Pada episode delapan drama Korea Little Women yang tayang Minggu malam kemarin (25/9/2022), saya baru menyadari bahwa Oh bersaudara ternyata tidak “sebatu” yang saya kira. Tadinya saya pikir mereka ini tipe sibling yang cuma mementingkan diri sendiri, nyatanya tidak juga. Bisa dibilang, mereka punya taktik dan strategi yang berbeda meski sasarannya adalah pihak yang sama.
Awalnya, mudah bagi saya untuk kesal sejadi-jadinya pada sosok In Hye (Park Ji Hoo) yang keras kepala bukan main. Dia terasa seperti adik bungsu yang susah, bahkan tidak mau diatur. Bagaimanapun kedua kakaknya berusaha menjaganya, ia selalu memilih jalan yang berbeda.
Namun, setelah menonton episode delapan, pandangan saya berubah. Mungkin In Hye tipe orang yang memegang teori bahwa cara terbaik menjatuhkan musuh adalah dengan mengenalnya dari dekat.
Pada episode delapan yang bikin saya—sebagai penonton—terkagum-kagum, fokus alur cerita kembali terbagi tiga. Ada In Joo (Kim Go Eun) yang akhirnya berangkat ke Singapura, In Kyung (Nam Ji Hyun) yang makin dekat dengan saksi dan bukti untuk menjatuhkan Park Jae Sang (Um Ki Joon), dan In Hye yang menemukan bukti lain terkait keterlibatan orang tua Hyo Rin (Jeon Chae Eun) pada peristiwa kematian Hwa Young (Choo Ja Hyun). Tiga dimensi cerita tersebutlah yang bikin episode delapan Little Women terasa wow sekali.
Dari tiga dimensi cerita tersebut, yang paling berapi-api menurut saya adalah perjalanan In Joo selama di Singapura. Pasalnya, dari In Joo lah terkuak sisi lain dari Won Sanga (Uhm Ji Won) yang begitu menakutkan.
Won Sanga yang tadinya terlihat sebagai istri yang teraniaya, ternyata punya sisi lain yang sama bejatnya dengan tingkah suaminya. Bahkan, saya menebak bahwa Won Sanga dan Park Jae Sang memang berbagi peran dalam menghilangkan nyawa orang di Little Women. Won Sanga sebagai dalang/otaknya, Park Jae Sang yang bagian “membersihkan TKP”. Dari plot twist yang muncul, mereka ini bisa dimasukkan dalam daftar pasutri dakjal.
Entah trauma masa lalu macam apa yang pada akhirnya membuat Won Sanga membangun dunianya sendiri. Ia yang punya ketertarikan pada dunia peran lantas menulis skenario sendiri dalam kehidupan yang ia jalani. Dalam skenario tersebut, ia menarik paksa siapa pun yang ia mau untuk terlibat mengambil peran, salah satunya In Joo.
In Joo dijebak, dibuat percaya bahwa ada In Joo lain di dunia ini. Won Sanga mengatur cerita serapi mungkin. Ia menggunakan uang dan kuasanya untuk membuat dunia di sekeliling In Joo selama di Singapura adalah dunia yang menempatkan In Joo sebagai orang penting dan berduit. Lebih jauh, ia bukan cuma mengatur kehidupan In Joo, tetapi juga kematian In Joo. Sungguh sebuah skenario yang pantas dicaci maki, kan?
Di luar dari alur cerita yang pada epsiode delapan sangat bikin merinding menurut saya, yang juga patut diacungi jempol adalah Little Women benar-benar jor-joran women-centric-nya. Banyak karakter perempuan yang diberi poin penting dalam alur cerita. Dari Oh bersaudara sebagai lead, cameo, sampai karakter antagonis yang kuat pun adalah perempuan.
Saya juga terkesan dengan akting Kim Go Eun di episode delapan tadi malam. Bagaimana tidak, ia begitu badas memerankan tokoh In Joo. Lihat saja bagaimana ia tampil sebagai mafia berkedok princess di acara lelang bunga anggrek, sangat paripurna. Lalu, ketika adu bacot dengan Won Sanga, ekspresi takut, bingung, putus asa, kecewa, semuanya keren pol. Rasa-rasanya Kim Go Eun pantas diganjar Baeksang Awards.
Sangat menggemaskan sebenarnya karena butuh waktu sepekan untuk bisa menikmati kelanjutan cerita drakor Little Women. Meski masih ada beberapa episode sebelum ending, tetapi setelah dikecewakan oleh ending Big Mouth, saya harap Little Women tidak menyuguhkan hal yang serupa. Sayang sekali jika cerita yang sudah sedemikian keren lantas diberi ending yang begitu buruk. So, mari kita pantau bersama!
Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Fakta Little Women, Drama Korea Terbaru Kim Go Eun yang Bakal Tayang di Netflix.