Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kondangan Fighter yang Galau Antara Flat Shoes dan High Heels: Dasar Nggak Penting!

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
22 Agustus 2019
A A
kondangan

kondangan

Share on FacebookShare on Twitter

Cewek memang makhluk yang tidak pernah jauh dari diksi ‘galau’. Instingnya yang selalu dibawa perasaan alias baper memang bukan main-main. Sesuatu yang simpel dan bisa ditangani dengan solusi simpel juga pun—di tangan dan pikiran ala cewek bisa terlihat seperti lorong jalan di sebuah labirin. Ribet, Lur! Ya meskipun nggak semua cewek bertipikal ribet sih. Tapi akuilah wahai kalian para cewek. Di antara kalian pasti ada jenis-jenis cewek ribet di dunia ini.

Di antara yang saya yakini, sesuatu ini adalah sesuatu yang paling saya yakini dari asal muasal keribetan dan kegalauan cewek yang sering dialami. Sebenarnya saya juga pernah mengalami kegalauan ini, tapi ya saya nggak mau ambil ribet aja sih. Sesuatu itu adalah galau antara flat shoes dan high heels buat dipakai ke kondangan. Galau ini terbilang galau yang gak penting juga sih. Tapi saya heran, galau semacam ini banyak saya temui juga di sekitar saya.

Sedihnya lagi, ketika kegalauan itu ditambah dengan memadu-padankan baju kondangan. Para cewek riweuh ini selalu tidak ingin tampil salah kostum di mata para tamu lainnya. Meskipun doyan caper, tapi diperhatiin karena salah kostum kan juga nggak nyaman, gitu lho! Bagi para cewek, datang ke kondangan adalah satu kesempatan baik buat dapat peruntungan. Apalagi kalau sekaligus reunian di tempat kondangan temen. Kondangan bakal jadi alibi.

Selain baju, make up look yang harus dipertimbangkan sematang mungkin, sepatu yang harus dikenakan juga harus menunjang penampilan. Iya dong, pastinyaa! Coba bayangkan ketika kondangan memakai baju dari maxi dress, midi dress, knee length dress. Sah-sah saja sih kalau pun memutuskan flat shoes jadi pilihan final penggenap outfit. Tapi kok yha rasanya saru gitu—alias kurang pantas.

Atau bagaimana jika OOTD yang dipilih adalah tunik brukat modern dengan setelan rok span? Saya nggak yakin, sandal bukan jadi pertimbangan sebagai pemanis OOTD. Yap! Kegalauan itu pun akhirnya datang juga buat para cewek kondangan fighter ini.

Pertimbangan soal padu padan antara baju, aksesori dengan sepatu ini bisa jadi satu dari beberapa alasan umum. Pertimbangan lainnya yang bisa muncul sebagai kemungkinan lainnya adalah—lokasi kondangan. Hiyaaa~

Bukan rahasia umum lagi. Lokasi undangan pernikahan juga jadi salah satu aspek yang jadi penentu keputusan akhir antara flat shoes dan high heels, setelah galau dengan menyerasikan sepatu dengan OOTD. Ya mana mungkin, para cewek ini bersedia dighibahi tamu kondangan lain di hari bahagia temannya dan mereka yang niat tebar pesona. Karena harus adil sejak dalam pikiran, maka lokasi kondangan ini pun juga harus dipertimbangkan keberadaannya.

Sepatu flat shoes adalah sepatu tersimpel dan ternetral yang pernah saya punya. Menurut saya, sepatu ini sepakat-sepakat aja kalau dipasangkan dengan outfit apapun. Hanya saja, akan berbeda di mata cewe yang bertipikal pemikir. Ya iyalah, harus dipikirin! Gini lho maksudnya. Ketika mereka akan kondangan ke gedung, kok kayaknya kurang elegan dan kurang sempurna tanpa kehadiran high heels. Mereka yang (maaf) mungil, harus bisa terlihat tinggi di antara para tamu.

Baca Juga:

Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Jadi Dewasa Itu Menyeramkan, Harus Bayar Cicilan, Mikirin Harga Sembako, Juga Harus Menghadapi Orang Nyanyi di Kondangan tapi Suaranya Fals

Seperti yang kalian ketahui, pernikahan di gedung biasanya terbatas tempat duduk. Banyak di antara para tamu yang harus berdiri menikmati sajian prasmanan. Lha kalau cewek yang bertubuh mungil ini tidak memakai high heels, bisa-bisa mereka tenggelam di antara para tamu undangan ini gais. Jadilah, mereka harus mengenakan high heels.

