Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07

Bachtiar Mutaqin oleh Bachtiar Mutaqin
18 Maret 2021
A A
Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminal

Lebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminalLebih Beringas dengan Umpatan Khas Banyumas. Terminal Mulok #07 mojok.co/terminal

Share on FacebookShare on Twitter

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun dulu pernah berkata bahwa misuh itu sebenarnya gapapa, yang ndak boleh itu misuhi wong alias memaki-maki orang. Lha gimana, misalnya nih, pas kebagian satu hingga tiga kali apes mungkin masih mampu menyebut nama Tuhan. Tapi, kalau ndilalah berturut-turut le apes dalam waktu yang berdekatan ya tetep kudu mengumpat biar ndak edan, hehehe. Setiap daerah punya pisuhan masing-masing, termasuk pisuhan khas Banyumas yang juga beringas.

Sebagai bagian dari muatan lokal, tingkat keanekaragaman umpatan menunjukkan kekayaan ekspresi dari si penutur umpatan. Semakin lengkap dan beragam umpatan yang keluar dari mulut seseorang, menandakan bahwa orang tersebut adalah manusia yang ekspresif dan mampu menyampaikan pikiran dan perasaan dengan “baik“.

Selayaknya istilah-istilah lokal lainnya, kata-kata yang digunakan sebagai umpatan ini juga perlu diuri-uri supaya lestari. Apalagi di Karesidenan Banyumas yang terkenal dengan ragam umpatan yang kadang sungguh membagongkan dan tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh masyarakat non-Banyumas. Nanti akan saya berikan contoh umpatan khas Banyumas supaya relate.

Hal tersebut mungkin saja disebabkan karena karakter khas masyarakat Banyumas, yaitu “cablaka” atau “thokmelong” atau “blakasuta”. Arti cablaka kira-kira adalah suka berterus terang, apa adanya, tanpa tedeng aling-aling, atau blak-blakan gitu. Sastrawan dan budayawan dari Banyumas, Pak Ahmad Tohari, pernah menyampaikan bahwa karakter cablaka ini harus dikembangkan dalam cakupan yang lebih luas, misalnya bangsa Indonesia.

Nah, sebagai makhluk berdarah Banyumas asli yang sudah berinteraksi dengan berbagai macam manusia dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda, nyatanya karakter cablaka masih nggak akan bisa hilang dari diri saya. Salah satunya ya dalam hal mengumpat, apalagi kalau sudah ketemu dengan sesama klan Banyumas. Woh itu mulutnya seperti mobil ambulance dalam keadaan darurat, ngeblong terus.

Dalam praktik mengumpat, sama seperti di daerah lain, umpatan khas warga Banyumas pun tidak hanya soal mengekspresikan perasaan negatif, tapi juga sebagai tanda keakraban. Bagi yang tidak terbiasa, perilaku penjorangan (sembarangan), glewehan (bercanda), atau ngomong brecuh (bicara ngawur) yang keluar dari mulut orang Banyumas memang terkadang terlihat berlebihan sebagai penerapan dari karakter cablaka tadi. Ditambah intonasi dialek khas Banyumas yang cenderung dikira selalu emosi.

Umpatan di Banyumas biasanya sudah dimodifikasi dari pakem umpatan pada umumnya sehingga terkesan lebih beringas. Pak Ahmad Tohari dalam karyanya yang sangat terkenal, Ronggeng Dukuh Paruk, sering menggunakan umpatan “asu buntung“ yang lebih ekspresif karena ada dua kombinasi kata di sana.

Umpatan “asu“ saja bagi sebagian orang sudah termasuk kasar dan menyakiti hati, lha kok ini malah ditambahi kata “buntung“ alias nggak punya kaki. Damage-nya bisa berlapis-lapis. Pola yang sama dapat ditemukan juga pada umpatan “gudal jaran“ dan “pejuh ngasu“. Sebuah kombinasi yang dalam perspektif khalayak umum, sama-sama menjijikkan.

