq
16 April 2023
A A
Memasang Replika Lokomotif Lori Tebu di Kayutangan Malang adalah Penistaan Sejarah (Dokumen pribadi)

Memasang Replika Lokomotif Lori Tebu di Kayutangan Malang adalah Penistaan Sejarah (Dokumen pribadi)

Share on FacebookShare on Twitter

Kapan hari itu, saya menulis artikel berisi harapan bagi Kota Malang yang baru saja menginjak usia 109. Saya berharap kota ini tidak semakin problematik seperti Depok dengan segala fenomenanya.

Saya yakin tulisan saya tidak dibaca oleh jajaran pemerintah Kota Malang. Namun, satu hal yang pasti, harapan saya juga tidak akan terwujud. Bukannya membaik, kota ini semakin problematik. Contohnya ya di masalah replika lokomotif tadi.

Bukan hanya melecehkan sejarah, replika lokomotif ini mempertegas bahwa Kota Malang itu krisis identitas. Sebelumnya, kita sama-sama tahu bahwa trotoar Kayutangan Malang saja dimirip-miripkan seperti Malioboro. Lalu, ada pemasangan phone box ala Inggris. Sekarang, replika trem yang dipasang tidak sesuai dengan sejarah.

Penistaan sejarah Kayutangan Malang

Adanya replika lokomotif tebu di Kayutangan Heritage ini merupakan penistaan terhadap sejarah Kayutangan Malang itu sendiri. Dulu, pemerintah memutuskan untuk memendam rel trem Kayutangan. Padahal, unsur sejarah Kayutangan ada di sana. Sekarang, replika trem yang dipajang tidak sesuai dengan sejarahnya.

Kecuali kalau memang mau mengangkat sejarah perkebunan tebu. Itu masih masuk akal. Namun, replika lokomotifnya nggak dipajang di Kayutangan juga. Lebih tepat kalau dipajang di pabrik gula Kebonagung atau Krebet. Kayutangan tidak punya sejarah industri gula.

Lalau, bagaimana dengan bentuk asli lokomotif yang pernah melintasi kawasan Kayutangan? Jawabannya ada di tiga tweet @MalangTramway.

(1)

Lokomotif Seri B17 merupakan lokomotif uap yang dulu jadi tulang punggung Trem Malang (NV Malang Stoomtrammaatschappij). Trem Malang dulu memiliki 10 unit lokomotif uap type ini dan dioperasikan sejak 1897. Lintas Jagalan – Blimbing via Kayutangan dulu juga rutin dilewati B17. pic.twitter.com/AoPVqGp7Df

— Malang Tramway (@MalangTramway) April 12, 2023

Baca Juga:

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

(2)

Terdapat dua unit Lokomotif Uap Seri B24 yang dulu pernah dimiliki oleh Trem Malang. Baik B24 dan B17 sama-sama dibuat produsen lokomotif Hohenzollern, Jerman. Tampilan B24 sebenarnya mirip B17, tetapi B24 sedikit lebih panjang. Kecepatan maksimumnya juga sekitar 30 km/ jam saja pic.twitter.com/xXWMm8wVQd

— Malang Tramway (@MalangTramway) April 12, 2023

(3)

Berbeda dengan dua seri lainnya (B17 dan B24) yang berbentuk kotak dan merupakan tampilan khas lokomotif uap khusus trem, Seri D11 buatan Hohenzollern Jerman ini punya tampilan seperti lokomotif uap pada umumnya. Nampak dua unit Lokomotif D11 menghela trem di Kayutangan, Malang. pic.twitter.com/cOiatTRCDf

— Malang Tramway (@MalangTramway) April 12, 2023

Kalau mau merepresentasikan sejarah perkeretaapian Kayutangan Malang, akun yang sama juga sudah mengulasnya. Berikut penjelasannya.

