Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini

Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini (Fakhrir Amrullah via Unsplash)

Kota Lama Gresik, Sisi Lain dari Kabupaten yang Sumpek Ini (Fakhrir Amrullah via Unsplash)

Kota Lama Gresik membuat saya tak lagi menghakimi kota ini dengan sebegitu lantangnya

Dunia memang selalu berubah dengan kecepatan di luar logika. Dulu wisata selalu identik dengan wahana. Kemudian muncul istilah hidden gems. Wisata mbrasak-mbrasak ke gang. Menemui tempat yang mungil, lucu, dan jarang terlihat. Sialnya, wisata seperti ini tampaknya mulai digemari. Khususnya bagi anak-anak muda.

Sedikit cerita, minggu lalu saya mengikuti kegiatan City Walking Tour yang diadakan oleh @Kammari. Sebuah kegiatan menjelajahi gang-gang dan bangunan tua yang ada di Kota Lama Gresik. Serta tentu saja, menemui cerita di balik bangunan tua yang lucu-lucu itu.

Iya, kawasan kota lama ternyata nggak cuma ada di Jakarta, Surabaya, atau Semarang. Gresik pun juga punya kawasan dengan bangunan tua yang terpelihara lho.

Wajah lain Gresik yang tak saya tahu

Sejujurnya, jauh dari lubuk hati terdalam, saya sering menganggap kalau Gresik itu isinya cuma pabrik, wisatanya cuma ziarah wali, dan kalau perjalanan ke sana, yang didapat cuma sumpeknya saja. Begitu kira-kira pandangan saya terhadap tetangga Kabupaten Lamongan ini.

Bahkan, saya selalu mesoh-mesoh ketika melewati beberapan jalur “neraka” di Gresik. Yakni sepanjang Jl. Raya Golokan, Jl Raya Bungah, Jl arah ke alun-alun Sidayu, dan Jl. Raya Manyar.

Iya, tiga jalan tersebut sangat menyebalkan. Selain kondisi jalan yang bergelombang, jalan tersebut adalah “sirkuit” truk-truk besar melaju. Dan tentu saja, panasnya nggak karuwan. Jika kalian lewat sana pasti akan setuju dengan slogan, Gresik Sumpek. Cobain aja~

Namun, dari sekian hal-hal menyebalkan tersebut, seakan semuanya termaafkan saat saya tahu Kota Lama Gresik. Sebuah kawasan cagar budaya yang merupakan wujud kolaborasi antara Kementerian PUPR dan Pemda. Ada beberapa titik di kawasan tersebut. Salah satunya adalah kampung Kemasan.

Cerita tentang Kampung Kemasan

Fyi, Kampung kemasan berasal dari kata emas. Sebab, dulu, sekitar abad ke 18, di sana tinggal keturunan China yang bernama Bak Liong yang merupakan pengrajin emas terkemuka pada zamannya.

Kampung tersebut berisi bangunan tua bergaya kolonial, yang sekilas mirip dengan rumahnya Nyai Ontosoroh di film Bumi Manusia. Beberapa bangunan lain memiliki ornamen China yang khas.

Sungguh, saya benar-benar kagum. Bayangkan saja kalian berjalan menyusuri gang-gang yang di samping kanan-kiri berjejer rumah zaman dulu yang otentik. Bahkan beberapa rumah masih ada penghuningnya. Suasana semakin paripurna dengan nuansa gang kecil yang hidup. Iya, di sana masih banyak anak kecil bermain, serta warga yang duduk di pinggir jalan. Benar-benar autentik.

Baca halaman selanjutnya

Rumah Gajah Mungkur, ikon Kota Lama

Selain itu, tidak jauh dari kampung Kemasan, ada Rumah Gajah Mungkur. Sentra batik khas Gresik yang dibangun dengan cukup megah. Bagi saya, Rumah Batik Gajah Mungkur ini layak dijadikan ikon kota lama. Sebab, tak hanya megah, tapi juga estetik sekali.

Jika bangunan di kampung Kemasan didominasi warna merah. Rumah Gajah Mungkur ini didominasi warna coklat muda dan tua. Rumah ini didirikan pada 1896 dengan gaya kolonial.

Mungkur dalam bahasa Jawa dapat diartikan sebagai membelakangi. Seperti namanya, di sana ada patung gajah yang posisinya menghadap membelakangi jalan, atau dalam artian mungkur.

Tempat yang hjarus dikunjungi di Kota Lama Gresik

Selain beberapa lokasi di atas, masih ada makam Nyai Ageng Pinatih (ibu angkat Sunan Giri), Klenteng Kim Hin Kiong (Klenteng tertua di Jawa Timur), Gardu Suling, dan sebagainya.

Pusat kawasan Kota Lama ini nantinya adalah Jl Basuki Rahmat yang dijadikan Malioboro-nya Gresik. Iya, desainnya Malioboro banget. Meski secara kreativitas penataan kota, saya kurang setuju dengan desain tersebut, tapi saya tetap memberi apresiasi dengan dibangunnya kawasan ini.

Jika kalian ingin membeli oleh-oleh, saya sarankan ke Pudak “Cap Kuda”. Toko oleh-oleh legendaris dengan rasa yang bener-bener khas. Lokasinya masih di sekitaran kawasan tersebut. Sekadar info, kalau sore udah pada habis, jadi bergegaslah guys-guysku.

Bagi yang penasaran, lokasi kawasan Kota Lama ini tak jauh dari alun-alun kota Gresik. Kampung Kemasan sendiri hanya berjarak sekitar 300 meter saja.

Meski demikian, bagi yang ingin berkunjung (apalagi warga luar Gresik), saya sarankan untuk mengikuti City Walking Tour dari @kammari. Sebab, kawasan ini cukup luas. Dan memang bukan destinasi yang disediakan rute perjalanan secara utuh.

Sebagai gambaran, kawasan ini Mirip Kotagede di Jogja, lah. Artinya yang bukan warga sekitar akan kesusahan untuk mbrasak-mbrasak ke kampung yang saya maksud di atas. Untuk info kegiatan City Walking Tour, pantengin aja Instagram mereka.

Yah, sekali lagi, Kota Lama Gresik adalah destinasi yang menarik. Cobalah untuk mengunjunginya, biar pas ke Gresik, isinya nggak cuma mengumpat saja~

Eh, satu lagi, jika kalian ke sana pas siang, jangan lupa pakai topi, ya! Gresik panasss, Lur.

Sumber gambar: Fakhrir Amrullah via Unsplash

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Hal Istimewa yang Bisa Kamu Dapat di Gresik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version