Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean: Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja?

Dafa Rifqi Putra Komarudin oleh Dafa Rifqi Putra Komarudin
20 Juni 2021
A A
Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean_ Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja_

Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean_ Beneran Mau Ngurangin Sampah Plastik di Laut atau Sekadar Strategi Marketing Aja_

Share on FacebookShare on Twitter

Baru-baru ini, tepatnya pada bulai Mei 2021, Adidas mengeluarkan kolaborasi terbarunya bersama dengan Parley for the Ocean, dengan mengeluarkan jersey lengkap untuk 27 tim Major League Soccer Amerika bertajuk Primeblue. Jersey ini dibalut dengan warna biru untuk melambangkan warna lautan dan bertujuan untuk melanjutkan kampanye Adidas bersama Parley for the Ocean untuk mengurangi sampah plastik di lautan.

Kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean ini telah ada sejak 2015, di mana tujuan Adidas dan Parley membuat kolaborasi ini, katanya sih, untuk mengkampanyekan bahaya sampah plastik di lautan. Adidas mengklaim bahwa dalam produk kolaborasinya dengan Parley menggunakan bahan baku daur ulang berasal dari botol plastik yang diambil dari lautan. Penggunaan bahan sampah plastik daur ulangnya ini sudah diimplementasikan dalam berbagai produk, seperti sepatu Ultraboost, pakaian olahraga, dan sudah berkolaborasi pula dengan beberapa klub sepakbola dunia seperti Real Madrid, Bayern Munich, Juventus, dan yang terbaru seluruh 27 tim MLS.

Adidas membawa tagline “Spinning the problem into a solution, the threat into a thread” (artiin sendiri ya, hehe.), yang mana intinya Adidas mengajak para konsumennya untuk ikut andil dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di lautan, dengan cara menggunakan produknya. Menariknya, produk hasil kolaborasi Adidas dan Parley ini harga jualnya lebih mahal jika dibandingkan dengan produk non-kolaborasi lainnya, tapi tetap laris aja tuh di pasaran.

Jika dilihat pakai perspektif politik lingkungan dengan pendekatan actor oriented power, Adidas sebagai sebuah perusahaan di sini melakukan intervensi terhadap lingkungan, yaitu dengan secara langsung terjun ke tempat permasalahannya. Adidas yang berkolaborasi dengan Parley for the Ocean, yang notabene merupakan organisasi yang memperjuangkan kesadaran terhadap kelestarian lautan, mengambil langsung sampah-sampah plastik, terutama botol plastik, yang ada di lautan untuk dijadikan bahan baku pembuatan produknya, dengan anggapan dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan sampah di laut.

Penggunaan konsep “kekuasaan” oleh Adidas sebagai aktor yang menginisiasikan kolaborasi bersama Parley, secara marketing dapat dianggap sebagai sebuah keberhasilan, karena Adidas menerapkan strategi untuk mengajak para konsumennya ikut andil dalam mengurangi sampah plastik di lautan dengan membeli produknya. Terbukti, produk kolaborasinya bersama Parley yaitu sepatu Adidas Ultraboost x Parley for the Ocean di tahun 2017 saja terjual satu juta pasang. Angka yang cukup banyak jika melihat harga jualnya yang diatas rata-rata produk serupa.

Jika tujuan utama Adidas adalah murni untuk berkampanye mengenai isu permasalahan sampah di laut, nampaknya cara yang dilakukan dapat dinilai sebagai sebuah cara yang tepat dan berhasil, karena Adidas telah berhasil mengajak banyak konsumennya untuk membeli produk kolaborasinya dengan Parley yang berasal dari limbah daur ulang. Jika tujuan utamanya ialah sebagai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan dan memperbanyak variasi produk, cara ini juga dapat dinilai berhasil, karena meskipun harga jualnya lebih mahal dari produk biasanya, namun tetap saja produk Adidas x Parley for the Ocean ini laris di pasaran. Nampaknya, Adidas menerapkan prinsip sambil menyelam minum air, ya?

Jadi, menurut kamu, kolaborasi Adidas x Parley for the Ocean dengan kampanyenya untuk mengurangi sampah plastik di lautan ini murni sebagai sebuah gerakan lingkungan, atau hanya sekadar strategi marketing yang memanfaatkan permasalahan lingkungan?

BACA JUGA Toni Kroos dan Adidas Adipure 11Pro Mengajarkan bahwa Nyaman Itu Sederhana

Baca Juga:

Job Fair (Nyatanya) Memang Nggak Guna, Gimmick kayak Gini Sebaiknya Dihilangkan Saja!

Sepatu Adidas Adizero Y-3, Sepatu Lari yang Sebaiknya Nggak Usah Dipakai Lari oleh Kaum Mendang-Mending. Eman-eman!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Oktober 2021 oleh

Tags: adidasGaya Hidup Terminalgerakan lingkungangimmickparley for the oceanstrategi marketing
Dafa Rifqi Putra Komarudin

Dafa Rifqi Putra Komarudin

Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik salah satu universitas di BSD (Bandung Sonoan Dikit).

ArtikelTerkait

italia vs turki euro 2020 mojok

Italia Bermain Begitu Matang ketika Turki Kehilangan ‘Will to Fight’, Euro 2020 Dibuka dengan ‘la Festa’

12 Juni 2021
Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata terminal mojok.co

Ilmu Titen dan Mitos Jawa Itu Beda, Jangan Dipukul Rata

11 Juli 2021
Mengupas 5 Jenis Soft Skill di Balik Aktivitas Gibah terminal mojok

Mengupas 5 Macam Soft Skill di Balik Aktivitas Gibah

29 Juli 2021
Perihal Perempuan yang Nggak Suka Pakai Perhiasan Emas Berikut Alasannya terminal mojok

Perihal Perempuan yang Nggak Suka Pakai Perhiasan Emas Berikut Alasannya

16 Juli 2021
scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Andai Bayar Tukang Parkir Bisa Scan Barcode, Pasti Tidak Sulit Cari Kembalian

3 Juni 2021
7 Penyakit Serius yang Sering Diderita Kucing Rumahan terminal mojok

7 Penyakit Serius yang Sering Diderita Kucing Rumahan

9 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.