Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang

Nurul Fauziah oleh Nurul Fauziah
17 April 2024
A A
Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang Mojok.co

Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kursi prioritas di Kereta Rel listrik (KRL) seringkali menjadi topik yang sering dibicarakan dalam konteks pelayanan transportasi publik. Salah satunya KRL Jogja-Solo. KRL Solo-Jogja yang penuh sesak selalu menjadi bahan pembicaraan terutama kursi prioritas. Kemarin saat weekend bertepatan dengan libur Lebaran saya kebetulan naik KRL sembari mengunjungi Jogja, kota istimewa yang seringkali menjadi destinasi wisata setiap orang.

Sebagai transportasi umum dengan harga yang murah KRL Solo-Jogja menjadi pilihan tepat bagi setiap orang. Sehingga udah nggak heran lagi kalau KRL Solo-Jogja selalu dipenuhi para pengunjung. Sesaknya KRL Solo-Jogja ini dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai macam usia dan keadaan. Untuk itu, pihak KAI sebenarnya sudah menuliskan secara jelas dan besar mengenai kursi prioritas pengunjung. Namun, meskipun sudah ada upaya untuk mengimplementasikan kursi prioritas ini, masih banyak keluhan bahwa kebijakan ini belum berlaku secara efektif. Menurut saya ada beberapa alasan mengapa kursi prioritas di KRL masih belum berlaku sepenuhnya. 

Berebut tempat duduk KRL Jogja-Solo seperti war tiket konser

Percayalah perebutan tempat duduk di KRL Jogja-Solo sama ketatnya dengan war tiket konser artis luar negeri. Apalagi di akhir pekan dan di waktu-waktu padat, perebutannya benar-benar sengit. Saya pernah memilih pulang dari Jogja ke Solo menggunakan KRL dengan  waktu keberangkatan sore hari alias 17.45 WIB. Kondisinya benar-benar padat. 

Sedikit informasi jadwal KRL Jogja-Solo sebenarnya cukup banyak. Dari siang hari hingga malam hari saja setidaknya ada 8 pilihan jam. Pilihan itu ada 13.05; 14.33; 15.20; 16.30; 17.45; 19.15; 20.16 dan 22.35 WIB. Itu baru keberangkatan mulai siang hari, belum termasuk dari pagi hari. Pilihan waktunya semakin banyak. 

Keputusan tersebut ternyata salah besar. Banyak sekali penumpang pada waktu keberangkatan tersebut. Bahkan, saat sebelum pintu terbuka dengan sudah banyak orang yang siap-siap berlari masuk agar mendapatkan kursi tempat duduk. 

Coba bayangkan war tempat duduk se extreme ini apakah rela melepaskan tempat duduk untuk orang lain? Sudah pasti jawabannya tidak. Padahal banyak dari kursi prioritas “direbut” oleh anak muda yang punya semangat dan energi tinggi. Mereka rela berlari mengerahkan seluruh energi untuk segera mendapatkan kursi. 

Petugas keamanan KRL kesulitan untuk mengawasi

Sebenarnya, hampir di setiap gerbong KRL Jogja-Solo terdapat petugas keamanan yang bertugas menjaga ketertiban gerbong. Termasuk, memastikan kursi prioritas diduduki oleh mereka yang berhak. Sayangnya, tugas ini sulit mereka jalankan karena kondisi gerbong sering sesak. Jangankan menegur atau memastikan kursi prioritas, untuk bergerak dan bernapas saja kesulitan. 

Dalam kondisi seperti ini, memang kehadiran petugas keamanan memang kurang maksimal. Mau tidak mau, empati dari masing-masing penumpanglah yang memungkinkan kursi prioritas dipergunakan sebagaimana mestinya. Permasalahannya, kebanyakan penumpang KRL Jogja-Solo memang nggak punya empati. 

Baca Juga:

Bepergian Solo-Jogja Lebih Nyaman Naik Motor daripada KRL yang Penuh Sesak

Kasta Kereta Api Kediri-Semarang, KA Majapahit Masih Jadi Juaranya

Bahkan, saya pernah lihat, seorang remaja duduk di kursi prioritas dengan alasan kaki sakit. Jelas saja kakinya sakit wong sebelum masuk gerbong dia berlari sekuat tenaga agar dapat kursi. Benar-benar aneh. 

Ketidakpekaan penumpang KRL 

Saya terheran-heran dengan penumpang KRL yang nggak peka. Nggak hanya soal kursi prioritas, ketidakpekaan itu juga mereka tunjukan dalam memilih waktu keberangkatan kereta. Saya sedikit kesal dengan para orang tua yang membawa koper dan anak-anak yang ikut keberangkatan di jam-jam padat. 

Di tengah kondisi yang padat seperti itu, saya kasihan dengan anak-anaknya. Saya pernah lihat seorang anak terjatuh saat masuk KRL saat masuk gerbong kereta. Selain berbahaya bagi anak, orang tua juga berpotensi kena aksi pencopetan atau tindakan kriminal lain. 

Saya tahu, tiket KRL ini murah, bisa diandalkan dan menghemat budget mudik. Tapi mbok ya tolong, kalau mau pergi dengan anak beserta koper segede gaban mbok ya pilih jam malam. Pilihlah waktu atau jam-jam lenggang seperti pagi hari. Di saat itu orang tua nggak akan kerepotan membawa koper dan anak-anak bisa duduk santai sendiri. 

Saya merasa kursi prioritas KRL Jogja-Solo seperti ujian bagi para penumpang. Di situ terlihat betul penumpang mana yang peduli dengan sesamanya mana yang tidak. Jadi, kalau kalian ingin melihat sifat seseorang yang sesungguhnya, cobalah ajak mereka naik KRL Jogja Solo. 

Penulis: Nurul Fauziah
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Naik Bus Transjakarta Jadi Nggak Nayaman karena Banyak Penumpang Aneh

 Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 April 2024 oleh

Tags: Jogja-SoloKeretaKRL Jogja-Solokursi prioritas
Nurul Fauziah

Nurul Fauziah

Anak rumahan yang suka dengan isu sosial.

ArtikelTerkait

KRL Jogja Magelang Moda Transportasi yang Dibutuhkan Warga (Unsplash)

KRL Jogja Magelang Semakin Dibutuhkan Warga, Pemerintah Sebaiknya Segera Mewujudkannya

7 Januari 2025
Pop Mie Nasi Adalah Inovasi Mi Instan Paling Nggak Penting yang Pernah Ada terminal mojok.co

Pop Mie Adalah Teman Perjalanan Jauh yang Hakiki

30 Desember 2019
Kursi Prioritas KRL Jogja-Solo, Cara Mudah Menguji Empati Seseorang Mojok.co

Naik di Gerbong KRL Jogja-Solo Paling Belakang Adalah Upaya Menjaga Kewarasan

27 Agustus 2024
Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

Kasta Makanan Kereta Api dari yang Enak Banget sampai Nggak Banget

9 Mei 2025
Surat Terbuka dari Kereta Prambanan Ekspres yang Berhenti Beroperasi Selamanya terminal mojok.co

Surat Terbuka dari Kereta Prambanan Ekspres yang Berhenti Beroperasi Selamanya

17 Februari 2021
Membandingkan Perjalanan Solo-Jogja, Mending Naik Bus Suharno Atau KRL?

Membandingkan Perjalanan Solo-Jogja, Mending Naik Bus Suharno Atau KRL?

3 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.