Jika tujuannya mengabadikan sejarah Trem Malang di Kayutangan, seharusnya dipasang miniatur Loko B17, B24 atau D11. Tapi jika dikaitkan dengan sejarah perkeretaapian di Malang, bisa juga tiruan Loko C11 yg dulu jadi tulang punggung layanan kereta api Surabaya – Malang sejak 1879 pic.twitter.com/KRSwLRN6Fi

— Malang Tramway (@MalangTramway) April 12, 2023

Jika tujuannya ingin mengembalikan heritage Kota Malang, ini sangat ngawur. Terkesan tidak ada dan tidak pernah melakukan riset sejarah. Maklum, kota ini seperti panik untuk menciptakan destinasi wisata yang benar-benar murni dari sejarah. Kelihatan sangat takut kalah sama Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Lancang

Menaruh replika lori di depan patung Chairil Anwar yang tertulis puisi “Aku” di bawahnya juga lancang terhadap kesejarahan. Replika tebu yang dipasang ini nilai kesejarahannya dipertanyakan, terlebih ukurannya lebih besar dan ditaruh di depan patung Chairil Anwar yang bersejarah dan dibangun pada 1955.

Monumen ini didirikan untuk menghormati Si Binatang Jalang yang pernah ke Malang dalam rangka Sidang Pleno Kelima KNIP 25 Februari-6 Maret 1947 di Societeit Concordia yang sekarang menjadi Mal Sarinah Malang. Monumen ini dibangun untuk mengenang sejarah kemerdekaan Indonesia, tapi malah dirusak dengan replika lokomotif lori tebu yang diklaim sebagai trem (peninggalan penjajah Belanda).

Harusnya, orang-orang ke patung Chairil Anwar untuk menghargai sejarah. Eh kawasan wisata sejarah itu malah tambah sepi. Banyak orang malah foto-foto di replika yang tidak ada nilai historisnya sama sekali. Padahal, keberadaan patung Chairil Anwar sangat penting sebagai amanat Jasmerah Bung Karno agar masyarakat lebih menghargai sejarah perjuangan Indonesia.

Lenyapkan dari Kayutangan Malang

Karena dari kajian sejarah tidak masuk akal dan mengotori estetika taman patung Chairil Anwar, seharusnya replika lokomotif lori tebu tersebut dicopot saja. Seharusnya, pemerintah kota menggandeng ahli sejarah sebelum membangun zona wisata Kayutangan Malang.

Selain itu, pembangunan replika ini sangat membuang uang. Padahal, anggarannya bisa digunakan untuk membenahi aspal jalanan kota yang rusak atau penanggulangan banjir. Sungguh nggak ada nalar.

Penulis: Mohammad Faiz Attoriq

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Mati Tua di Jalanan Kota Malang

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 25 April 2023 oleh

Tags: banjir kota malangjawa timurkayutangankota malangMalangreplika lori tebu
Mohammad Faiz Attoriq

Mohammad Faiz Attoriq

Si pria random yang tubirnya meletup-letup

ArtikelTerkait

Meski Saya Arek Surabaya, tapi bagi Saya, Jalan Tunjungan Kalah Menarik ketimbang Kayutangan Malang. Aura Wisatanya Lebih Terasa!

Kayutangan Ternyata Nggak (Pernah) Berubah: Macet dan Parkir Masih Jadi Masalah Pelik meski Berkali-kali Dikritik

17 Oktober 2025
Lamongan Destinasi Liburan yang Logis ketimbang Jogja (Unsplash)

Ketimbang Jogja, Lamongan Adalah Destinasi Paling Logis untuk Liburan Tahun Baru

30 Desember 2024
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Membangun MRT di Surabaya Memang Ideal, tapi Kurang Masuk Akal Terminal Mojok

Membangun MRT di Surabaya Memang Ideal, tapi Kurang Masuk Akal

22 Agustus 2022
Jember di Mata Orang Bangkalan Madura: Bikin Minder dan Ingin Pindah Domisili Mojok.co

Jember di Mata Orang Bangkalan Madura: Bikin Minder dan Ingin Pindah Domisili 

3 Januari 2024
Bondowoso Nggak Punya Laut, Tapi Menjadi Pusat Ikan Pindang di Jawa Timur (Pixabay)

Belajar dari Bondowoso: Tidak Punya Laut, tapi Menjadi Pusat Ikan Pindang Jawa Timur

21 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Ilustrasi Banjir Malang Naik 500% di 2025 Bukti Busuknya Pemerintah (Unsplash)

Kejadian Banjir Malang Naik 500% di 2025, Bukti Pemerintah Memang Nggak Becus Bekerja

6 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.