Belakangan ini ramai diperbincangkan tentang lowongan pekerjaan yang tidak menerima Gemini sebagai pelamarnya. Hal ini menambah daftar catatan keburukan untuk kaum berzodiak Gemini yang dipandang negatif oleh sebagian orang.
Ada apa dengan Gemini? Apakah memang seburuk itu? Mengapa selalu dipandang sebelah mata?
Stigma masyarakat yang berkembang saat ini terhadap kaum berzodiak ini adalah tukang ghosting (padahal cuma lupa bales), blak-blakan (kejujuran itu memang menyakitkan kan?) dan suka meninggalkan tanpa memberikan kepastian (ah nggak juga kok).
Sebelum lebih jauh membahas tentang stigma negatif masyarakat terhadap zodiak ini, mari kita berkenalan dengan zodiak yang memiliki simbol anak kembar ini terlebih dahulu.
Gemini adalah salah satu rasi bintang zodiak. Berelemen udara bersama dengan Libra dan Aquarius, ketiga zodiak ini dikenal dengan kemampuannya dalam memahami sesuatu dan berfikir secara rasional sebelum bereaksi. Namun, mengapa Gemini yang selalu menjadi sorotan? Zodiak Gemini memiliki simbol anak kembar yang menggambarkan sifat multipersonal, moodnya yang sering berubah-ubah dan mudah bosan mungkin dirasa mengganggu bagi sebagian orang.
Dalam dunia percintaan, sering kali Gemini dinilai menjadi pihak yang kerap ilang-ilangan, memberikan harapan palsu alias PHP, kerap menarik ulur dan mudah membuat lawan jenis baper karena perlakuannya terhadap mereka.
Padahal, Gemini adalah pribadi yang menyenangkan untuk diajak bergaul, oleh karena itu tak heran jika kaum berzodiak ini memiliki banyak teman karena sifatnya yang sangat ramah, mudah beradaptasi dengan lingkungan dan setia dengan pasangan apabila kita bisa mendapatkan hatinya.
Pernah suatu kali saya mendengar teman berpendapat bahwa menjadi pasangan seorang Gemini harus kuat mental dan tidak boleh cupu, karena sifatnya yang terlalu ramah dengan semua orang, membuat pasangan seorang Gemini akan sering merasa jealous.
Sebenarnya menilai seseorang berdasarkan zodiak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelebihannya tentu saja kita bisa sedikit mengetahui garis besar kepribadian seseorang meskipun belum tentu juga penggambaran karakter melalui zodiak itu 100 persen benar. Kekurangannya, pandangan sebelah mata pada seseorang berzodiak tertentu akan merugikan orang tersebut. Dalam hal ini adalah Gemini, yang sering dicap sebagai zodiak pembawa sial bagi mereka.
Sama seperti nasihat “don’t judge people by the cover”, berlaku juga untuk “don’t judge people by the zodiac”. Apakah bisa dipastikan jika orang berzodiak Gemini pasti memiliki sifat yang menyebalkan? Bagaimana dengan Taurus, Pisces, Capricorn, atau zodiak yang lain? Apakah zodiak tersebut tidak memiliki sifat menyebalkan juga?
Kembali ke paragraf pertama di atas. Percaya terhadap zodiak itu tidak salah, namun menjadikan zodiak sebagai salah satu syarat mendaftar pekerjaan itu apakah etis dilakukan? Apa alasan mendasar yang menyebabkan pembuat lowongan hanya mengecualikan Gemini sebagai pendaftar?
Coba bayangkan saat wawancara calon karyawan dilakukan dan mereka diberi pertanyaan “zodiakmu apa?” kemudian dijawablah pertanyaan itu dengan percaya diri oleh pelamar “zodiak saya Gemini”. Belum sempat memperkenalkan diri, namun mereka sudah ditolak karena zodiak. Kan yo wagu to lur?
Jika pengecualian zodiak tersebut hanya berdasarkan masalah atau sentimen pribadi, maka bisa dipastikan bahwa yang bersangkutan tidak bisa profesional dalam bekerja bukan? Setiap individu berhak melakukan dan mendapatkan apa yang dia inginkan dalam hidup, termasuk mendapatkan pekerjaan. Saat lahir manusia juga tidak bisa memilih zodiak apa yang ia mau kan?
Baik dan tidaknya seorang karyawan tidak ditentukan dari zodiak apa yang dimilikinya, namun seberapa besar dedikasi dan tanggung jawab yang dia berikan dalam menjalankan pekerjaannya.
Jadi untuk para kaum berzodiak Gemini, kalian tidak perlu bersedih hati. Kalian pasti bisa menaklukkan dunia. Yeahhh!!!
BACA JUGA Ketololan Gaya Baru: Benci Orang Berdasarkan Zodiak