Mungkin banyak orang kenal Kediri hanya di tahu kuning, olahan bekicot, Simpang Lima Gumul, dan Gunung Kelud. Ada juga salah satu yang jadi ciri khas asli orang Kediri, yakni kosakata yang bikin kalian plonga-plongo.
Ketika pertama kali jadi mahasiswa baru di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, banyak temen-temen yang menganggap aneh kosakata khas yang saya ucapkan. Pernah suatu saat, ketika saya ngopi bersama teman-teman sekelas. Dengan banyaknya mahasiswa yang berasal dari luar Tulungagung, pertemuan pertama kali ini diiringi dengan obrolan ngalor-ngidul. Ketika saya mulai bicara sama temen-temen, agaknya mereka mulai merasa aneh dengan gaya bahasa saya.
Ada beberapa kosakata khas orang Kediri yang saya ucapkan saat ngopi sama teman-teman di warkop waktu itu. Di antaranya.
#1 Peh
Saya sendiri lahir dan besar di Kediri, jadi saya cukup sering menggunakan kata “peh”. Istilah “peh” dalam bahasa Indonesia bisa dimaknai “waduh”. Jadi, “peh” merupakan sebuah bentuk penekanan kata.
Bambang: “Posisi lagi di mana, Bol?”
Kabol: “Di rumah ini, ada apa?”
Bambang: “Ayo ngopi?”
Kabol: “Peh, nggak disek, keuangan lagi kosong, nih.”
#2 Ujug-Ujug
Ujug-ujug merupakan kata yang aneh, menurut teman saya. Pasalnya, kata ini hampir sama seperti suara kereta api lewat yang suaranya, “Jug ujug ujug ujug”. Perlu diketahui, kosa kata ujug-ujug dalam bahasa Indonesia artinya tiba-tiba. Contoh penggunaannya seperti ini.
Di suatu malam di Kediri, tepatnya di warkop sekitaran Jalan Dhaha. Ada empat orang yang bernama Bambang, Kabol, Paijo, dan Supri yang lagi kumpul membicarakan hal yang serius. Di saat serius-seriusnya ujug-ujug datang seekor tikus yang kedatangannya tanpa diundang. Empat orang yang melihatnya kaget seketika. Sampai-sampai kopi Supri tumpah.
Ujug-ujug ini adalah kata yang dipakai saat hal-hal yang cukup mengagetkan. Seperti yang saya contohkan di atas.
#3 Ndelalah
Kalau dalam bahasa Indonesia “ndelalah” adalah “ternyata”. Terdengar memang cukup aneh jika di telinga orang yang bukan asli Kediri. Namun, kosakata “ndelalah” menurut saya, ya, cukup nyaman kalau dipakek.
Misalnya begini. Jika empat orang pada cerita sebelumnya sedang ngopi dan dikagetkan dengan seekor tikus, sampai-sampai kopi Supri tumpah. Supri pun pesan kopi lagi dan mereka melanjutkan obrolannya. Waktu pun menunjukkan jam 12 malam, akhirnya mereka pulang. Di tengah perjalanan “ndelalah” Supri teringat kalau belum bayar kopi yang dia pesan.
#4 Mak Bedunduk
Kosakata “mak bedunduk” ini menurut teman-teman saya juga cukup aneh. Dalam bahasa Indonesia, “mak bedunduk” adalah “tiba-tiba muncul”. Kata ini sebenarnya hampir sama dengan “ujug-ujug”. Namun, “mak bedunduk” konotasinya lebih ke hal yang menyeramkan.
Nah, dari keempat kosakata di atas, kamu sudah familiar dengan yang mana, nih? Yang kira-kira sudah sering kamu dengar dalam percakapan sehari-hari?
BACA JUGA 5 Rekomendasi Warkop untuk Warga Kediri dan tulisan Ricky Alfandi lainnya.