Indonesia menjadi salah satu negara yang kerap didatangi artis-artis Kpop. Banyak sekali konser Kpop digelar setiap tahunnya. Benar-benar menjadi angin segar bagi para fans yang merindukan idolanya.
Sejauh pengamatan saya, promotor semakin profesional mengelola konser-konser Kpop yang digelar di Indonesia. Banyaknya aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi penonton agar konser berjalan lancar dan nyaman. Misal, ada larangan membawa kamera profesional hingga tidak boleh membawa botol kaca. Bahkan, baru-baru ini tidak sedikit promotor yang mewajibkan penonton memakai tas transparan berbahan PVC agar memudahkan ketika pengecekan.
Di luar aturan tertulis itu, sebenarnya ada aturan-aturan nggak tertulis yang sebaiknya dipatuhi oleh penonton konser Kpop. Kalau tidak, siap-siap saja kalian viral di media sosial. Hal semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Karena mengganggu kenyamanan bersama, tidak jarang seseorang viral hingga akunnya digeruduk fans.
Daftar Isi
#1 Jangan angkat ponsel terlalu tinggi
Aturan tidak ditulis promotor, tapi wajib dipatuhi adalah jangan angkat ponsel terlalu tinggi demi merekam artis idola. Perilaku ini begitu diharamkan karena menghalangi penonton yang ada di belakangnya. Padahal mereka yang datang kan sama-sama merogoh kocek cukup dalam untuk menonton konser.
Awalnya, orang-orang seperti ini mungkin akan ditegur secara sopan. Kalau masih ngeyel, mereka akan diteriaki. Kalua masih bebal, siap-siap saja wajah-wajah itu viral di sosmed. Aturan ini juga berlaku untuk properti konser lain seperti handbanner atau headfan.
#2 Serobot orang agar dapat barisan depan
Menyerobot antrean adalah hal yang keliru entah saat hendak nonton konser maupun kondisi-kondisi lain. Antrean yang tidak tertib membuat kondisi tidak kondusif. Ujung-ujungnya penonton tidak bisa menikmati konser.
#3 Berteriak dengan kata-kata kasar
Ketika begitu mengagumi seseorang mungkin akan berkata-kata kasar. Misalnya, di saat konser meneriakkan, “Ganteng banget lo anjing” atau “Cakep banget si cok”. Sebenarnya itu hanyalah wujud ekspresi seseorang, hanya saja tidak semua terbiasa dengan ucapan kasar itu. Apalagi mereka yang datang ke konser berasal dari berbagai daerah dan latar belakang. Alangkah lebih baik, fans mengekspresikan kekaguman itu dalam kata-kata lain, supaya penonton lain sama-sama nyaman gitu.
#4 Membawa properti konser yang aneh-aneh
Saking cintanya dengan idola, tiap konser berlangsung fans pasti beradu kreativitas dengan membawa properti dengan tulisan yang unik. Properti ini biasanya dalam bentuk slogan tulisan yang tujuannya seru-seruan hingga bisa di-notice para artis. Saking semangatnya, biasanya secara tak sadar para fans malah menulis hal yang ambigu dan berpotensi tak nyaman saat dibaca oleh artisnya.
Biasanya para pemilik akan langsung ditegur di sosial media untuk tidak lagi berbuat seperti itu. Kalau properti ketahuan terlebih dahulu sebelum dibawa ke konser, biasanya fans lain akan meminta oknum tersebut tidak membawanya ke konser.
#5 Membuat properti kebutuhan konser dari foto fansite
Penonton konser Kpop biasanya membawa properti seperti bendera, slogan atau handbanner, headfan, hingga freebies yang biasa dibagi sebelum konser. Nah, properti-properti itu biasanya memerlukan foto sang idola. Memang banyak sekali foto idola tersebar di media sosial, tapi ternyata nggak semua foto bisa digunakan lho. Apalagi foto-foto yang dari para fansite.
Fansite adalah orang-orang yang memotret performa idol secara proper. Biasanya mereka melarang siapapun menggunakan fotonya untuk properti maupun diperjualbelikan tanpa izin. Kalau ada yang ketahuan, biasanya penggemar lain yang akan menegur secara baik-baik. Kalau bebal, ya siap-siap saja akunnya digeruduk omel-omelan pedas warga.
Aturan-aturan di atas mungkin terlihat sepele. Namun, saran saya, kalian tetap patuhi saja. Hal-hal itu bisa menciptakan kondisi yang sama-sama nyaman selama nonton konser. Kalian juga nggak mau kan wajah kalian viral dan akun media sosial digeruduk fans?
Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Drama Korea yang Bikin Orang Kota Pengin Hidup di Desa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.