Kuliah magister itu mahal!
Faktor individu berhenti di tengah jalan saat kuliah magister, bukan sekadar karena faktor ketidaknyamanan saja. Faktor lainnya adalah persoalan dana kuliah. Dana kuliah magister sudah tentu lebih mahal daripada sarjana. Dana kuliah sarjana saja sudah bikin gigit jari, apalagi magister, bisa bikin makan hati.
Perihal dana kuliah pun tidak luput menjadi hal yang harus dipersiapkan. Apabila tidak mempersiapkannya secara matang, bisa-bisa kita tidak mampu membayar biaya kuliah magister yang terbilang mahal dibandingkan kuliah sarjana. Mahal banget, serius. Kalau kalian merasa UKT 4,5 juta udah gede, bakal nangis liat magister. Ketika tidak mampu membayar, biasanya kampus akan menonaktifkan status mahasiswa.
Kalau status sudah nonaktif, tentu tidak bisa melanjutkan kuliah. Namun, jangan khawatir kalau tidak memiliki kemapanan finansial, tetapi memiliki keinginan tinggi untuk melanjutkan magister, masih ada jalur lain dengan memakai beasiswa. Banyak beasiswa S2 dari berbagai lembaga. Tinggal kita berusaha dan bertawakal agar bisa lolos seleksi beasiswa.
Jadi jangan mengira kuliah magister itu indah dan mudah. Pada dasarnya, banyak lika-liku serta kepedihan di dalamnya. Oleh karenanya, jangan asal melanjutkan magister kalau tidak merencanakan dan mempersiapkannya dengan matang. Dan yang tidak kalah penting, kita harus siap dengan penderitaan saat menuntut ilmu pengetahuan. Sebab, kata Aristoteles, “Pendidikan akarnya pahit, tetapi buahnya manis.”
Lalu ketika sudah memperoleh rasa manis dari buahnya, jangan lupa untuk berbagi pengetahuan pada orang lain. Apakah mampu?
Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Cara Menjadi Mahasiswa S2 yang Baik dan Benar