Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lapo Tuak, Pusat Sosialisasi dan Sasana Kecil Orang Batak Melatih Lidah untuk Berdebat

Johan Gregorius Manotari Pardede oleh Johan Gregorius Manotari Pardede
13 Juli 2020
A A
lapo tuak MOJOK.CO

lapo tuak MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Manusia merupakan makhluk Zoon Politicon, sepenuturan Aristoteles. Artinya, manusia tak dapat hidup seutuhnya tanpa orang lain. Maka tak heran mulai dari lahir sampai meninggal setiap orang akan dibantu orang lain. Bagi orang Batak, kebersamaan itu berpusat di sebuah tempat bernama lapo tuak.

Merujuk arti harafiahnya, lapo adalah warung atau kedai dan setiap pengunjung yang datang disajikan minuman tuak (nira enau). Jadi, disebutlah lapo tuak.

Pengunjung di tempat itu bukan satu kelas tertentu. Orang berpendidikan tinggi hingga kurang pendidikan, orang kaya dan sederhana, semuanya bersatu dalam kenikmatan tuak. Segala keluh kesah dan beban hidup dapat dikeluarkan di sana tanpa mesti ada yang tersinggung.

Di lapo tuak juga biasa disediakan gitar. Maka tak mengherankan diselingan candaan, petikan gitar akan menemani. Lagu andung-andung (ratapan) sering menjadi pilihan para pengunjung lapo. Kesan lagu sentimentil sebagai ungkapan atas bernitnya (perih) kehidupan dinyanyikan bersama-sama. Tampang sangar membuat setiap orang yang melihat mereka juga akan merasakan bahwa mereka “manusia biasa” yang gampang tersentuh.

Lapo tuak juga memiliki peranan penting dalam kesejarahan nasional. Nahum Situmorang musikus legendaris Batak menciptakan beraneka lagu di sini. Sebut saja lagu “Pulo Samosir” yang berkisah tentang alam Pulau Samosir. Lissoi menceritakan kegiatan para pemuda di Lapo Tuak, Na Sonang do Hita Nadua tentang lagu romansa sepasang kekasih yang tak jadi menikah. 

Satu lagi lagu yang fenomenal digubahnya di lapo tuak dan mendapat peringkat kedua saat dilakukan sayembara lagu kebangsaan. Peraih peringkat pertama saat itu adalah lagu “Indonesia Raya” milik W.R Supratman. Konon, naskah lagu legendaris itu dibuang oleh Nahum karena tidak berhasil menjadi juara satu sehingga lirik dan judul aslinya tidak diketahui.

Orang Batak yang lihai berdebat, menempa diri dari sasana yang lebih kecil, yaitu lapo tuak. Tempat ini seakan menjadi pusat perdebatan dan analisis politik, sosial, dan hukum. Dengan mimik serius, hampir setiap orang yang berada di sana memberikan pendapatnya, lalu didebat tanpa ada yang tersinggung.

Tanpa ada pemandu acara, setiap orang bisa terpuaskan menyampaikan pendapatnya di lapo tuak. Tanpa terpotong oleh instruksi pembawa acara atau jeda iklan. Bantahan-bantahan atas suatu pendapat disampaikan secara frontal. Tidak ada rasa ketersinggungan sama sekali. Mirip sama prinsip Batak yang mengatakan, “Lebih baik kau mengata-ngatakan keburukanku di hadapanku daripada harus membicarakannya pada orang lain di belakangku.”

Baca Juga:

Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh

Persaudaraan Orang Batak Itu Kental? Tunggu Dulu, Margamu Apa?

Bahkan para sarjana yang sedang nongkrong di lapo, bisa saja kalah perdebatan dengan ama-ama lapo (bapak-bapak yang sering di lapo) kalau bahasa yang digunakan terkesan membley (halus).

Lapo juga bisa menjadi indikator terlaksananya program pemerintah. Jika ama-ama lapo tidak pernah membicarakan kebijakan pemerintah, artinya kebijakan belum menjangkau masyarakat. Jika kebijakan sudah dijalankan, kebijakan itu pasti dinonangi (gosipi).

Tak ayal, lapo tuak berperan sebagai tempat sakral kunjungan para calon pejabat. Berbekal traktiran minum tuak dibarengi marisap (merokok) bersama, calon pejabat akan menjelaskan keinginannya yang ingin menjadi parhobas (pelayan), bisa sebagai kepala daerah atau legislatif.

Sesudah dipaparkan, akan muncul serentetan pertanyaan dari ama-ama lapo. Mereka, yang mayoritas bukan lulusan perguruan tinggi, bisa bertanya atau mendebat dengan bahasa layaknya pakar. Hasil dari latihan berdebat di sasana kecil ini. Tak heran jika muncul adagium, “Tambahi tuakmu asa tabo hita manghatai,” artinya: tambahkan tuakmu biar enak kita yang mengobrol.

Melihat sederet fungsi lapo tuak itu, tak mengherankan ketika si ucok atau butet (anak laki-laki; anak perempuan) jika disuruh inangnya (mamanya) mencari amongnya (bapaknya), lapo tuak yang menjadi tempat incaran pertama.

BACA JUGA Hal yang Perlu Anda Ketahui Jika Jatuh Cinta pada Perempuan Batak atau tulisan Johan Gregorius Manotari Pardede

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Juli 2020 oleh

Tags: bataklapolapo tuaktuak
Johan Gregorius Manotari Pardede

Johan Gregorius Manotari Pardede

Mahasiswa STAN yang doyan menulis dan membaca.

ArtikelTerkait

orang batak melihat dangdut jawa mojok

Melihat Betapa Suksesnya Dangdut Jawa dari Perspektif Orang Batak

22 September 2021
5 Masakan Babi di Semarang yang Bikin Ngiler Terminal Mojok

5 Masakan Babi di Semarang yang Bikin Ngiler

2 September 2022
lapo tuak medan batak sumatera utara fungsi sosial ngobrol debat diskusi waerung kopi gelas minum mabuk nyanyi nongkrong sama teman mojok

Lapo Tuak, Tempat Orang Batak Menghibur Diri dan Mengasah Skill Debat

2 Mei 2020
tugu batak toba eksistensi marga mojok

Tugu sebagai Pertanda Eksistensi Marga di Suku Batak

23 November 2020
Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh Mojok.co

Olahan Kecombrang Tidak Cocok untuk Semua Orang, di Lidah Saya Rasanya Aneh

25 Oktober 2025
Membantah Tulisan tentang Hal yang Bisa Bikin Usaha Warung Kelontong Bangkrut terminal mojok.co

Perbedaan Mencolok Warung Kelontong Milik Orang Madura dan Batak

19 Desember 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.