Dalam dunia badminton, Li-Ning menjadi merek yang tidak boleh dilupakan. Sebab, Li-Ning menyediakan kaos, celana, grip, kaos kaki, deker, raket, tas raket, shuttlecock, senar, dan sepatu. Di antara semua produknya, saya hanya bisa merasakan menggunakan sepatu Li-Ning.
Kenapa tidak semuanya? Duitnya manaaa…
Meski hanya bisa merasakan sepatunya, tapi setidaknya saya sudah bisa merasakan betapa hebatnya kualitas Li-Ning. Jika dibandingkan dengan sepatu badminton lainnya yang pernah saya gunakan, seperti RS dan Hi-Qua, Li-Ning lebih nyaman. Bahkan, saya merasa kalau sepatu ini bisa membuat saya jago badminton. Eh, bentar, saya ralat, terlihat jago badminton. Dah.
Melompat lebih Li-Ning
Kenyamanan menggunakan sepatu Li-Ning bisa saya rasakan ketika melakukan akselerasi di atas lapangan. Saat melompat dan berlari, kaki saya merasa tidak ada beban, seperti melayang di udara. Benar-benar kualitas juara.
Dibandingkan dengan sepatu RS dan Hi-Qua, menurut saya masih jauh ringan Li-Ning. Waktu memakai sepatu RS dan Hi-Qua, saya merasa ada beban saat melakukan jumping smash dan berlari mengejar shuttlecock. Tapi Li-Ning beda. Saat melompat, rasanya seperti hidup tanpa utang. Benar-benar enteng.
Setelah saya telisik, kenapa terasa tidak ada beban, ternyata, sepatu ini memiliki bahan yang tipis, sehingga bebannya menjadi ringan.
Sudah empat kali saya beli sepatu ini. Pada saat sepatunya datang, saya melakukan observasi. Dari keempat sepatu yang saya beli, semuanya memiliki bahan tipis. Meski memiliki bahan tipis, bukan berarti sepatu Li-Ning mudah robek. Sudah tujuh tahun saya pakai merek ini, dan nggak sekalipun saya merasakan robek karena hal-hal sepele.
Selain ringan, Li-Ning ini punya bantalan yang empuknya minta main. Empuknya bantalan kaki, membuat saya selalu melakukan jumping smash. Soalnya, meski banyak melakukan jumping smash, kaki saya tidak akan mengalami sakit.
Coba, modal sepatu saja, bisa langsung pede jumping smash, masih meragukan kalau merek ini bisa membuatmu (terlihat) jago badminton?
Desain mewah!
Kekaguman saya pada Li-Ning, bukan hanya dari sisi kenyamanan saja. Lebih dari itu, sepatu ini juga memiliki desain yang mewah. Kemewahan desain terlihat dari perpaduan percampuran warnanya yang tidak norak, serta punya nilai artistik pada motifnya. Kemewahan desain membuat penggunanya akan merasakan lebih percaya diri saat ada di lapangan.
Namun, di balik kenyamanan dan kemewahan desainnya, bukan berarti sepatu Li-Ning tidak punya kekurangan. Teman komunitas badminton sering mengeluh kalau bagian alasnya mudah copot. Sepatu saya juga sering copot bagian alasnya, makanya sudah beli empat kali.
Memangnya nggak bisa dijahit? Ya bisa, tapi jadi kurang mewah dong. Beli baru jadi solusi, tapi ya dompetnya jadi menangis.
Kekurangan sepatu Li-Ning, membuat saya teringat dengan pepatah yang sering diucapkan orang tua, bahwa tidak ada kenyamanan yang sempurna di dunia ini. Tapi tetap saja, risiko ini sepadan dengan kelebihan yang diberikan. Jadi, terasa sepele banget itu.
Buat kalian yang kemampuan badmintonnya masih jadi bahan tertawaan, sepatu Li-Ning bisa jadi opsi yang mantul. Kalian mungkin masih jadi bahan tertawaan, tapi setidaknya, jadi bahan tertawaan dengan gaya. Atau malah bisa jadi jago, siapa tahu lho.
Sumber gambar: Juliancames via Wikimedia Commons
Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Banyak Atlet Badminton Cedera Adalah Bukti Jadwal BWF Nggak Ngotak