Bisnis Konter Pulsa: Dulu Primadona, Sekarang Merana

Bisnis Konter Pulsa: Dulu Primadona, Sekarang Merana

Bisnis Konter Pulsa: Dulu Primadona, Sekarang Merana (Pixabay.com)

Kalau kamu sedang berniat untuk membuka bisnis sampingan, jangan pernah menjadikan jual pulsa sebagai opsi. Coba, liat berapa bisnis konter pulsa yang bertahan di tempatmu?

Jauh sebelum internet menjamur seperti sekarang, internet adalah sebuah privilese bagi orang-orang tertentu. Wajar, harga paket internet kala itu cukup mahal. Belum lagi kalau butuh akses internet di PC, maka harus menggunakan modem yang harganya mencapai ratusan ribu. Sehingga mayoritas masyarakat saat itu memilih menggunakan pulsa secara langsung.

Kala itu, pulsa digunakan untuk menunjang kebutuhan berkomunikasi melalui ponsel. Selain biaya yang lebih murah daripada internet di zaman itu, cara menggunakannya juga lebih sederhana, nggak perlu daftar macem-macem. Tinggal mengandalkan dua fitur bawaan ponsel, yaitu SMS dan telepon.

Kebutuhan pulsa yang sangat tinggi, menyebabkan bisnis jual pulsa kala itu diminati masyarakat. Saking diminatinya, saya merasa konter pulsa lebih mudah ditemui daripada Indomaret atau Alfamart. Bahkan, banyaknya pemain di bisnis ini sampai menimbulkan persaingan pasar. Berbagai cara mereka lakukan untuk menarik minat pelanggan, mulai dari perang harga sampai menyediakan aksesoris ponsel agar barang dagangan mereka lebih lengkap.

Memudarnya eksistensi konter pulsa

Namun, saya baru menyadari bahwa kini eksistensi konter pulsa mulai memudar. Hal ini saya alami beberapa hari lalu ketika ingin membeli pulsa, konter pulsa langganan saya ternyata sudah gulung tikar. Akhirnya, saya berniat mencari konter lain di wilayah sekitar tempat tinggal.

Beberapa menit menyusuri jalan, saya dibuat terkejut mengetahui bahwa sudah nggak ditemukan lagi konter pulsa dalam radius 2 KM dari rumah. Nggak wajar ini, saya jadi bertanya-tanya, apa konter pulsa saat ini sudah nggak dibutuhkan masyarakat, ya?

Setelah saya ingat-ingat, memang beberapa kali saya menemui konter pulsa yang kondisinya hidup susah tutup tak mau. Misal kebersihan yang nggak dirawat dan barang-barang display yang seadanya, terkesan pasrah dan cuma ngehabisin stok aja.

Gaya baru masyarakat membeli pulsa bikin konter pulsa jadi nggak menarik

Saya curiga banyaknya konter pulsa yang gulung tikar juga disebabkan gaya baru konsumen dalam berbelanja. Seperti halnya pedagang Tanah Abang yang kalah saing dengan e-commerce dan ojek pangkalan yang kalah dengan ojek online. Hal yang sama juga dialami oleh pedagang pulsa, mereka harus merelakan posisinya digeser kemajuan teknologi.

Saat ini, masyarakat lebih memilih membeli pulsa melalui e-commerce atau layanan digital lainnya. Jelas saja, lebih efisien dan hemat waktu. Selain itu, saat ini juga jarang sekali orang menyimpan pulsa, kebanyakan langsung dibelikan paket data. Jadi ya, jual pulsa bukanlah hal yang menarik untuk sekarang.

Baca halaman selanjutnya: WhatsApp berkontribusi terhadap berkurangnya konter pulsa…

Munculnya WhatsApp dan aplikasi sejenis

Selain gaya baru masyarakat dalam berbelanja, saya rasa kehadiran aplikasi serupa WhatsApp juga berkontribusi terhadap berkurangnya konter pulsa. Dahulu, pulsa merupakan satu-satunya pilihan untuk berkomunikasi melalui ponsel. Berbeda dengan sekarang dimana aplikasi-aplikasi tersebut tidak lagi menggunakan pulsa, melainkan koneksi internet.

Kehadiran aplikasi seperti WhatsApp juga mampu menggantikan peran SMS dan telepon. Bahkan mereka dapat digunakan secara gratis. Hanya membutuhkan koneksi internet. Hal ini menyebabkan kita lebih takut tidak memiliki paket data daripada tidak memiliki pulsa.

Internet murah dan maraknya pengguna Wi-Fi

Saat ini, harga paket data jauh lebih terjangkau daripada dulu. Bahkan, beberapa provider menjual paket data paling murah dengan harga di bawah Rp5.000. Sehingga akses internet semakin mudah dijangkau oleh masyarakat. 

Bahkan, jika dirasa kurang worth it masih ada opsi lain yang lebih terjangkau, lho, yaitu memanfaatkan WiFi umum yang bisa kamu temui dengan mudah di warkop terdekat. Dengan membayar nominal yang sama, kamu sudah bisa mendapatkan satu gelas kopi ditambah akses internet yang lebih leluasa. Kondisi ini lagi-lagi mampu melemahkan eksistensi konter pulsa.

Menimbang beberapa hal tersebut, saya menarik kesimpulan bahwa bisnis konter pulsa adalah bisnis yang sudah termakan zaman. Sangat nggak cocok untuk dijadikan opsi mencari penghasilan tambahan. Kalau kamu sempet kepikiran untuk mencoba bisnis ini, sebaiknya cepat-cepat putar haluan cari ide bisnis yang lain.

Yang namanya perkembangan zaman, memang tak bisa dilawan. Pilihan tetap ada di tanganmu, sih. Nek aku sih, ora.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jangan Beli Pulsa Sama Saya Kalau Cuma Mau Ngutang!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version