Lagu “Arjunanya Buaya”
“Katanya ke kantor, alasannya lembur, tapi kau happy.”
“Bicaramu banyak, suka pura-pura, aku tertipu.”
“Selingkuh kau anggap biasa, wanita mana yang tak kecewa? Arjunanya buaya.”
Begitulah isi penggalan reff dari lagu dangdut “Arjunanya Buaya” milik Inul Daratista. Dalam reff lagu tersebut dijelaskan bahwa aku lirik merasakan kekecewaan yang mendalam kepada sosok suami yang digambarkan sebagai sosok Arjuna dari wiracarita Mahabharata.
Sosok suami yang diharapkan dan digambarkan sebagai Arjuna, yang harusnya pengasih dan setia, ternyata tukang serong. Hingga kecewalah si istri, meski sesungguhnya dalam wiracarita Mahabharata sosok Arjuna adalah memang hidung belang dan memiliki banyak istri dan setia kepada banyak wanita.
Lagi-lagi, sebuah lagu dangdut dengan lirik yang tidak elok. Eh, malah menjadi semacam lagu wajib yang harus ada di setiap resepsi perkawinan di Kalsel.
#3 Lagu dangdut dengan judul “Mandul”
Lirik lagu dangdut milik Rhoma Irama ini terkesan memiliki kesan positif. Namun, tetap saja vibes lagu ini menggambarkan keresahan yang mendalam serta guratan kekecewaan seorang istri yang belum hamil juga meski sudah masuk tahun ke-10.
Sebagai seorang istri ku merasa sedih
Ku takut dirimu kecewa padaku
Pernikahan bukan hanya tentang bersatunya laki-laki dan perempuan dalam ikatan yang halal. Menikah adalah upaya untuk meneruskan garis keturunan. Pula, kehadiran anak yang dianggap sebagai pelengkap, mampu mempererat hubungan suami dan istri.
Lestarinya keturunan sering dianggap sebagai puncak dari pernikahan. Oleh sebab itu, ketika suatu pernikahan tidak bermuara kepada hadirnya keturunan, rasa kecewalah yang akhirnya singgah.
Hal inilah yang sering menyebabkan seorang laki-laki melakukan pembenaran dan memutuskan untuk menikah lagi. Meski terkadang juga penyebab tidak hamilnya si istri ada di pihak suami.
Tentu tidak bisa dimungkiri kalau lagu dangdut memiliki semacam “sihir”. Makanya, musik dangdut sering menjadi semacam senjata andalan agar sebuah resepsi perkawinan menjadi “pecah” dan tak terlupakan.
Namun, seperti yang sudah dinyatakan sebelumnya. Boleh jadi bukan hanya kata-kata yang merupakan doa, lagu pun demikian juga. Maka, seperti kata-kata bahwa ada yang baik untuk diucapkan ada yang tidak, lagu dangdut demikian adanya. Ada yang baik dibawakan di acara perkawinan, ada yang tidak.
Penulis: Zulfan Fauzi
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 3 Alasan Orang Benci Musik Dangdut