Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Aturan Baru Bisa Melamar Kerja Kembali setelah 2 Tahun Ditolak Itu Syarat yang Problematik

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
19 Desember 2023
A A
Aturan Baru Bisa Melamar Kerja Kembali setelah 2 Tahun Ditolak Itu Syarat yang Problematik lamaran kerja

Aturan Baru Bisa Melamar Kerja Kembali setelah 2 Tahun Ditolak Itu Syarat yang Problematik (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi pencari kerja di zaman sekarang itu mumet. Sudahlah dilabeli pengangguran dan acap kali jadi bahan omongan tetangga, syarat yang dicantumkan pada banyak info lowongan kerja terkini juga nggak kalah ruwet—soal ini, tentu para tetangga tentu nggak akan pernah mau tahu. Sebab, hanya pengin gibah untuk sekadar mengisi waktu luang saja. Iya, kan?

Salah satu hal yang sering dijadikan ajang curhat tahunan oleh para pencari kerja adalah kegagalan mereka untuk bisa bekerja di satu perusahaan tertentu. Karena gagal atau tidak lolos seleksi, lantas baru bisa/diperbolehkan mengirimkan lamaran kerja kembali dua tahun kemudian. By the way, curhatan ini bisa dengan mudah ditemui di kolom internet atau media sosial—bahkan tanpa harus menyebut nama perusahaannya sekalipun.

Belum selesai sampai di situ, karena masih ada batas usia yang akan dipertimbangkan kembali saat melamar. Secara matematis, maksimal peluang untuk mencoba melamar di perusahaan tersebut adalah dua kali, mentok tiga kali. Tergantung di usia berapa kamu mencoba melamar. Selebihnya, ya, mohon maaf belum bisa diterima, silakan cari yang lain. Begitu kira-kira respons dari sisi perusahaan.

Syarat lamaran kerja yang problematik

Bagi saya, baik sebagai profesional maupun personal, di perusahaan mana pun, bergerak di lini bisnis apa pun, penerapan aturan lamaran kerja tersebut terasa problematik. Memang, tidak ada larangan saklek untuk melamar kembali di kemudian hari, tapi ada batas waktu dan usia. Jadi, ya, gimana ya. Mau melamar lagi harus nunggu dua tahun kemudian. Eh, begitu sudah dua tahun, malah kepentok persyaratan usia.

Sebab, gagal dalam proses seleksi atau wawancara kerja bukanlah suatu dosa besar. Banyak faktor yang menyertai. Para pencari kerja bisa belajar sekaligus memperbaiki celah sebelumnya, untuk kemudian bisa mencoba kembali tanpa diberi batas waktu. Selama tidak melakukan kecurangan atau melanggar aturan, sah-sah saja.

HRD bisa dimengerti, tapi…

Sebagai perekrut, saya bisa mengerti pemikiran sebagai HRD atau di sisi perusahaan tentang, “Ah, yang lamar dia lagi-dia lagi. Nggak ada yang lain apa? Baru aja tes dan gagal juga. Ngebet banget kerja di sini. Butuh yang fresh, nih.” Tapi, mau bagaimana pun, mem-blok para pelamar kerja yang sebelumnya gagal, kemudian boleh melamar kembali pada waktu yang sudah ditentukan, sama saja merampas hak mereka untuk mencoba dan sulit dibenarkan, sih. Barangkali, para kandidat sudah lebih siap dan bisa memperbaiki kekurangan sebelumnya.

Selain itu, jika boleh menerka, saya mengerti hal tersebut dilakukan agar bisa lebih efektif, efisien, menyaring kandidat lebih cepat, sekaligus memproses kandidat terbaru (bukan yang baru saja mencoba, kemudian gagal, lalu mencoba kembali). Jadi bisa meminimalisir dumelan, “Lah, ini kan kandidat yang gagal kemaren, udah coba lamar lagi aja. Mana kurang sesuai kualifikasi lagi.” Namun, sekali lagi, rasanya masih sulit sekali dibenarkan.

Bahkan, pembelaan seperti, “Itu sudah bagus diberi info dan notifikasi belum lulus tes secara baik-baik dan bisa melamar kembali kapan, lho. Katanya pelamar kerja butuh itu,” tidak bisa dijadikan pembenaran, sih. Itu lain soal, Bang.

Baca Juga:

Wanita Sudah Menikah Sulit Dapat Kerja: HRD Cari Karyawan Apa Calon Mantu?

SKCK Harusnya Tidak Lagi Jadi Syarat Melamar Kerja, kalaupun Wajib Ada, Sebaiknya Dipermudah Saat Menerbitkannya

Suka atau tidak, hal ini menjadi salah satu bitter truth yang ada di dunia kerja. Perlu diminimalisir, bahkan diatasi. Aturan baku mengenai diskriminasi (pada info lowongan) kerja, perlu dibuat saklek.

Jadi concern pemerintah nggak sih?

Sebetulnya, ini jadi salah satu concern dalam visi-misi njenengan nggak, sih, Pak Capres dan Cawapres? Jika belum, selain soal perluasan/menciptakan lapangan pekerjaan, tolong menjadi sorotan juga, Pak. Harapannya biar ekosistem bekerja pada dunia kerja atau pada saat mencari pekerjaan, bisa lebih baik.

Sekadar mengingatkan saja, Pak. Nggak semua orang minatnya berwirausaha. Ada yang senang, minat, semangat sekali bekerja untuk orang lain dan menyalurkan kemampuannya, tapi, kepentok aturan saat mencari-melamar-bahkan sewaktu bekerja bertemu dengan hal tidak menyenangkan lainnya.

Tapi, seandainya memang masih berat atau belum menjadi concern, saya mau minta tolong ke tetangga di lingkungan rumah saja. Biar the power of gibah yang dimiliki oleh para tetangga bisa dialihkan ke persoalan yang dimaksud. Bikin bising hingga didengar oleh njenengan atau para pemegang wewenang biar ada regulasi yang jelas soal syarat pada info lowongan kerja yang sering kali agak nganu ini.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kenapa Ada Syarat Identitas Tertentu untuk Calon Pelamar Kerja?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Desember 2023 oleh

Tags: aturanlamaran kerjapersyaratan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

bullying perundungan sekolah mojok

Bullying Masih Subur karena Sekolah Lebih Fokus Ngurusin Rambut dan Kaos Kaki

8 Oktober 2022
cara menyusun cv cara memakai linkedin stafsus presiden staf khusus kontroversi billy mambrasar linkedin west wing white house gedung putih as hujatan netizen bio mojok

Menyusun CV dan Memakai LinkedIn Seharusnya Diajarkan di Bangku Kuliah

2 Juli 2020
Cerita Fresh Graduate Melawan Dunia Kerja: Saya Butuh 40 Kali Melamar Kerja untuk Mendapat Pekerjaan

Cerita Fresh Graduate Melawan Dunia Kerja: Saya Butuh 40 Kali Melamar Kerja untuk Mendapat Pekerjaan

7 Januari 2024
aturan duduk pejabat

Aturan Duduk Pejabat di Acara Resmi Pemerintah yang Amat Ribet

28 November 2021
Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

22 Juli 2022
Aturan Tidak Tertulis Ketika Naik Batik Solo Trans agar Selamat dari Semprotan Supir

Aturan Tidak Tertulis Ketika Naik Batik Solo Trans agar Selamat dari Semprotan Supir

8 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.