Meskipun memang tidak semuanya suasana kondangan di gedung selalu ramai sampai menimbulkan kesan ‘menenggelamkan para cewek mungil’. Hanya saja manusia memang selalu ada pilihan kemungkinan terburuk, dan pilihan terburuknya adalah ya itu tadi—hilang di antara para tamu undangan.

Belum cukup sampai di sana, mereka yang ingin berfoto secara sempurna, tentu tidak ingin terlihat lebih pendek di antara yang lain. Yha ini sih bagi mereka yang udah ribet dan super nggak pede sama penampilannya. Terutama saat outfit mereka adalah long dress ala baju bridesmaid. Tanpa high heels, baju bridesmaid  ini bakal nyapu dan ngepel lantai sekaligus. Sepertinya flat shoes hanya kurang bersahabat dengan ini.

Berbeda lagi jika lokasi kondangan di rumah mempelai alias di pemukiman. High heels yang sudah disepakati sejak dalam pikiran, harus rela tergusur ke-fardhu-annya. Dikhawatirkan heels yang tinggi bakal cinlok sama penutup gorong-gorong, atau bisa jadi juga cinlok sama tanah—nyangkut bosque :(. Sungguh tidak adil rasanya jika sepulang kondangan harus ikhlas nyeker sambil nenteng high heels yang terpotek kayak kamu kalau lihat mantan udah jadian lagi.

Atau gimana kalau pakai high heels bikin keriwehan mereka saat jalan makin nambah? Mereka ini kan tidak jalan di atas lantai, tapi aspal jalan atau paving. Kalau permukaaan jalan yang nggak mulus bikin kaki mereka mendadak letoy? Saya tidak bisa mengungkapkan lagi kemana muka mereka akan dilarikan.

Kalau mereka pakai flat shoes kan bisa enak, aman, dan tentram. Mereka bisa jalan seleluasa mungkin, kesana kemari dan tertawa. Dengan flat shoes para cewek mungil nan riweuh tidak akan sulit untuk ditemukan. Biasanya kondangan yang bertempat di rumah mempelai akan terdapat cukup kursi untuk para tamu sehingga tamu tidak perlu berdiri terlalu lama.

Tapi bagi saya tetap saja. Galau antara flat shoes dan high heels itu sama sekali nggak penting. Selain faktor kecocokan OOTD dan lokasi kondangan, pertimbangan sepatu saat akan pergi kondangan juga cukup disesuaikan dengan apa yang kita punya saja. Syukur kalau punya keduanya, kalau hanya flatshoes seperti saya? Rasanya kok sayang, di saat saya lagi banyak kebutuhan, saya malah membeli high heels demi melengkapi OOTD ke kondangan, heuheu (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 22 Agustus 2019 oleh

Tags: flat shoeshigh heelsKondanganperdebatan
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

Pekerja literasi yang mencintai buku, anak-anak, dan pendidikan. Suka berdiskusi sambil nulis ringan untuk isu-isu yang di sekelilingnya.

ArtikelTerkait

Nikahan mantan

Yakin Mau Nangis di Nikahan Mantan?

4 Juni 2019
sunni syiah debat mojok

Beberapa Argumen Lemah yang (Sayangnya) Sering Digunakan untuk Menyerang Syiah

3 September 2020
amplop kosong

Menebak Motivasi Orang yang Hadir Kondangan dengan Amplop Kosong

4 November 2021
4 Tradisi Kondangan di Desa yang Bikin Heran Orang Kota Terminal Mojok ngawi

Culture Shock Orang Gunungkidul Saat Kondangan ke Ngawi Jawa Timur

25 Juni 2023
Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

Sumbangan Pesta Hajatan di Gunungkidul, Tradisi Baik yang Berubah Jadi Ajang Adu Gengsi

30 April 2025
Kebiasaan di Hajatan Pedesaan yang Nggak Masuk Akal kondangan jawa tengah

Kondangan di Desa Jawa Tengah adalah Kondangan Paling Perfect, Melayani Tamu Sepenuh Hati, Dilayani bak Raja!

13 Juli 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.