Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Laki-laki yang Suka Ngetes Perempuan untuk Nebak Nama Bumbu Dapur Itu Punya Masalah Apa?

Siti Halwah oleh Siti Halwah
27 April 2021
A A
bumbu dapur wanita dites nama rempah mojok

bumbu dapur wanita dites nama rempah mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali nama-nama rempah dan bumbu dapur trending di Twitter, saya biasanya menemukan orang-orang—khususnya laki-laki—yang membuat tweet pertanyaan provokatif bernada sindiran, seperti: kira-kira cewek jaman sekarang tahu nama-nama bumbu ini nggak? Atau pernyataan serupa “cewek sekarang mana tahu sama nama-nama bumbu ini, taunya cuma make-up dan joget TikTok”. Pertanyaan tersebut biasanya disertai dengan gambar berbagai bumbu dan rempah seperti jahe, kunyit, kencur, dan lainnya.

Sewaktu pertama kali tahu tentang pertanyaan itu, tentu saja saya merasa ke-trigger dan dengan bangganya menjawab semua pertanyaan tentang bumbu-bumbu tersebut. Tujuannya untuk membuktikan bahwa saya adalah pribadi yang berbeda dengan para perempuan zaman sekarang, sekaligus mematahkan persepsi tentang perempuan zaman sekarang seperti yang dikenal oleh si pembuat tweet. Bahwa meskipun zaman sudah modern, saya masih sangat hafal dengan aneka bumbu dasar dan rempah-rempah yang biasanya ada di dapur Indonesia.

Namun, lama kelamaan mulai muncul pertanyaan dalam diri saya. Mengapa saya memerlukan validasi laki-laki tentang kemampuan saya dalam mengenali bumbu-bumbu dapur? Mengapa saya harus merasa bangga saat berhasil mengenali macam-macam bumbu tersebut? Mengapa timbul perasaan tidak terima dan kesal jika disamakan dengan perempuan masa kini yang—menurut si pembuat twit—adalah jenis perempuan yang cuma jago make-up dan joget Tiktok?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat saya menarik kesimpulan bahwa saya sepertinya sudah masuk dalam jebakan si pembuat twit. Bahwa menurut si pembuat twit pertama, perempuan harus bisa mengenali berbagai macam bumbu dapur. Kedua, perempuan yang hebat adalah perempuan yang bisa masak—divalidasi dengan mengenali berbagai macam bumbu. Ketiga, perempuan masa kini hanya jago make-up dan joget Tiktok—makanya nggak akan kenal sama macam-macam bumbu dapur. Keempat, keahlian perempuan dalam memakai make-up seringkali berbanding terbalik dengan kemampuannya di dapur.

Nyatanya, semua pernyataan di atas tentu saja subjektif dan hanya berdasarkan pada asumsi si pembuat twit. Di kolom komentar, banyak saya temui para perempuan yang juga ke-trigger dan terjebak untuk menjawab nama-nama bumbu dapur tersebut dengan benar. Nggak lupa disertai dengan pernyataan seperti: saya bisa make-up dan saya kenal nama bumbu-bumbu tersebut.

Padahal, kalau mau jujur saya lebih suka para perempuan mengabaikan saja twit yang meminta mereka untuk menebak nama-nama bumbu dapur tersebut. Alasannya karena ia bersifat patriarki yang justru melanggengkan budaya bahwa perempuan harus bisa memasak. Padahal, memasak itu basic skill yang harusnya dikuasai oleh setiap manusia, apa pun jenis kelaminnya. Ya kali cuma perempuan saja yang disuruh memasak, sementara si laki ongkang-ongkang kaki sambil ngerokok di teras.

Lagipula, mengetes kemampuan perempuan dalam mengenal bumbu-bumbu dapur tersebut rasanya sudah nggak relevan di zaman ini. Semakin lama, dunia semakin modern. Muncul berbagai variasi teknologi yang salah satunya dikenal sebagai bumbu instan. Seperti namanya, bumbu instan tentu saja sangat mudah digunakan, ringkas, dan nggak memerlukan banyak bumbu-bumbu dapur yang proses pengolahannya rumit. Jadi, untuk apa menghafal bumbu-bumbu tersebut kalau mau bikin sayur sop saja hanya perlu satu saset bumbu sop instan?

Selain itu, setelah saya pikir-pikir ulang mengapa hanya perempuan saja yang seringkali dapat pertanyaan semacam itu? Bagaimana kalau kondisinya dibalik, misalnya, menyuruh laki-laki untuk menebak macam-macam alat pertukangan dan kegunaan yang biasanya digunakan untuk memperbaiki kerusakan sehari-hari di dalam rumah? Atau, bisa juga dengan meminta laki-laki untuk mendemonstrasikan cara memperbaiki genteng yang rusak? Pasti nggak enak, kan.

Baca Juga:

Bumbu Racik Instan Kemasan: Ancaman bagi Pengetahuan tentang Resep Asli Masakan Indonesia

Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

Makanya saran saya sih, mulai hari ini kurang-kurangin deh bikin pertanyaan provokatif yang sebenarnya hanya melanggengkan budaya patriarki tersebut. Dan bagi saudara-saudara perempuan saya, mari mulai galakkan sikap pengabaian pada twit yang sebenarnya cuma ingin menggiring opini dan mengkotak-kotakkan perempuan berdasarkan persepsi laki-laki saja. Ingat, semua perempuan sama hebatnya kok, dengan atau tanpa kenal sama sekali dengan bumbu-bumbu dapur tersebut. Lagipula, ada Google tempat bertanya resep, jadi nggak perlulah dihafal ~

BACA JUGA Embel-embel Kewajiban Perempuan Membuat Saya Malas Beres-beres Rumah dan tulisan Siti Halwah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 April 2021 oleh

Tags: bumbu dapurPatriarkirempah
Siti Halwah

Siti Halwah

menulis untuk eksis

ArtikelTerkait

Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

2 November 2023
minuman sampah wedhang uwuh sejarah asal-usul resep ahli rempah mojok.co

Kisah tentang Minuman Sampah di Makam Raja Mataram

14 Juli 2020
Ningsih Tinampi dan Lingkaran Setan Patriarki

Ningsih Tinampi dan Lingkaran Setan Patriarki

26 November 2019
Yang Terjadi Ketika Perempuan Stop Bilang 'Terserah' terminal mojok.co

Embel-embel Kewajiban Perempuan Membuat Saya Malas Beres-beres Rumah

21 November 2020
7 Minuman Penjaga Stamina dari Penjuru Nusantara, Cocok Dinikmati di Musim Hujan Terminal Mojok

7 Minuman Penjaga Stamina dari Penjuru Nusantara, Cocok Dinikmati di Musim Hujan

14 Oktober 2022
feminisme

4 Hal yang Diberikan Feminisme untuk Laki-laki

14 Mei 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.