“Karawang itu Cikampek bukan sih?”
“Karawang mananya Cikampek?”
“Kalau dari Cikampek, masih jauh nggak Karawang?”
Sebenarnya tiap kali mendengar pertanyaan semacam ini yang sering dilontarkan oleh teman atau kenalan, saya suka kesel sendiri. Pengen tak ‘Hihhh’. Kok bisa-bisanya mereka mikir Karawang itu ada di Cikampek! Belum pernah sekali pun di hidup saya nemu orang di luar Karawang, yang punya jawaban sebaliknya, “Oh, Cikampek itu yang ada di Karawang, kan?” Kalaupun ada orang seperti ini, saya yakin dulu pas sekolah pelajaran geografinya pasti nilainya bagus banget dan sudah pasti dia gak pernah sontek saat ulangan kayaknya.
Saya kasih tahu ya, Cikampek itu hanya salah satu kecamatan di Kabupaten Karawang. Logikanya kan seharusnya orang lebih mengenal Karawang ketimbang Cikampek yah? Tapi nyatanya nggak begitu. Pamor Cikampek ini kadang lebih popoler ketimbang induk semangnya sendiri. Orang tahunya Karawang mah hanya sekadar Goyang Karawang-nya aja, tapi letaknya di mana banyak orang yang jarang tahu.
Parahnya lagi yah, beberapa teman saya yang berasal dari Cikampek bahkan tak mau disebut orang Karawang. Mereka selalu mengaku bahwa mereka orang Cikampek. Ini benar adanya. Seolah Cikampek ini seperti gugusan planet yang sudah terpisah dari galaksi kesatuan Karawang. Sehingga orang Karawang dan Cikampek itu seolah dua orang dari dua planet yang berbeda. Mungkin perasaan yang dirasakan Karawang ini sama halnya seperti yang dirasakan Indonesia ketika Bali lebih dikenal orang asing ketimbang Indonesia sendiri.
Tapi wajar sih kalau Cikampek ini terkenal. Soalnya namanya suka disebut-sebut di berita gitu. Lagi pula Cikampek ini merupakan gerbang tol penghubung tol Jakarta-Cikampek dan merupakan gerbang utama Tol Cipali. Selain itu dari zaman dahulu, setiap tahunnya para pembawa berita itu kalau meliput jalur macet selalu berada di titik Cikampek. Sehingga tak salah juga, jika orang-orang lantas mengenal nama Cikampek ketimbang Karawang. Karena kebanyakan pembawa berita suka mengatakan, “Kami melaporkan dari Cikampek, Jawa Barat.” Hohoho.
Beberapa saat lalu Cikampek ini juga sempat di-roasting oleh anak Twitter soal keberaadan mal yang dianggap absurd. Mal di Cikampek ini lebih dikenal dengan sebutan Cimol atau Cikampek Mal. Dari luar penampakannya kayak ruko-ruko klasik gitu dan setelah masuk, Taraaaaa. Mal ini berisi kios-kios ala pasar gitu. Di sana kita juga bisa tawar menawar dengan penjual. Jadi secara sederhananya ini mal rasa pasar. Keberadaan bioskopnya pun juga baru-baru ini saja ada. Dulunya belum ada bioskop di mal ini.
Meski begitu ini merupakan mal kebanggaan warga Cikampek yang notabene sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani. Biasanya saat panen tiba, mereka bakalan berbondong-bondong ke mal ini untuk belanja. Kata temen saya yang orang sana, bisa pergi ke mal ini sudah merupakan sebuah prestasi membanggakan yang patut dipamerkan. Jadi, menurut saya keberadaan mal ini cukup relate-lah dengan penghasilan warganya. Bayangin kalau di dalam mal ini isinya barang branded semua, tentu kan bakal memberatkan mereka yang sehari-hari mendapat penggasilan dari bertani.
Untuk pusat perbelanjaan dan pusat pemerintahan, tentu semua masih berpusat di Karawang kota. Mal-mal besar, toko buku, kampus, dll. Sehingga warga Cikampek yah mau nggak mau tetap bakalan mainnya yah ke Karawang juga sih sebenarnya. Tapi ada juga yang memilih pergi ke Purwakarta karena dirasa lebih dekat kota tetangga.
Meski begitu ada sebuah privilege yang dimiliki Cikampek yaitu stasiun. Meski di Karawang juga ada stasiun yang cukup besar, namun stasiun Cikampek ini jauh lebih terkenal. Soalnya untuk kereta jurusan Bandung atau kereta jarak jauh jurusan Jawa gitu justru berhentinya di Stasiun Cikampek bukan di Stasiun Karawang.
Satu hal yang istimewa dari Cikampek, di sana juga ada yang namanya Kampung Boneka. Di mana satu kampung ini semua warganya kebanyakan merupakan pengrajin boneka. Lokasinya pun juga sangat strategi sekali. Cuma berada tepat di depan Stasiun Cikampek. Kalau kapan-kapan main ke Cikampek gitu, kita bisa jalan kaki ke Kampung Boneka ini. Di sana kita bisa mendapatkan berbagai macam boneka dan sebangsanya dengan harga yang cukup murah meriah. Tentu tawar menawar adalah kunci.
Meski nama Cikampek lebih populer, namun tak bisa dimungkiri bahwa di semua KTP orang Cikampek tetap saja bakalan tertulis sebagai warga Karawang. Hehehe.
BACA JUGA Instagram dan Tekanan Visual dan tulisan Reni Soengkunie lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.