Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Lagu “Kangen” Dewa 19, Tembang Tumpuan Kerinduan Lintas Generasi

Damar Senoaji oleh Damar Senoaji
16 Juni 2020
A A
lagu kangen

Lagu "Kangen" Dewa-19, Tembang Tumpuan Kerinduan Lintas Generasi

Share on FacebookShare on Twitter

 “Kutrima suratmu, tlah kubaca dan aku mengerti. Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku, bersama lagi~”.

Petikan lirik lagu di atas adalah curahan hati seseorang yang mendamba kehadiran pujaan hatinya nun jauh di sana. Selembar surat menandakan romantisme dan ketelatenan dalam meluapkan rasa rindu, lirik yang sangat orde baru 90-an sekali.

Lagu “Kangen” merupakan salah satu sumbangsih terbesar Ahmad Dhani pada dunia hiburan tanah air selain gosip receh dan manuver politik yang terkesan noob. Lirik yang sederhana dan bercerita seputar kerinduan yang melanda dua insan adalah makna yang dijual oleh lagu tersebut. Situasi yang sangat relevan dengan kondisi perekonomian di Indonesia.

Eh tunggu, lho kok kondisi ekonomi?

Ya jelas, dong. Lagu Kangen adalah lagu andalan para perantau yang merindukan juwita kesayangannya di kampung halaman. Situasi yang diceritakan oleh lagu Kangen menggambarkan tidak meratanya pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia sehingga mengakibatkan banyak putra daerah mesti merantau ke kota-kota besar untuk mencari pekerjaan dan harus rela meninggalkan kekasihnya di desa yang tak tersentuh pembangunan. Tampak bahwa sejak dulu Ahmad Dhani sudah lantang mengkritik kebijakan penguasa, respect gan he he he.

Setidaknya ada tiga versi lagu “Kangen” yang populer di belantika musik tanah air. Pertama, versi asli yang dirilis pada tahun 1992. “Kangen” versi asli sangat bernuansa pop rock yang kala itu menduduki posisi sebagai genre yang cukup digandrungi anak muda era 80-an akhir hingga 90-an awal.

Ahmad Dhani sendiri pernah bercerita bahwa lagu “Kangen” terinspirasi dari You’re All I Need-nya White Lion yang merupakan salah satu band pop rock internasional dengan kualitas oke punya. Padahal, pada bagian melodi saat Andra menggaungkan lead guitar-nya, kord-nya juga amat mirip dengan Hard To Say I’m Sorry-nya Chicago. Positif thinking aja, mungkin Dhani emang ogah nginget-nginget detil jaman susah dulu.

Versi kedua adalah yang direkam oleh mendiang Chrisye dengan Sophia Latjuba (2002). Selain Sophia Latjuba yang vokalnya pas-pasan keteteran meladeni merdunya suara Chrisye, aspek lain yang menarik untuk diperhatikan adalah aransemen yang anggun, megah dengan sound yang lebih kaya dari versi asli.

Baca Juga:

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

Membongkar Konsep Tasawuf pada Lagu Dewa 19 yang Berjudul “Satu”

Tidak hanya bunyi-bunyian kibor dan gitar saja, versi Chrisye juga turut menghadirkan instrumen biola dan beat drum yang lekat dengan genre R&B. Usut punya usut, versi kedua ini diaransemen oleh Erwin Gutawa yang memang ahlinya mengomandoi orkestra, sehingga musiknya lebih masuk ke telinga kelas menengah atas yang lebih mapan secara ekonomi dan mature secara usia ketimbang versi asli tahun 90-an yang lebih cocok buat kelompok usia muda.

Yang ketiga adalah versi re-mastered Dewa 19 yang dirilis pada tahun 2007, namun sesi vokal diisi oleh Once. Versi Once terasa lebih nge-rock dan lebih macho, mungkin untuk menunjang karakter vokal Once dan pukulan drummer baru, Agung Yudha yang merupakan jebolan grup band Powerslave yang emang rock banget.