Baca Juga:

Jogja Bikin Muak, Purwokerto Bikin Menyesal: Kisah 2 Kota yang Menjadi Korban Jahatnya Romantisme karena Mengaburkan Realita yang Ada

Enaknya Hidup di Kecamatan Kembaran Banyumas: Dekat Kota, tapi Masih Asri dan Banyak Makanan Enak

“Gudal“ dan “pejuh“, dalam persepsi kolektif, adalah dua hal yang sangat menjijikan dan berasal dari satu sumber yang sama, yaitu alat kelamin. Saking menjijikannya, saya sampai nggak tega mau menjelaskan apa sebenarnya arti gudal. Lah kok masih ditambahi kosakata hewan, yaitu jaran (kuda) dan ngasu (anjing). Sungguh tidak boleh dilakukan sembarangan kecuali Anda mau dikamplengi oleh lawan bicara Anda.

Kombinasi umpatan akan lebih dahsyat jika terdiri dari tiga kata atau lebih, misalnya “gudal jaran dengklang“ atau “pejuh ngasu buntung“. Kalau Anda sudah mendengar umpatan itu, lebih baik Anda segera minta maaf dan kabur secepatnya karena hal tersebut menandakan bahwa lawan bicara Anda sedang emosi luar biasa, heuheuheu.

Ragam umpatan ini baiknya tidak dipandang sebagai hal yang negatif. Justru umpatan dengan kombinasi dua kata atau lebih adalah bentuk kreativitas dan kemantapan dalam mengekspresikan emosi. Artinya, orang Banyumas tidak pernah main-main untuk memberikan kesan yang tepat dalam merespons sesuatu. Umpatan khas Banyumas memang tidak seterkenal “jancuk”-nya orang Surabaya atau “pala bapak kau”-nya orang Batak. Tapi, layaklah diakui sebagai bagian dari kekhasan daerah yang unik.

*Terminal Mulok adalah segmen khusus yang mengulas tentang bahasa dari berbagai daerah di Indonesia dan dibagikan dalam edisi khusus Bulan Bahasa 2021.

Sumber gambar: Wikimedia Commons

BACA JUGA Boso Walikan Malang Tak Sekadar Dibalik Kalimatnya. Terminal Mulok #06 dan tulisan Bachtiar Mutaqin lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2021 oleh

Tags: bahasa ngapakbanyumasTerminal Mulokumpatan
Bachtiar Mutaqin

Bachtiar Mutaqin

Bapak-bapak yang malas mandi.

ArtikelTerkait

Saat Tempe Mendoan Jadi Perdebatan Baru di Dunia Kuliner Netizen Indonesia

Saat Tempe Mendoan Jadi Perdebatan Baru di Dunia Kuliner Netizen Indonesia

2 Maret 2020
Tanpa Kecamatan Sokaraja, Banyumas Hanyalah Remah-Remah Kue Lebaran. Nggak Menarik Sama Sekali!

Sokaraja Banyumas Tak Cuma Punya Soto dan Getuk, Kecamatan Ini Bahkan Sempat Jadi Penguasa Dunia Seni Lukis!

29 Mei 2025
Melihat Persaingan Sengit Teh Kota dan Teh Desa di Purbalingga, Siapa Jawaranya?  Mojok.co

Melihat Persaingan Sengit Teh Kota dan Teh Desa di Purbalingga, Siapa Jawaranya? 

6 Desember 2023
Purwokerto Membuat Orang Purbalingga Cemburu dan Iri Hati (Unsplash) kemacetan

Berbagai Fasilitas dan Kemudahan di Purwokerto Membuat Saya Sebagai Orang Purbalingga Cemburu

22 Juli 2023
Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas (Unsplash)

Saatnya Purwokerto Memisahkan Diri dari Kabupaten Banyumas

31 Januari 2023
Stop Bertanya Ngapak ya? ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

Stop Bertanya “Ngapak ya?” ke Semua Orang yang Mengaku Berasal dari Cilacap. Ngapak Bukan Satu-satunya Identitas yang Dimiliki Cilacap!

8 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.