Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Lampu Jalan yang Dimatikan Adalah Langkah Baik Pemerintah yang Patut Diapresiasi

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
8 Juli 2021
A A
Lampu Jalan yang Dimatikan Adalah Langkah Baik Pemerintah yang Patut Diapresiasi terminal mojok.co penerangan jalan

Lampu Jalan yang Dimatikan Adalah Langkah Baik Pemerintah yang Patut Diapresiasi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

PPKM sudah berjalan lagi. Sebuah kebijakan yang diambil untuk menekan angka korban dari wabah corona, katanya begitu. Meski sebenarnya kita tahu, sebab musabab pandemi yang nggak kelar-kelar adalah kebijakan yang semrawut sejak awal. Namun, mari lupakan itu dan kita dukung segala kebijakan dari pemerintah kita untuk menangani pandemi. Bismilah, Jubir Kementrian Kesehatan.

Seperti biasa, selama PPKM banyak diadakan sweeping dan patroli di jalanan. Mulai dari penyitaan hingga penyemprotan air ke tempat usaha yang masih ngeyel buka. Namun, saya ingin membahas salah satu kebijakan dari beberapa daerah yang saya rasa patut kita beri apresiasi. Mematikan lampu jalan saat malam hari adalah jalan ninja mereka. Ini beneran, bukan banyolan semacam menyemprot desinfektan di jalanan. Hal semacam ini benar-benar terjadi. Diterapkan oleh beberapa daerah di Indonesia. Sebuah ide yang tak disangka-sangka keluar dari para manusia yang dianggap mampu untul menjalankan roda pemerintahan daerah.

Ada pihak yang setuju, pun sangat amat menentang hal ini. Alasan dari para pembuat kebijakan ini adalah, agar masyarakat tak pergi ke mana-mana saat malam. Kita tahu, tak semua orang bisa duduk dan rebahan santai di rumah. Ada para pekerja yang masih harus berseliweran saat malam. Namun, memang ada juga para pemuda pemudi anti bobok gasik, yang memang niatnya keluar malam buat main dan cari angin. Mengingat malam itu gelap, ditambah tak ada lampu jalan, apa nggak bahaya? Apalagi jika si pengemudi sedang mengantuk, ditambah udara dingin, jalan gelap gulita, kiranya nanti makin terbuai dan ditakutkan terjadi kecelakaan karena tak sengaja bobok di atas motor.

Sudah ada banyak berita yang bisa kita lihat, banyak terjadi kecelakaan di jalanan kota yang gelap itu. Saya kira pihak yang tak suka kebijakan ini ada benarnya. Namun, melihat kengeyelan pembuat kebijakan, saya rasa ada sebuah misi tertentu yang sedang mereka laksanakan. Ada petuah terselebung dari kebijakan unik ini. Tak mungkin bikin kebijakan anyep-anyep saja, pasti semua ini untuk rakyat.

Siapa tahu, niat pemerintah memang untuk melatih kemampuan berkendara dan mengajarkan kita soal rasa syukur. Di tengah perkotaan, di mana-mana dihiasi lampu jalan yang terang dan indah. Sementara di pelosok desa lain, bahkan di luar Jawa, jalanan tak punya penerangan saat malam hari. Kampung saya yang tak jauh dari alun-alun saja, minim penerangan. Bahkan banyak daerah lain di negara kita yang belum dialiri listrik. Kiranya mereka tengah melatih rasa syukur dan kepekaan nurani warganya. Agar kita ikut merasakan penderitaan saudara-saudara sebangsa dan setanah air. Selain itu, hal ini bisa sekalian melatih kemampuan mata dan kepekaan refleks. Biar nggak gampang kaget kalau lewat daerah seperti kampung saya.

Jika ternyata cara itu masih belum berhasil, izinkan saya memberi saran. Agar makin tambah gayeng dan tambah berjaya, bisa ditambah inovasi lain. Sekalian saja aspal-aspal dilunthung atau dikelotok. Bikin lubang sana-sini. Biar sekalian melatih kemampuan berkendara dan njajal shockbreaker. Kalau perlu, jalanan diganti tanah dan tak perlu diberi lampu merah. Biar benar-benar kapok dan nggak ada yang berani lagi keluar malam-malam. Sekalian melatih tenggang rasa. Agar merasakan keadaan jalanan di banyak wilayah Indonesia yang lain. Yang rusak, berlubang, dan minim fasilitas keselamatan. Dengan begitu, kebijakan yang sudah apik tadi jadi nggak nanggung-nanggung, remuk-remuk sisan.

Kiranya sebagai warga yang baik, saya hanya bisa nyengkuyung dan mendukung setiap kebijakan yang baik semacam ini. Kebijakan yang mampu mengubah negara menjadi lebih baik dan lebih waspada lagi. Sehingga di masa depan, saat muncul kebijakan yang sebelas dua belas dengan kebijakan mematikan lampu jalan, masyarakat jangan buru-buru marah, dan main kontra saja. Memang soal kebijakan yang baik ini, tinggal pintar-pintar kita mencari celah kebaikan dan sisi husnuzan-nya. Pasalnya, kebijakan yang baik adalah soal sudut pandang. Soal hasilnya yang menyengsarakan rakyat dan bikin celaka, itu hal yang lain lagi.

BACA JUGA 6 Kebiasaan Buruk Pengendara di Lampu Merah atau tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Baca Juga:

Pemerintah Bangkalan Madura Nggak Paham Prioritas, Memilih Sibuk Bikin Ikon Pendidikan daripada Perbaiki Kualitas Pendidikan

Jalan Pantura Lamongan Memang Suram, Kok Bisa Lampu Penerangan Jalannya Kalah Terang sama Lampu Motor Honda Revo Saya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 6 Oktober 2021 oleh

Tags: covid-19Lampu JalanpemerintahPojok Tubir Terminal
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

31 negara mencekal pelancong dari indonesia mojok

Kalau Pak Luhut Bilang Penanganan Pandemi Itu Terkendali, Terus Kenapa 31 Negara Mencekal Pelancong dari Indonesia?

14 Juli 2021
Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus Mojok,co

Tapera Bukti Nyata Kita Hidup di Negara yang Salah Urus

29 Mei 2024
Konser Coldplay Cuma Sehari di Jakarta, Harusnya Pemerintah Sadar Diri dan Berbenah xyloband

Konser Coldplay Cuma Sehari di Jakarta, Harusnya Pemerintah Sadar Diri dan Berbenah

11 November 2023
Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona

Ide Ngawur Yasonna yang Pengin Bebaskan Napi Korupsi karena Corona

3 April 2020
permintaan maaf pak luhut mojok

Pak Luhut Seharusnya Nggak Perlu Minta Maaf ke Masyarakat

19 Juli 2021
Festival Tawuran Jaksel: Kenapa sih Pemerintah Berlomba Bikin Ide Konyol?

Festival Tawuran Jaksel: Kenapa sih Pemerintah Berlomba Bikin Ide Konyol?

13 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.