Namun sayang, album Kerajaan Cinta yang memuat versi Once ini kurang laris di pasaran. Tembang “Dewi” ternyata tidak mampu mendongkrak penjualan Kerajaan Cinta sehingga membuat “Kangen” versi Once mungkin menjadi versi yang paling tidak populer jika dibandingkan dengan dua versi sebelumnya, selain karena tidak ada perilisan video klip Kangen versi Once dan amat mungkin image lagu “Kangen” yang dibawakan oleh Dewa 19 sudah terlanjur lekat dengan vokal Ari Lasso yang dirilis 15 tahun sebelumnya sehingga versi Once tidak terlalu signifikan dalam menggaet pendengar baru.

Selain tiga versi “resmi” yang telah disebutkan di atas, baru-baru ini lagu “Kangen” kembali trending di ranah hiburan Indonesia berkat Tiara Andini yang menyanyikan lagu tersebut pada event Grand Final sebuah acara pencarian bakat di salah satu televisi swasta Januari lalu. Penampilan syahdu yang ‘ke-Raisa Raisa an’ plus bumbu gimmick dengan Dul Jaelani menambah value “Kangen” versi Tiara ini.

Setelah mentas sebagai runner-up Idol, Tiara seringkali tampil di berbagai acara musik on-air maupun off-air. Dalam penampilannya tersebut, Tiara selalu menyenandungkan “Kangen” di atas panggung. Tanpa disadari, Tiara yang masih berusia 18 tahun turut menjerat penikmat musik baru dengan kelompok usia lebih muda untuk melantunkan Kangen-nya Dewa 19 karena segmentasi terbesar penggemar Tiara Andini amat mungkin berasal dari kelompok usia kelahiran tahun 2001-2007 yang tengah menginjak usia puber dan sedang merindukan gebetannya di sekolah karena mematuhi kebijakan “School from Home” akibat Pandemi Covid-19, weleh welehh.

Timeless-nya lagu Kangen lagi-lagi menjadi bukti bahwa Ahmad Dhani sejatinya merupakan seorang musisi yang jenius jika ia tidak sedang sibuk berpolitik atau ribut dengan drummer punk. Lagu “Kangen” terbukti tidak lekang dimakan zaman dan mampu menembus berbagai segmentasi usia penikmat musik di Indonesia. Terlebih relevansinya dengan kondisi sosial ekonomi Indonesia yang apabila tidak segera menjalankan asas pemerataan pembangunan, otomatis akan membuat lagu Kangen terus didengungkan oleh para pendamba sentuhan, belaian, dan tentu saja para perantau pendamba cuan, eaaaa.

BACA JUGA Lagu “Tiara”: Sebuah Romansa Tak Berbalas Dari Dul Jaelani Kepada Tiara Andini dan tulisan Damar Senoaji lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 Juni 2020 oleh

Tags: ahmad dhanidewa 19lagu kangenlagu lintas generasi
Damar Senoaji

Damar Senoaji

Spesialis oret-oret random, lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Bisa diajak ngobrol di akuntwitter @DamarEvans_06

ArtikelTerkait

Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu terminal mojok

Ahmad Dhani dan Kenangan tentang Kontroversi Konyol Lagu Satu

7 November 2021
OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi Kalian Keren Terminal Mojok

OSIS SMA Berani Undang Noah dan Dewa 19 buat Pensi: Kalian Keren!

30 September 2022
Dewa 19 dan Perekrutan Ello yang Tidak Perlu-perlu Amat

Dewa 19 dan Perekrutan Ello yang Tidak Perlu-perlu Amat

1 Maret 2022
Menebak Alasan Edy Rahmayadi Ngantuk Setengah Mati ketika Nonton Konser Dewa 19

Menebak Alasan Edy Rahmayadi Ngantuk Setengah Mati Nonton Konser Dewa 19

3 Maret 2023
Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

Urusan Backing Vocal Dewa 19, Lilo KLa Project Juaranya

17 Januari 2023
Lagu Peterpan untuk melawan depresi (IG @arielnoah)

3 Lagu Underrated Peterpan untuk Membantu Kamu Melawan Depresi

17 Februari 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.