Lima Kenangan Anak 90-an Bermain Playstation

Peduli amat saya dengan modernisme. Nyatanya semua hal yang berbau modern sekarang tidak akan bisa mengembalikan kenangan terindah saat bermain game playstation. Cuma anak yang lahir tahun 90-an yang bisa merasakan indahnya bermain Playstation One.

Kalau diperhatikan kembali, teknologi sekarang ternyata menjadi sebuah tren yang selalu ditunggu-tunggu. Belum lama ini dunia dikagetkan dengan peluncuran X-BOX dan tampilan console Playstation 5. Begitulah seluruh mata tertuju pada dua benda tersebut lalu review dan membandingkan performance dari dua benda ajaib tersebut.

Namun, pada akhirnya kehadiran New Playstation dan X-Box tidak akan pernah mengembalikan keseruan kita para generasi 90-an bermain game. Ya meskipun banyak permainan baru yang muncul dan remake baru dari game lama, sih.

Di sini ceritanya saya akan memberikan gambaran kenangan dalam bermain game terlebih lagi Playstation One. Kenapa dia kok rasanya sulit sekali tergantikan.

Satu: Main Bareng Adik

Saat pertama kali saya dibelikan Playstation One senangnya bukan main, baru kali ini saya bisa bermain game sepuasnya tanpa harus datang ke tempat rental lagi. Suasana haru dan senang bermunculan memberikan efek kejut dalam bermain. Tapi, selama bermain sering banget harus berbagi ruang dengan adik, entah alasannya menemani atau cuma untuk bikin tenang orang tua saja.

Intinya saat bermain, kalian tidak akan pernah tenang. Perkataan yang selalu menghantui para gamers saat bermain dengan adiknya,

“Kok stiknya nggak dicolok?”

“Kak, kok aku karakternya nggak mau gerak sesuai perintahku, sih?”

“Kak, tukeran dong stiknya yang lebih bagus.”

Kata-kata itu selalu muncul saat sedang bermain dengan adik kalian. Tak heran nantinya jika kalian akan pusing dan emosi sendiri. Jika tidak, siap-siap akan terkena marah orang tua. “Kak, tolong itu adiknya diajak main biar nggak rewel,” ucap ibu.

Hanya saja mungkin yang bisa kalian lakukan adalah mematikan tombol power playstation dan pergi bermain dengan teman. Itu akan membuat suasana kembali normal.

Dua: Menggunakan Game Shark

Untungnya jadi anak generasi 90-an itu bisa merasakan apa itu game shark saat bermain playstation. Di zaman sekarang mana ada game shark, paling hanya memakai mod.

Bagi teman-teman yang belum mengenal game shark, kalian bisa tanya sama kakak atau orang yang lebih tua dari Anda. Kalau diingat kembali, game shark itu berbentuk kaset dan berisikan ratusan game playstation, gunanya untuk mengaktifkan beberapa cheat dari serial game yang ingin dimainkan.

Caranya cukup mudah untuk bisa mengaktifkan cheat. Kalian cuman memasukan kaset game shark, pilih game, aktifkan cheat yang diinginkan. Lalu pencet tombol kaset playstation, ganti kaset game shark dengan kaset game yang diinginkan, tutup kembali, dan tunggu hingga game mulai. Cheat yang diinginkan akan hadir di game. Tapi ingat, saat proses jangan sesekali pencet tombol power maka akan berakhir dengan sia-sia.

Tiga: Meniup Lubang Memory Card

Teman-teman yang suka main Playstation One and Two pasti ingat banget dengan benda seperti hardisk, tapi bentuknya lebih kecil. Benda tersebut disebut dengan memory card. Biasanya memory card disingkat dengan mc digunakan untuk menyimpan hasil permainan. Nanti ketika teman-teman ingin melanjutkan permainan kembali, kalian tinggal memasukan mc lalu load game.

Untuk mc sendiri kalian bisa membelinya di toko playstation atau toko game terdekat. Uniknya mc memiliki kapasitas penyimpanan mulai dari 4 mb, 8 mb, 12 mb, 16 mb, bahkan 32 mb ikut hadir dalam kapasitas penyimpanan. Memory card juga sering banget digunakan untuk copy game. Kalian pasti pernah melakukan copy game, kan? Biasanya saat kalian malas untuk menamatkan permainan, jalan pintasnya dengan copy game punya teman. Lalu kalian bisa menikmati permainan yang sudah tamat.

Salah satu kasus yang sering menghampiri gamers anak 90-an saat bermain playstation yakni data korup. Biasanya data korup merusak memory card sehingga tidak terbaca saat load game. Hal ini membuat kalian merasa kesal. Namun, teman-teman pasti ingat ada cara ampuh untuk mengembalikan data korup pada mc, yakni dengan meniup lubang mc dengan mulut. Biasanya ia akan kembali normal. Tapi jika tidak kembali normal atau sudah rusak, kalian harus melupakannya dan membeli kembali.

Empat: Jadwal Bermain

Kendala saat dibelikan plasytation adalah jam bermain. Tentu hal ini menjadi hal buruk saat bermain. Tujuan orang tua baik untuk membuat anaknya tidak sering bermain di luar rental takut akan menghabiskan banyak uang, sehingga lebih baik dibelikan agar betah di rumah.

Namun saat sudah membelikan, orang tua khawatir anaknya akan sulit dalam belajar, lupa waktu, dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain. Oleh karena itu, orang tua akan membuat jadwal untuk bermain dan belajar. Biasanya waktu yang diberikan pada kita yakni Senin hingga Jumat digunakan untuk belajar. Dan waktu bermain hanya Sabtu dan Minggu atau di hari libur.

Namun pada kenyataannya, kita masih tetap berdebat dengan orang tua mempermasalahkan waktu. Pada akhrinya, kita juga yang kalah dan ujungnya hanya menangis lalu membandingkan dengan teman sebaya yang juga memiliki playstation.

Lima: Teman Sok Jago

Bagi kalian yang suka bermain di rental dengan teman, biasanya ada yang sok jago dalam bermain. Orang tersebut suka kita sanjung lalu besar kepala. Kesombongan sering kali muncul karena teman kalian sudah pernah menamatkan permainan atau bahkan mengetahui cheat.

Bahkan saking jagonya, saat bermain bersama teman kalian akan lebih dominan dalam bermain dan kalian hanya bisa menonton hingga waktu rental telah usai.

Pada hakikatnya, kemajuan teknologi saat ini tidak akan bisa mengembalikan kenangan berharga bagi kami kaum 90-an dalam bermain playstation. Rasanya ada keinginan untuk bisa mengembalikan kenangan dulu. Namun, ada keuntungan bagi kami, yakni bisa menikmati playstation dari berbagai edisi hingga saat ini dan dikemas dengan grafik yang canggih.

BACA JUGA Ketika Game Online Jadi Ajang Sambat Penontonnya dan tulisan Rela Satria Utama lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version