4 Tindakan Curang Kuli Bangunan yang Bikin Kantong Jebol

4 Tindakan Curang Kuli Bangunan yang Bikin Kantong Jebol Mojok.co

4 Tindakan Curang Kuli Bangunan yang Bikin Kantong Jebol (unsplash.com)

Saya punya beberapa teman yang pernah bekerja sebagai kuli bangunan. Mereka menceritakan beberapa tindakan curang yang kerap dilakukan kuli demi keuntungan pribadi. Tindakan curang ini merugikan banyak pihak, terutama pemberi kerja.  

Mungkin sudah banyak yang mengetahui beberapa tindakan curang ini, tapi ada juga yang belum. Bagi kalian yang belum tahun, wajib membaca dengan seksama tulisan ini supaya kantong kalian nggak jebol ketika membangun rumah kelak. Kuli yang tidak amanah nyata ada dan banyak di Indonesia. 

#1 Jam kerja kuli bangunan lebih pendek dari semestinya

Tidak berbeda dengan pekerjaan full time di bidang lain, hitungan upah kuli bangunan adalah 8-9 jam kerja dalam sehari. Namun, teman saya mengatakan, banyak kuli yang jam kerjanya lebih pendek daripada seharusnya. Mereka biasanya mengambil waktu istirahat yang panjang, sehingga jam kerjanya mungkin hanya 6-7 jam saja. 

Apalagi kalau musim hujan. Kuli bangunan sangat gabut. Kata teman saya, kalau hujan dan proyek tidak memungkinkan digarap, mereka hanya nyantai-nyantai saja, merokok dan ngopi hingga hujan reda. 

#2 Pekerjaan sengaja molor agar terus digaji

Tindakan curang yang satu ini saya kira sudah nggak asing lagi. Sudah banyak yang menjadi korbannya. Banyak kuli nggak amanah yang sengaja mengerjakan proyeknya lebih lama agar terus bekerja dan digaji. Kalau suatu proyek dengan cepat dikerjakan, mereka harus mencari proyek lain yang datangnya tidak pasti. 

Asal tahu saja, upah harian kuli bangunan sekitar Rp75.000-100.000 per hari. Mereka terus digaji selama proyek atau bangunan belum jadi. Kuli yang memperpanjang pengerjaan proyek jelas bikin kantong jebol pemberi kerja. 

#3 Hasil yang mengecewakan

Hasil yang mengecewakan kerap dialami oleh pemberi kerja dengan sistem borongan. Artinya, pemberi kerja menyewa kuli untuk mengerjakan proyek dalam jangka waktu tertentu. Sebenarnya tujuan sistem borongan ini baik yaitu supaya kuli tidak molor dalam pengerjaannya. Sayangnya, kuli bangunan dengan sistem borongan kerap kali tidak maksimal dalam pengerjaannya. Ujung-ujungan pemilik proyek harus menelan dana lagi untuk memperbaiki yang kurang. 

#4 Material bangunan diembat oknum kuli bangunan

Nah, ini yang paling parah. Ada teman saya yang bercerita, ternyata ada oknum yang sengaja membawa pulang material atau bahan bangunan dari proyek yang sedang dikerjakan. Bukan material yang kecil seperti palu atau semacamnya, oknum ini bisa membawa keramik sekardus hingga semen sekarung. Biasanya oknum-oknum ini melakukan aksinya di proyek-proyek besar supaya tidak ketahuan. 

Bukannya mau merendahkan pekerjaan kuli bangunan, hanya saja saya ingin mengingatkan kepada pembaca sekalian kalau kuli tidak amanah itu banyak. Itu mengapa kalian perlu berhati-hati ketika kelak menggunakan jasa kuli untuk membangun rumah atau hal lain. Awasi dan hitung betul-betul, jangan sampai kantong kalian jebol karena ulang curang para kuli. 

Penulis: Muhammad Mundir Hisyam
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Pengalaman Saya Menjadi Kuli Bangunan Selama Satu Hari

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version