Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Fesyen

Kodachi, Sepatu Local Pride Sekuat Adamantium

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
24 Januari 2022
A A
Kodachi, Sepatu Local Pride yang Sekuat Adamantium

Kodachi, Sepatu Local Pride yang Sekuat Adamantium (Instagram @kodachiofficial)

Share on FacebookShare on Twitter

Perkenalan saya dengan sepatu Kodachi diwarnai kesalahpahaman. Saya mengira sepatu ini bikinan atau impor dari Jepang. Rupanya si Kodachi merupakan sepatu berlabel local pride, alias bikinan dalam negeri. Yang tertulis di kotaknya memang huruf kanji Jepang, sangat kawaiii pokoknya. Namun, di sepatu itu yang tertulis bukan made in Japan, melainkan mode Japan. Boleh dibilang ia sepatu yang bentuknya begitu-begitu saja. Meski akhir-akhir ini mulai banyak model baru dan mereka sudah rajin berinovasi.

Harganya yang kini hanya seratus ribuan, membuat sepatu ini masuk kalangan sepatu akar rumput. Yang biasanya tersirat dari sepatu seratus ribuan adalah kualitas rendah. Memang, ia murah dan terkesan seadanya. Tapi, ia adalah sepatu yang diciptakan untuk punya kecenderungan selalu ada dan setia. Anda boleh menggunakan sepatu itu setiap hari selama lima tahun lebih, saya jamin tak akan rusak. Memudar dan kotor tentu, tapi tak bisa rusak. Seolah serat-serat kanvas dan solnya terbuat dari adamantium. Sekuat dan sekeras tulang Logan.

Kanvas yang dimilikinya tak mudah koyak, apalagi hanya digunakan untuk sekolah ataupun kuliah. Sangat kuat dan trengginas, nggak kayak hatimu yang rapuh itu. Bagian depan menggunakan bahan sejenis suede sintetis. Yang jika tergesek aspal, niscaya aspalnya yang tipis. Dijahit dengan sempurna, bak benang dari baju ketatnya Superman. Boleh kalau mau coba ditarik sekuat tenaga, tak akan ada satu pun benang terputus. Ia adalah bukti dari kekuatan dalam kesederhanaan.

Kiranya itulah yang menyebabkan para kuproy menggilai sepatu ini. Bersama Kodachi membangun negeri. Bayangkan, pekerjaan kuli itu berat, dan Kodachi nyatanya tahan disiksa sedemikian rupa. Manuver liar dari kaki-kaki mereka yang kemrengkel penuh otot, medan penuh tebaran liar ranjau paku dan sisa material, paparan campuran bahan kimia semen dan pasir, hingga harganya yang menyelamatkan dompet. Pilihan baik, bijak, dan sangat tepat. Ia awet dan bisa digunakan sampai puluhan tahun ke depan.

Bahkan, menurut mitos ngawur yang beredar, sepatu Kodachi para kuli masih bagus meski bangunannya sudah hancur setelah melewati beberapa abad roda kehidupan.

Sepatu ini juga punya sol karet yang antiselip, lebih pakem dari rem mobil Formula 1 milik Ferrari. Cocok untuk manjat-manjat di proyek-proyek yang sering tak memperhatikan standar operasional keselamatan. Oleh karena antiselip itulah, sepatu ini juga terkenal di kalangan penarik becak. Pedal keras nan bersahaja itu, adalah perpaduan yang pas dengan sol Kodachi yang tak bisa dihancurkan oleh akik Thanos sekalipun. Mencengkeram kuat bak cakar Wolverine, menempel dengan presisi bak operan Misaki ke Tsubasa.

Para atlet parkour juga sangat menggemari sepatu antijebol ini. Mau dipakai manjat tembok, batu, hingga berlari di lantai dengan tumpahan oli sekalipun, ia tetap tak selip. Tak ubahnya roda tank yang mampu selamat di segala medan. Bukan rahasia lagi kalau anak-anak skateboard juga sangat menggilai Kodachi. Sepatu ini tak bisa jebol, nggak kayak kelopak matamu yang langsung jebol di kala melihat doi dengan yang lain. Ia tabah dan low profile. Disiksa seperti apa pun, ia tetap gagah memeluk kaki-kaki pemiliknya.

Mau buat futsal kek, lari, main sepeda, badminton, voli, bahkan nguli, ia akan selalu bertahan. Memang teknologinya lawas, terutama di seri lamanya. Sol agak berat, meski super duper lentur. Seandainya di masa Majapahit sudah ada sepatu ini, niscaya Gajah Mada akan menggunakannya untuk menjelajah Nusantara. Bahkan saya sangat yakin, kalau saja Bandung Bondowoso membelikan sepatu ini untuk para kulinya, dalam tempo lima menit, itu candi pasti sudah selesai. Dan sudah pasti, Roro Jonggrang nggak akan punya waktu untuk bikin tipuan yang bikin Bandung Bondowoso gagal.

Baca Juga:

AeroStreet Black Classic, Sepatu Lokal Harga 100 Ribuan yang Awet

Nostalgia Masa Kejayaan Bata, Sepatu Jadul yang Membuat Saya Sombong saat Lebaran

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: kodachilokalsepatu
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

Bau Kaki Bikin Pingsan Orang di Sekitarmu? Atasi dengan 3 Cara Berikut Ini!

Bau Kaki Bikin Pingsan Orang di Sekitarmu? Atasi dengan 3 Cara Berikut Ini!

19 November 2022
5 Orang yang Cocok Beli Sepatu di Payless, Mulai dari si Susah Ukuran Sampai si Malas Tanya terminal mojok

5 Orang yang Cocok Beli Sepatu di Payless, Mulai dari si Susah Ukuran Sampai si Malas Tanya

15 September 2022
4 Toko Baju Andalan para Mahasiswi Unsoed Purwokerto Terminal Mojok

4 Toko Baju Andalan para Mahasiswi Unsoed Purwokerto

22 November 2022
Sepatu Adidas Adizero Y-3, Sepatu Lari yang Sebaiknya Nggak Usah Dipakai Lari oleh Kaum Mendang-Mending. Eman-eman!

Sepatu Adidas Adizero Y-3, Sepatu Lari yang Sebaiknya Nggak Usah Dipakai Lari oleh Kaum Mendang-Mending. Eman-eman!

26 Juni 2024
Sepatu Li-Ning, Sepatu yang Bisa Bikin Kamu (Terlihat) Jago Badminton

Sepatu Li-Ning, Sepatu yang Bisa Bikin Kamu (Terlihat) Jago Badminton

22 Agustus 2023
Mengenal Teknologi Midsole Sepatu Nike agar Nggak Menyesal di Kemudian Hari

Mengenal Teknologi Midsole Sepatu Nike agar Nggak Menyesal di Kemudian Hari

19 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.