Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Musik

Lagu Malaysia, yang Dibenci dan yang Tetap Masuk ke Hati

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
16 Februari 2021
A A
Lagu Malaysia, yang Dibenci dan yang Tetap Masuk ke Hati mojok.co

Lagu Malaysia, yang Dibenci dan yang Tetap Masuk ke Hati mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang suka mendengarkan lagu di berbagai kesempatan, saya tidak punya genre tertentu yang dijadikan sebagai kiblat. Mulai dari dangdut, K-Pop, nasyid, lagu Malaysia, dan kawan-kawan, semuanya masuk dengan baik di telinga.

Tapi, meskipun bisa menikmati semua jenis musik, saya merasa ada lagu-lagu tertentu yang hanya cocok dinikmati di waktu-waktu tertentu. Contohnya, lagu Barat lawas. Menurut saya, lagu ini cocok didengarkan kalau sore hari atau malam hari, ketika semua pekerjaan sudah selesai. Hah? Selesai? Apa itu selesai? Yaaa, minimal lagi nggak dikejar-kejar deadline, lah. Alangkah tidak nyambungnya ketika lagi buru-buru nggarap sesuatu, ehhh, yang disetel lagu slow mellow kek lagu Barat lawas. Halah, yang ada malah pengin selonjoran trus bobok.

Saya jadi ingat waktu dulu masih jadi punggawa di program siaran pagi di radio. Saya pernah kena marah bos gara-gara nggak sengaja muter lagu slow di pagi hari. Bikin nggak semangat, katanya. Iya sih iya. Bayangkan, pagi hari kita berangkat dengan semangat 45, bersiap melawan dunia, ehhh, di tempat kerja disambut dengan lagu mewek-mewek! Duh. Nggak cucok.

Saya, mantan Bos saya di radio, bahkan mungkin Anda, boleh saja punya prinsip lagu mellow itu nggak cocok diputar pagi-pagi. Tapi, di dunia ini, pasti ada juga orang yang nggak pakai cocoklogi dalam hal memutar lagu. Yang penting gue suka lagu itu, mau diputar pagi, siang, sore atau malam, ya, pas-pas aja. Love is blind, Bro… love is blind.

Sialnya, satu di antara orang-orang itu adalah teman kerja saya, satu ruangan pula! Kalian tahu nggak lagu apa yang dia putar? Lagu Malaysia, Cyin. Iya, sih, nggak semua lagu Malaysia itu temponya lambat. Yang gedubrakan juga ada. Tapi, ndilalah, yang sempat booming di Indonesia kayak “Suci dalam debu” (Iklim), “Gerimis Mengundang” (Slam), “Isabella” (Amy Search), “Rindu Serindu-Rindunya” (Exist), dan masih buanyak lainnya. Kebanyakan lagu ini punya tempo yang lambat dan jauh dari kata semangat. Dan, lagu-lagu itulah yang teman saya putar di pagi hari.

Bayangkan. Lagu Malaysia di pagi hari! Potek seketika semangatku. Nasib… nasib. Tapi, ya mau bagaimana lagi? Masa mau protes? Wong dia itu kan senior saya  selera orang itu kan beda-beda. Kayaknya kok koplak banget kalau sampai urusan suka-menyukai lagu pun harus didikte. Apalagi, teman saya ini kelihatan bahagia banget kalau lagu-lagu itu diputar. Sesekali dia bakal ikut nyanyi, meskipun yah, suaranya gitu deh. Nggak tega rasanya harus memutus kebahagiaan dia hanya karena saya kurang sreg dengan timing pemutarannya. Ya, sudah. Bisa apa saya selain sabar?

Pun saya yakin, saya bukan satu-satunya orang yang punya temen penyuka lagu-lagu Malaysia. Kalian juga pasti punya, kan? Atau malah kalian sendiri? Nggak heran, sih. Sebab lagu-lagu Malaysia ini memang sempat booming, jauh, jauhhh sebelum lagu K-Pop. Kalau tidak salah, lagu Malaysia ini mulai sering diputar di radio pada era 90-an. 

Sayangnya reputasi lagu dari negeri Jiran ini nggak selalu mulus. Kadang dianggap lawas dan nggak ngepop. Beda sama K-Pop yang sering jadi kebanggaan.

Baca Juga:

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Waini. Nasib lagu Malaysia memang 11-12 sama lagu-lagunya Kangen Band. Dibenci, tapi sebenarnya masuk ke hati. Dianggap kasta terendah, padahal aslinya banyak yang suka atau minimal hafal dengan liriknya. Sungguh ini merupakan definisi yang indah dari benci tapi rindu. Mungkin kalian tidak seperti teman, eh, senior saya yang sering memutar lagu-lagu Malaysia untuk menemani bekerja. Tapi, paling tidak, saya yakin kalian pasti hafal setidaknya satu lagu. Sudah, akui saja. Bukan aib.

Masa sih tetap ngaku nggak apal satu pun? Memangnya lagu yang ini kalian anggap apa kalau bukan lagu Malaysia?

Upin dan Ipin inilah dia. Kembar seiras itu biasa.

Nah nah nah. Terbukti, kan? Kandyaniii….

BACA JUGA Ternyata Juminten-nya Kangen Band Adalah Mbak-mbak Pekok yang Gemar Hedon dan artikel Dyan Arfiana Ayu Puspita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 29 Desember 2021 oleh

Tags: lagu malaysiaMusikselera musik
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Ratusan Lagu K-Pop Hilang dari Spotify, Berikut Alternatif Platform Streaming Untuk Pencinta K-Pop Terminal Mojok

Mana yang (Beneran) Lebih Unggul, Spotify atau YouTube Music?

11 Juni 2021
Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

Mengenang Band Indonesia One Hit Wonder di Era 2000-an

9 Mei 2022
Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic terminal mojok.co

Semua Tidak Harus Lofi pada Akhirnya, tapi Wajib Dicoba jika Anda Musicaholic

22 Oktober 2020
Tenang, Setiap Masalah Member dan Staf JKT48 Pasti Ada Jalan Keluarnya terminal mojok.co

Perhatian Member JKT48 Itu Semu, Fans yang Telanjur Baper Mbok Sadar

1 Oktober 2020
Lagu JKT48 Bukan Sekadar Lagu Terjemahan Jepang yang Liriknya Aneh terminal mojok.co

Lagu JKT48 Bukan Sekadar Lagu Terjemahan Jepang yang Liriknya Aneh

7 Oktober 2020
Album Baru Band Itu Pasti Mengecewakan, Nggak Usah Terlalu Berharap Makanya terminal mojok.co

Album Baru Band Itu Pasti Mengecewakan, Nggak Usah Terlalu Berharap Makanya

14 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.